Sepuluh♡

1.1K 120 3
                                    

Jihoon sedang melamun di atas kasur nya dan memeluk boneka kesayangannya. Dia tidak bisa tidur, dipikirannya saat ini hanya ada Soonyoung. Wajah Soonyoung terus terbayang, ekspresi wajah Soonyoung saat menciumnya. Ah sudahlah pokoknya malam ini Jihoon tidak bisa tidur dengan tenang.

~♥~

Jihoon terbangun dari tidurnya karna suara alarm dari handphone nya yang sangat kencang. Jujur saja sebenarnya Jihoon masih sangat mengantuk, dia baru bisa tidur pukul 3 dini hari tadi karna terus memikirkan kejadian sepulang dari cafe. Dan sekarang dia harus bersiap untuk bekerja, sungguh Jihoon ingin izin bekerja saja rasanya dia sangat tidak kuat untuk membuka matanya.

Dia bersiap untuk berangkat bekerja dan hanya sarapan susu saja dia terlalu malas untuk membuat roti isi. Dia segera pergi ke tempat kerjanya, selama perjalanan dia hanya diam lagi-lagi sedang memikirkan Soonyoung.

'Hah~~'
Jihoon hanya bisa menghela nafasnya panjang, tidak terhitung sudah berapa kali dia menghela nafasnya panjangnya hari ini. Kenapa hari ini dia memikirkan Soonyoung terus.

Mengambil handphone nya untuk sekedar melihat apakah ada notifikasi dari Soonyoung, dan ternyata hasilnya nihil tidak ada notif darinya sama sekali yang ada hanya notif dari grup nya yang sangat ramai.

~♥~

Hari ini seperti biasa Jihoon pulang jam 3 sore, iya karna tempat kerja Jihoon jika hari Sabtu akan pulang lebih awal dan untungnya hari ini tidak ada kuliah.

Jihoon berniat akan mengunjungi rumah Wonwoo, ingin menceritakan semua kesedihannya hari ini yang mana Soonyoung tidak ada kabar sama sekali setelah kejadian malam tadi. Dan Wonwoo pernah memberi tahu dia bahwa rumah rumah orang tua Soonyoung dekat dengan rumah nya.

Rumah Wonwoo berada di komplek, tapi bukan komplek biasa bisa di bilang sedikit mewah. Jihoon menyusuri sepanjang jalan dengan wajah murung, dia sudah memberi kabar terlebih dahulu pada Wonwoo dan untung saja Wonwoo sedang tidak main bersama pacarnya Mingyu.

Setelah hampir sampai ke rumah Wonwoo, Jihoon merasa mendengar suara Soonyoung. Jihoon menoleh ke arah dimana suara tersebut terdengar, mungkin itu rumah orang tuanya Soonyoung.

Darrrr

Rasanya seperti sersambar petir di siang hari. Jihoon melihat Soonyoung sedang memeluk perempuan lain dan melontarkan senyum serta menatap manik hitam milik perempuan yang ada di hadapannya itu dengan penuh perhatian. Sakit sekali rasanya melihat Soonyoung sedekat itu dengan perempuan lain dan tiba-tiba Jihoon mengingat kejadian tadi malam bersama Soonyoung.

Jihoon hanya terdiam melihat itu.

Berharap lebih boleh ga sih - batinnya

Tidak terasa air mata sudah turun membasahi pipi Jihoon, dengan berat hati Jihoon pergi meninggal rumah orang tua Soonyoung dan tidak jadi berkunjung ke rumah Wonwoo padahal rumah temannya itu sudah sangat dekat.

Dan kebetulan sekali Wonwoo menelepon dirinya. Jihoon menekan tombol hijau tersebut dan mendekatkan ponsel pintarnya itu dekat telinga nya.

Jeon Wonwoo
Terima | Tolak

"H-halo" dengan suara nya yang menahan tangis

"Jadi kerum-- eh jiii lo nangis kenapa?"

"Gue gajadi ke rumah lo Won hiks mau pulang aja hiks"

"Cerita sama gue lo kenapa?"

"Huahhhhhhh" nangis Jihoon makin menjadi

"Jii lo kenapa? Jangan nangis bego. Sekarang lo dimana?"

𝙱𝚎 𝙼𝚒𝚗𝚎 | 𝚂𝙾𝙾𝙽𝙷𝙾𝙾𝙽 𝙶𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang