kisah cinta bidadari bercadar (67)

2K 92 3
                                    

Kisah Cinta Bidadari Bercadar
Eps 67
Karya : Azizah Khairunnisa

Di rumah sakit , Faiz di beri tau kan oleh salah seorang suster jika pasien yang ia cari berada di ruang perawatan. Ia langsung ke ruangan itu. Ia membuka pintu ruangan itu lalu tersenyum saat melihat Aisyah sedang mengaji di sisi Umi nya. Melihat sang suami datang , Aisyah pun mengakhiri bacaan nya lalu segera menyambut tangan kanan Faiz dan mencium nya.

"Bagaimana keadaan Umi sayang ?". Tanya Faiz
"Alhamdulillah Umi sudah membaik Mas .. Mas sendiri kenapa kemari ? Bukan nya semalam Mas bilang jika hari ini Mas ada rapat penting di kantor ?". Tanya Aisyah sambil mengambil segelas air putih lalu memberikan pada Faiz.
"Mas lupa jika hari ini tidak ada kegiatan apapun di kantor. Karna nanti malam akan ada pelantikan di kantor ". Jawab Faiz lalu meneguk air putih pemberian dari sang istri hingga tak tersisa.
"Pelantikan apa Mas ?".
"Duduk lah biar saya beri tau ,,, Mas di minta untuk memimpin perusahaan untuk beberapa tahun ke depan sayang ...".
"Alhamdulillah ,, itu bagus Mas ,, siapa tau nanti Mas bisa mendirikan perusahaan Mas sendiri dan tentu nya di bawah pimpinan kamu sendiri Mas..". Ucap Aisyah yang memiliki harapan besar pada sang suami.
"Kamu akan ikut bersama saya kan nanti malam ?". Tanya Faiz
"Emm tapi Mas , bagaimana dengan Umi ?". Tanya Aisyah balik.
"Umi mu akan baik2 saja. Abi akan menjaga nya. Temani suami mu Aisyah. Itu akan membuat nya merasa lengkap di sana ...". Sahut Abi nya yang tiba2 saja datang.
"Baiklah Bi...".
Faiz pun tersenyum saat itu. Ia merasa senang dan bahagia karna Aisyah akan hadir di acara yang paling berharga itu.
Sore hari nya , Faiz dan Aisyah pun pulang ke rumah untuk bersiap2. Anissa keluar dan membuka pintu nya. Ia tersenyum saat melihat Faiz turun dari mobil nya. Namun entah mengapa senyumnya itu pudar saat ia melihat Aisyah keluar dari mobil yang sama bersama Faiz.
"Kamu pulang ? Kamu bilang tadi pagi jika kamu tidak akan pulang Mas. ". Kata Anissa
"Malam ini kami ada acara di kantor ku. Jadi kami harus bersiap sekarang.. Aisyah ayo bersiap lah di atas ". Perintah Faiz pada Aisyah
"Iya Mas ". Jawab Aisyah sambil melihat ke arah Anissa.
"Apa aku boleh ikut dengan mu Mas ?". Tanya Anissa membuat Faiz menatap nya dan Aisyah mendengar permintaan tersebut.
"Baiklah , jika tidak boleh tidak apa kok Mas. Aku akan menyiapkan air hangat dulu untuk kamu mandi .. ". Ujar Anissa lagi
"Terimakasih ". Gumam Faiz sambil melangkah menuju ke kamar nya Anissa dan Aisyah yang melihat hal itu hanya bisa diam dan menyeka airmata nya dengan tangan nya.
Di kamar , Faiz mulai melepaskan jas nya lalu kemeja nya. Hanya tinggal dalaman saja. Ia mengambil handuk nya lalu masuk ke dalam kamar mandi yang saat itu Anissa masih berada di sana. Melihat Anissa di sana dengan spontan Faiz pun keluar yang kemudian di ikuti oleh Anissa di belakang nya.
"Maaf ,, airnya sudah siap. Silahkan ". Ucap Anissa
"Iya ".
Faiz pun ke kamar mandi , sementara Anissa keluar dan mencoba menghampiri Aisyah ke kamarnya di lantai atas. Ia mengetuk pintu kamar Aisyah dengan pelan.
"Masuk saja Mas , pintu nya tidak saya kunci ". Teriak Aisyah dari dalam.
Anissa pun masuk kedalam dan membuat Aisyah terkejut akan kedatangan nya itu.
"Anissa... emm masuk lah ... maaf tadi saya pikir kamu adalah Mas Faiz ". Ujar Aisyah.
"Iya tidak apa apa. Aku kemari untuk mengambil beberapa baju nya Mas Faiz untuk aku simpan di kamar saya. Karna jika dia mandi di kamar aku sudah tentu dia akan memakai baju nya disana juga kan ?". Ungkap Anissa
"I...iya... Kamu benar. Baju nya ada di lemari ,, mari ".
"Tidak ,, aku akan mengambil nya sendiri untuk suami ku.. Oh ya Aisyah , Kamu terlihat lebih menawan tanpa cadar . Pantas saja Mas Faiz sangat mencintai mu ". Puji Anissa sambil membuka lemari jati itu.
Anissa mengambil beberapa kemeja, celana dan juga jas nya berserta beberapa dasi nya lalu menutup kembali lemari itu dan kemudian ia menghampiri Aisyah yang masih berdiri di dekat cermin rias nya.
"Jangan melamun , pakai cadar nya lalu cepat lah turun. Mas Faiz pasti sudah menunggu mu . Aku akan membuat Mas Faiz bersiap siap sekarang ,,,". Ucap Anissa lalu ia pergi.
Aisyah merasa hancur ketika itu. Ia cemburu pada Anissa. Ia pun duduk di sisi ranjang nya dan menangis sendiri menahan rasa kecemburuan yang mulai melukai hati nya.
Di kamar Anissa , Faiz yang saat itu sedang mengelap rambut nya dengan handuk tiba2  dikejutkan dengan kedatangan Anissa yang membawa pakaian nya.
"Apa ini ?".
"Pakaian mu , Aisyah yang memberikan pada ku agar di simpan di kamar ini. Kata dia kamu tidak akan berada di kamar nya untuk selama nya kan karna sekarang ada aku di sini ". Jawab Anissa.
"Apa Aisyah melakukan itu ?". Tanya Faiz seakan tidak percaya.
"Iya , jika kamu tidak mau baju mu di simpan disini maka baiklah , bawa saja kembali ke kamar nya ". Ujar Anissa
"Ya baiklah , simpan saja di sini. Maaf , aku akan ambil baju untuk ku pakai saat ini. Jadi bisa kah kamu keluar dulu ?". Pinta Faiz
"Mengapa aku harus keluar ? Saat ini aku berada di kamar ku . Jika kamu mau , kamu saja yang keluar. "
Mendengar hal itu , membuat Faiz menatap nya . Ia pun mengambil kemeja merah tua dan celana hitam lalu pergi ke kamar mandi kembali. Setelah menggunakan pakaian nya ia kembali keluar dan mengambil jas berwarna hitam dan memakai nya.  Saat ia hendak mengambil dasi , dengan cepat Anissa lebih dulu merebut nya.
"Biar aku pakaikan ... ".
"Tidak , ini hak nya Aisyah.. Aku lebih suka dia yang memakaikannya pada ku , jadi berikan itu pada ku ".
"Ooo jadi sekarang kamu ingin membeda bedakan hak kami ? Kamu lupa jika aku pun istri sah mu . Kamu sendiri yang mengatakan beberapa hari yang lalu bahwa aku adalah tanggung jawab mu. Dan di saat aku berdebat soal perasaan pada mu , kamu malah memberi ku jawaban yang membuat wanita mana saja akan langsung jatuh cinta pada mu. Apa kamu ingat Tuan Faiz Syarief ?". Tanya Anissa membuat Faiz mengingat kata kata yang ia keluarkan pada Anissa saat itu , Yang bahwa ia akan mencintai , menyayangi dan melindungi Anissa seperti yang ia lakukan pada Aisyah. Ia tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan nya Anissa untuk memakai kan dasi pada nya.
15 menit berlalu , Namun Aisyah belum juga turun. Faiz pun meninggalkan Anissa yang sedang menemani nya duduk di ruang tamu untuk melihat ke kamarnya. Ia terpana saat melihat Aisyah saat itu.
"Kamu terlihat sangat cantik malam ini Aisyah. Bahkan bulan pun merasa iri pada mu ". Goda Faiz membuat Aisyah tersenyum.
Mereka pun turun bersama menuju ke teras yang di ikuti Anissa di belakang nya dan berdiri di pintu. Saat Faiz membuka kan pintu bagian depan mobil nya tiba2 saja Aisyah mundur dari langkahnya hingga membuat Faiz bingung. Aisyah menghampiri Anissa lalu menggenggam tangan nya Anissa dan membawa nya ke arah Faiz.
"Aisyah apa yang kamu lakukan ?". Tanya Faiz.
"Bawa dia bersama mu Mas, saya merasa sedang tidak enak badan jadi biar Anissa saja yang akan menemani mu ". Jawab Aisyah membuat Anissa tersenyum.
"Aisyah apa kamu sadar apa yang kamu lakukan ini ? Disana akan ada banyak orang , apa nanti tanggapan mereka jika melihat aku datang dengan nya ".
"Dia istri mu juga Mas, ". Gumam Aisyah
"Baiklah , saya pun tidak akan kesana jika kamu tidak ikut. Untuk apa jabatan itu jika di saat pelantikan aku merasa tidak sempurna. Kita akan tetap tinggal di rumah. Ayo kita masuk ke dalam  ". Ajak Faiz.
"Baiklah begini saja mas. Kamu dan Aisyah akan ke acara itu dan untuk menghargai Aisyah aku pun akan ikut bersama kalian. Adil kan sekarang ?".
"Saya setuju". Jawab Aisyah membuat Faiz tidak berkutik.
Aisyah meminta Anissa untuk duduk di depan bersama Faiz. Namun Anissa menolak nya dan menyarankan agar Aisyah saja yang duduk di depan . Faiz langsung menyetujui nya dan perdebatan pun berakhir .
Sesampainya mereka di area perkantoran itu , terlihat jika suasana nya sudah mulai ramai. Bahkan beberapa media sedang menunggu kehadiran pemimpin baru perusahaan terkenal tersebut. Salah seorang reporter mulai mengucapkan selamat pada keberhasilan Faiz. Dan reporter lain nya memberikan pujian nya pada Aisyah.
"Pak Faiz bisa katakan pada kami yang mana istri  Anda ? Karna di sisi anda ada dua wanita yang sangat cantik dan menarik ". Tanya reporter berbaju orange.
Faiz terlihat gugup dan menatap Aisyah kala itu.
"Saya rasa jika istri Pak Faiz adalah yang memakai cadar , benarkan Pak tebakan saya ? Karna tidak mungkin jika wanita yang di sisi kiri nya itu istri nya. Jika di lihat dari pakaian nya dia lebih terlihat seperti asisten istri nya. Apa itu benar Pak ?".
Aisyah, Faiz dan terlebih nya Anissa terkejut saat mendengar hal itu. Aisyah langsung melihat ke arah Anissa yang melangkah mundur dari mereka dan berdiri di belakang nya.
"Iya kalian benar. Saya adalah orang asing. Tapi saya bukan lah asisten mereka. Saya hanya tamu buat mereka. Berhenti menghina saya seperti itu ". Pinta Anissa yang tampak sedih.
Aisyah tidak tega. Ia pun berniat untuk membuka identitas Anissa pada media saat itu juga , namun tiba2 Mawar datang dan meminta para media untuk menyingkir dari jalan nya Faiz dan Aisyah untuk masuk ke dalam. Mawar melihat ke arah Anissa yang berjalan di belakang Faiz sambil menunduk.
"Aku akan membuat mu jadi budak ku Anissa..Aku sudah tau siapa kau sebenarnya..". Gumam Mawar dalam hati nya.

Bersambung...

kisah Cinta Bidadari Bercadar (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang