PROLOG [3]

4.3K 572 8
                                    

Wonwoo menarik napas. Ia mendengar semuanya. Sejak permainan kartu atau apapun itu selesai. Ia mendengar semuanya.

Ia tadi berniat untuk mengambil tasnya yang disangkutkan di atas pohon oleh beberapa siswa dan tidak sengaja melihat mereka di balik dinding. Awalnya, ia tidak begitu peduli—dan lebih peduli dengan tasnya, tapi mendengar namanya disebutkan, mau tidak mau ia menguping.

Ia mengurut dada sabar, sudah setiap hari diusili sekarang dia dijadikan bahan taruhan? Sungguh kejam hidup ini.

Dengan cepat dia berbalik, diam-diam meninggalkan tempat itu, dengan kepala penuh dengan pikiran bagaimana harus menghadapi hal itu nantinya.

^^0^^

Jeon Wonwoo.

Kalau Mingyu boleh jujur, ia sama sekali tidak mengenal siswa itu. Ada keinginan untuk kenalpun tidak. Ia hanya mendengar tentang nama itu sesekali dan pernah bertemu dengan orang itu sekali, dan waktu itu bahkan ia tidak melihat wajah siswa itu sama sekali karena siswa itu berjalan sambil menunduk dan membaca buku. Mingyu menebak seperti apa wajah siswa itu. Jelekkah? Penuh jerawat kah? Bibir dower kah?

Mingyu menghela napas, menenggak bir kalengan sampai habis, lalu meraih remote dan mengganti channel berkali-kali. Ia kembali berpikir.

Ia tidak ingin ada yang mengetahui dia berhubungan dengan siswa itu. Mau ditaruh mana wajah tampannya?

Ia lalu berpikir lagi. Lalu tersenyum tipis.

Tak perlu rumit memikirkan hal ini, hanya tujuh hari, ia yakin bisa mengatasinya. Dan ia tak ingin membuang waktu. Lebih cepat lebih baik. Besok ia akan memulainya.

Ini sesuatu yang mudah, ya, mudah.

.

.

.

TBC or End?

.

.

Written by Coffey Milk

Seven Days and Fall in Love ❤ Meanie [⏭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang