CHAPTER 15

4.2K 277 85
                                    

Ari menatap arra datar "Lo buta?"tanya nya.

Arra menatap ari berkaca kaca kemudian langsung menubruk tubuh tegap itu menangis keras pada dada bidang milik lelaki yang pernah menghiasi hatinya itu.

Ari menghela nafas membalas pelukan arra erat "Meluk boleh tapi jangan dicubit juga pinggang gue, sakit" Bisik ari tapi bukannya melepaskan cubitannya arra malah semakin mengencangkannya membuat laki laki itu meringis.

"ARRA" Teriakan itu membuat pelukan keduanya terlepas.

Arra menatap amar yang memandangnya tajam.

"Oh jadi ini rencana lo? Pura pura liat gue selingkuh padahal faktanya lo juga selingkuh" Kata amar menatap arra sinis bahkan laki laki itu tidak menggunakan aku kamu lagi  tapi lo gue.

Arra baru saja ingin membalas ucapan amar tapi sudah ada suara lain yang menyahutnya.

"Mulut lo terlalu lemes untuk seorang laki laki" Sahut ari.

Amar menggeram maju selangkah ingin melayangkan tinjunya pada ari tapi sebelum itu ari menendang perut amar terlebih dahulu.

Ari melangkah menghampiri amar yang terduduk memegang perutnya, dia menumpukan kedua lututnya ditanah berbisik pada amar.

"Gue cuma ngasih kesempatan buat lo sama arra, tapi pada akhirnya dia bakal sama gue karna Arramita Agatha Danendra hanya milik Andra Ariandi Albert"bisiknya menyeringai sinis.

Andra Ariandi Albert laki laki pertama yang berhasil memikat seorang Arramita Agatha Danendra,

Ari bangkit kemudian menghampiri arra yang masih tercengang melihat aksi ari pada amar.

Ari tersenyum sinis kemudian mendaratkan bibir nya tepat pada bibir merah milik arra, Gadis itu melotot karna aksi dadakan ari.

"Lo..."

Sebelum arra protes ari langsung mengambil tangan arra kemudian menggigit tangan gadis itu hingga berbekas.

"Sakit anjir"teriak arra.

"Ini stempel bahwa mulai sekarang lo milik seorang Ari"katanya santai, meletakkan tangannya pada bahu arra kemudian membawa gadis itu pergi dari sana tanpa mau menghiraukan amar yang sedang berteriak kesetanan.

Sedangkan di indonesia ali sudah mencak mencak mendengar kabar dari suruhannya bahwa ada yang menyakiti putri kecilnya.

"Gak usah alay deh li" lama lama prilly juga jengah melihat ali yang ngamuk ngamuk tak jelas.

"Tapi pril bocah sialan itu keterlaluan"kata ali.

Prilly memutar bola matanya jengah "Ngaca dulu pak bahkan dulu kamu lebih sialan dari dia" Prilly menatap ali sinis membuat laki laki itu diam seribu bahasa.

"Lagian aku udah tau pangeran sialan itu selingkuh, makanya aku nyuruh arra buat nyusulin dia.. Ga perlu drama kan buat ngasih taunya? Sekali liat selesai"katanya santai membuat ali melotot tak percaya.

"SAYANG"

"APA?!" Prilly melotot kearah ali.

"Kenapa kamu gak bilang?"

"Kamu kan suka pake otot gak pake otak, kalo bilang dulu ancur rencana aku"katanya kembali menatap kearah uang yang baru saja diberi oleh suami tercintanya itu. 

Ari mendorong arra masuk kedalam mobilnya kemudian menutup pintu mobil dengan kencang setelah dia duduk dikursi kemudi mobil itu langsung melaju dengan kencang.

"Cewek bego, gue bebasin dikit lo makin bego ya"gumam nya.

Arra menoleh menatap ari sinis "Elo juga bego, ngapain dulu nolak gue?"

"Elo lebih bego, harusnya gue yang ngejar bukan elo yang ngejar"balasnya.

Arra menganga tak percaya "Jadi lo nolak gue cuma karna alesan bego ini?"tanya arra.

"Salah lo sendiri kenapa gak nunggu gue? Pake segala langsung nempel sama pangeran tai itu" cibirnya semakin sinis.

"Eh setan, lo ngajakin gur ribut apa gimana maksudnya?"tanya arra.

Ari memelankan kecepatan mobilnya, menoleh kearah arah arra mengecup pipi gembul milik gadis pemilik hatinya itu.

"Ngambil sesuatu yang emang udah milik gue tapi gue titip ke setan dulu"katanya.

"Gue bukan barang"kata arra menatap ari tajam.

"Emang gue ngomongin lo ya?"tanya ari tersenyum jahil membuat kedua pipi arra memerah.

"Najis lo, berenti gue mau turun"

"Gak usah ngambek ra, ga cocok sama raut muka lo bukan gemes jatohnya alay"

Wajah arra semakin memerah jika tadi karna malu maka sekarang karna marah "ARI SETAN"teriaknya memukul ari brutal dengan tangan semoknya.

"Eh anjir lo jadi cewek kagak ada lembut lembutnya ye,"teriak ari.

"Bodoamat. Kasar kasar gini lo suka"

"GUE GAK SUKA" Arra menghentikan pukulannya.

"Tapi gue cinta"lanjutnya.

"AAAA bangke sejak kapan lo jadi kang gombal ari"

"Sejak mengenalmu, sejak menyukaimu dan sejak aku mencintaimu"

Bukannya terharu dengan kata kata ari, arra malah memperagakan seolah olah dia ingin muntah.

Ari menoyor kepala arra dengan tangannya "Cewek kalo digituin terharu bukan kek elu gatau diri" cibirnya.

"Bodoamat asu. Kita mau kemana?"tanya arra.

"Ke hotel"jawabnya.

"WAH LO JANGAN KURANG AJAR YA GUE INI CEWEK BAIK BAIK"

Tak

Ari menggeplak kepala arra "Eh goblok kalo gue gak bawa lo ke hotel lo mau bobo dimana chayankoh? Mau bobo dijalanan?"

"Ah iya juga ya, bilang dong dari tadi"

"Otak lo isinya tai semua makanya goblok"kata ari.

"Ra, besok lo pulang sama gue ke indo. Abis itu kita nikah kalo lo gamau nurut gue bakal nyantet lo"kata ari tegas tak terbantahkan.

Masih inget ari kan? Itu loh cowok pertama yang bikin arra kepincut. Andra ariandi albert? Kalian bakal tau siapa ari kalo kalian udah baca fall in love sama anjir om om, yaps! Ari itu adalah putra dari seorang azka albert dan pianika albert, jadi gaes cerita my prince gak bakal dilanjut dulu soalnya aing mau tamatin anjir om om dulu biar nyambung.

Makasih:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang