CHAPTER 12

2.8K 311 27
                                    


Alan walker - faded

Jangan lupa vote sama koment nya jangan cuma baca tros pergi sorry aing bukan tempat sampah! Maaf ini gak nyambung🐸

Ali menatap amar tajam sedangkan yang ditatap hanya diam dengan wajah tenangnya.

"Saya menolak lamaranmu" kata ali. Arra adalah putri satu satunya dan dengan seenaknya bocah tengil didepannya ini ingin melamar putri nya? Mencari mati!.

"Alasannya apa om?" tanya amar.

"Arra masih terlalu muda untuk menikah, dan kamu akan memberi makan apa anak saya? Saya juga tidak bisa dengan mudah melepas putri saya" kata ali.

"Soal nafkah saya punya usaha sendiri jadi om gak perlu khawatir dan tentang om yang melepas agatha..."

"Arra bukan agatha" kata ali.

"Itu panggilan sayang dari saya"

"Bocah tengik sok soan"

"Ali udah, kamu gak inget dulu kamu juga lamar aku pas kita masih sma?"

"Tapi sayang aku cuma ngajak kamu tunangan bukan nikah" kata ali.

"Amar tunangan aja gimana? Arra nyusahin loh makannya banyak, matre juga mending tunangan dulu nanti kalo udah waktunya bari nikah ya ganteng....aww sakir anjer" pekik prilly saat ali mencubit perutnya.

"Language sayang!"

"Salah kamu nyubit aku"

"Salah kamu bilang dia ganteng"

"Dia emang ganteng"

"Ganteng? Muka kayak penggorengan gosong gitu dikata ganteng buta kamu?!"

"MOMMY DADDY STOP" teriak arra.

"Ini kan lagi bahas masalah arra bukan malah plesbek ke masalampau" kata arra.

"Saya akan bawa orang tua saya untuk melamar arra, baik kita akan bertunangan dulu tapi setelah saya pulang dari paris saya akan segera menikahi arra" kata amar tegas.

"Kawinin dedeq bang" sahut arra.

Tuk

"Aww sakit mom" kata arra mengecurutkan bibirnya kesal.

"Mulut lo kayak gak pernah makan bangku sekolah aja" kata prilly.

"Ya emang ga pernah makan bangku kan tiap hari dikasih makan nasi sama mommy"

"Oh yowes nduk besok makan bangku ya" kata prilly.

"Ya ampun mom becanda akutu jangan jahat jahat ngapa"

"Emm maaf om tante saya permisi mau pulang" kata amar.

"Oh iya hati hati" kata prilly sedangkan ali hanya berdehem.

Setelah berpamitan amar melangkah keluar diantar oleh arra.

"Hati hati" kata arra.

"Iya,, dan sayang tolong nanti malam jangan berdandan" kata amar mengelus rambut arra.

"Loh kenapa? Kan nanti malem kamu mau lamar aku yakali aku gak dandan"

"Sepupu sepupu aku mungkin akan ikut dan aku gamau berbagi sama mereka" kata amar.

Arra terkekeh "ya ya aku gak janji"

"Agatha"

"Amar"

Keduanya saling tatap kemudian terkekeh "udah sana pulang"

"Ngusir?"

"Yaudah aku masuk nih"kata arra.

Amar menarik arra kedalam pelukannya " makasih udah hadir dikehidupan aku"kata amar mencium kening arra sedangkan arra hanya memejamkan matanya.

"Assalamualaikum calon makmum" kata amar.

"Waalaikumsalam calon imam" balas arra.

Arra melambaikan tangannya, setelah mobil amar sudah tak terlihat arra kembali masuk kedalam rumahnya.

"Daddy" pekik arra karna terkejut.

Tanpa diduga ali langsung memeluk arra "kakak yakin mau dilamar?" tanya ali. Kebiasaan ali saat membujuk arra adalah dengan memanggil arra "kakak".

"Heem"

"Kakak mau nikah sama dia?!" bentak ali membuat arra kaget bukan main.

"Aku tunangan dulu dad bukan langsung nikah"kata arra.

" hiks tapi kan daddy gak rela" arra menepuk nepul punggung ali, sungguh jika ada orang luar yang melihat ali menangis, merengek seperti anak kecil mungkin mereka tidak akan takut lagi pada ali.

"Heh li sini lu buset alay banget" kata prilly menarik ali sehingga pelukan nya dan arra terlepas.

Ali tetap menangis tak menghiraukan kata kata prilly "oh bagus jadi gak mau denger? Yaudah arra gak usah nikah biar aku aja yang nikah" kata prilly membuat tangis ali terhenti.

Ali menatap prilly tajam "BERANI KAMU..."

"AKU IKET KAMU DIKAMAR SEMINGGU...moon maap pak udah hapal saya" kata prilly.

Ali menggeram lalu setelah itu kedua nya berdebat dengan prilly yang ingin menikah lagi dan ali yang sedang menceramahi prilly. Arra menghela nafas "udah tua juga gak sadar umur" gumamnya kemudian berlalu dari sana

MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang