Part 7

200 45 8
                                    

________________

Hari Senin, kembali menyapa seluruh siswa pagi ini. Berkumpul dilapangan sekolah, setiap jam tujuh pagi, sudah bukan hal yang asing lagi, tentunya.

Ya.. Upacara, sedang berlangsung khidmat hari ini. Terpaan sinar ultraviolet dari langit biru, tidak membuat siswa mengeluh. Semua berjalan dengan lancar. Pun tidak ada siswa yang pingsan hari ini, berbeda dari hari Senin sebelum sebelumnya. Jika matahari sudah naik beberapa derajat.. maka kemungkinan akan ada siswa yang langsung jatuh tanpa aba aba. Berpeluk pada tempatnya jatuh, berselimutkan debu pun tak dihiraukan.

Jika sudah begitu, PMR pun langsung ambil alih. Salah satunya, Aku.

Diakhir pidato kepala sekolah, beliau menyampaikan prestasi salah satu siswa disekolah. Semua siswa seketika riuh dengan teriakan dan tepuk tangan. Pun Aisyah tak ketinggalan, disampingku.

Siswa yang berprestasi itupun dipanggil kedepan. Sekali lagi, kalangan siswa perempuan kembali Histeris dengan teriakan. Ada yang memanggil namanya, tapi kurang jelas.

Siswa yang dipanggil sekarang sudah berada ditengah tengah lapangan. Tepat didepan Pak kepala sekolah.

Tunggu dulu! Aku sepertinya pernah melihat laki laki itu? Bukannya dia yang aku tabrak beberapa bulan lalu disini? Oh my God!!

Tepat sekali! Aku ingat.
Pantas saja kebanyakan siswa perempuan berteriak histeris, setelah melihatnya.

Dia memperkenalkan namanya, diikuti dengan sepatah kata darinya.

"Assalamu'alaikum.. teman teman . Saya Reinhar, dari kelas 11 MIPA 1. Alhamdulillah beberapa bulan lalu saya sempat mengikuti event pertukaran pelajar. Dan Alhamdulillah sekali lagi.. sekolah kita mendapat penghargaan prestasi yang baik. Harapan saya, semoga bisa memotivasi teman teman sekalian, agar bisa lebih giat lagi belajarnya. Dan semoga kita semua bisa membanggakan nama sekolah kita. Terimakasih. " Tuturnya mengakhiri.

Tepukan tangan kembali riuh. Sampai akhirnya, Upacara selesai.

Aku dan Aisyah berjalan menyusuri koridor sekolah. Mengarah ke kanting, lapar. Ini sudah jam istirahat. Aisyah senyum senyum sendiri dari tadi, selepas siswa berprestasi itu memperkenalkan dirinya.

"Fha.. kan benar.. Dia ganteng bangat. Udah gitu, dia juga berprestasi dan ketua basket lagi. " Kata Aisyah, memuji.

"Apa sih Syah.. biasa aja. Jangan lebay deh.. " elakku. Sambil terus berjalan kearah kanting.

"Iih Fha.. aku serius. "

"Iya tahu, Aisyah sayang.. "ucapku lagi, Aisyah lalu izin mau ke toilet sebentar. Sambil nunggu dia didepan kelas, aku duduk dikursi depan.

Lama juga, pikirku. Setelah menunggu beberapa menit, belum nongol juga, Aisyahnya. Seseorang berjalan kearahku. Mungkin siswa yang mau lewat, atau kekantin juga. Aku tak melihat kearahnya, hanya suara langkah kakinya yang terdengar.

" Hei , cewek Aneh! " Sahutnya. Aku tak menggubris pun tak melihat kearahnya. Bukan aku juga kan yang dipanggilnya?

"Kalau disapa itu menyahut . Jangan cuman pura pura gak dengar gitu. "Sahutnya lagi, sekarang dia sudah berada tepat di depanku.

"Namaku Athifah ya! Bukan cewek aneh! " Jawabku, yang langsung Melihat kearahnya.

Deg! Dia..

Ngapain disini?

"Oh, Athifah. Tapi Bagusan juga dipanggil cewek aneh. Ya kan .. " bicaranya lagi, yang justru membuatku berkerut kening. Kesal aku lama lama.

Dia bilangin aku cewek aneh? Sejak kapan aku aneh? Dia kali yang aneh. Sabar Athifah.. untung dia idola disini, kalo gak! Udah aku labrak dia.

Bukti Cinta Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang