Ia mendapatkannya, ia melihatnya, sosok Jeon Wonwoo berjalan menunduk di trotoar. Mingyu menepikan motornya di samping Wonwoo dan pemuda itu tampak tak menyadari kehadirannya karena fokusnya sedang tertancap pada sebuah buku di tangannya.
Mingyu diam, tidak berniat memanggil. Satu meter dari tempat Wonwoo sekarang terdapat sebuah tiang listrik yang menjulang tinggi. Mingyu ingin melihat bagaimana pemuda itu menabrak tiang itu dan setelah beberapa puluh detik menunggu, hal itu terjadi.
"AW!"
Karena Wonwoo lebih tertarik pada isi bukunya dari pada memperhatikan jalan, ia menabrak tiang listrik di depannya. Bunyinya keras sekali dan Wonwoo berteriak kaget juga kesakitan saat kepalanya membentur tiang cukup keras.
Mingyu tak sanggup untuk menahan tawa. Ia tergelak melihat Wonwoo kini jatuh terduduk dan buku lepas dari tangannya. Mendengar suara tawa, Wonwoo dengan cepat menoleh, mendapati Mingyu tertawa puas di atas motornya, bahkan sampai memegang perut dan memukul-mukul motornya.
Wonwoo merengut kesal, berdiri sambil memungut bukunya. Lalu dengan sekuat tenaga melemparkan buku itu hingga mendarat tepat di wajah Mingyu.
Tawa Mingyu terhenti dan Wonwoo merasa puas karena pada akhirnya ia bisa melakukan hal ini.
Mingyu meringis, lalu menatap Wonwoo kesal. "Kenapa kau melemparku?" Tanyanya tidak terima dan melempar balik buku itu.
"Karena kau menertawaiku," jawab Wonwoo tenang sambil menangkap buku dan berbalik.
Mingyu terdiam, ditatapnya Wonwoo yang kini berjalan lagi tanpa membaca bukunya. Ia mengelus wajahnya yang tadi dicium oleh buku Wonwoo.
Mingyu menatap punggung Wonwoo. Entah kenapa tiba-tiba terbesit di benaknya ingin melihat wajah itu lagi.
"Hey," panggil Mingyu.
Wonwoo merutuk kesal. Ia sudah berencana tidak akan mengikuti kemauan pemuda itu, tidak akan menerima ajakannya, tidak akan peduli dengan pemuda itu. Wonwoo berpikir, apa dia sekarang terlihat seperti jual mahal?
"Heeyyy!" Panggil Mingyu.
"HEY!" Suara Mingyu sedikit meninggi.
"Hueeeeyyyy!" Kini dengan sedikit nada.
"HEEEYY!" Dia menaikkan suaranya.
"Namaku bukan hey!" Seru Wonwoo, kesal juga.
"Aku sudah mengajakmu pulang bersama tadi!" Seru Mingyu.
Wonwoo tidak menjawab. Terus berjalan.
"Heeey!" Panggil Mingyu.
"Jeon Wonwoo!" Mingyu meneriakkan namanya.
Wonwoo mengernyit heran, kenapa sih pemuda itu ngotot sekali? Padahal dia memacarinya hanya karena taruhan dan menginginkan hadiah.
Suara motor terdengar mendekat dan berhenti di sebelahnya lalu tubuhnya dibalik dengan cepat oleh tangan Mingyu hingga mereka berhadapan.
Wonwoo menahan napas, matanya harus kembali menatap mata Mingyu lagi.
"Apakah sakit?" Tanya Mingyu, mengelus bekas benturan tadi, sembari menatap dalam-dalam wajah itu.
Wonwoo menepis tangan Mingyu. "Kenapa kau peduli?"
"Tentu saja aku peduli, kau pacarku sekarang." Setelah mengatakan hal itu, Mingyu terhenyak menyadari apa yang ia ucapkan.
Wonwoo tertegun. Entah mengapa pipinya memanas mendengar hal itu. Peduli? Padahal pemuda itu menertawakannya sangat puas tadi.
Mingyu berdehem. "Oke, sekarang naiklah," ucapnya akhirnya.
Wonwoo terdiam di tempat, menatap ragu pada Mingyu. Sementara Mingyu terdiam menunggunya.
"Kenapa—" Wonwoo merasa suaranya tercekat, "kenapa kau ingin berpacaran denganku?" Tanyanya, walau pun sebenarnya ia sudah tahu jawabannya.
Mingyu tertegun. Tidak pernah menyangka Wonwoo akan bertanya seperti itu. Padahal setiap orang yang ia pacari tidak pernah bertanya tentang itu, mereka tidak peduli, yang penting adalah mereka bisa menjadi kekasih seorang Kim Mingyu.
"Aku—" Mingyu menepuk stang motornya pelan, "aku menyukaimu," ucap Mingyu.
Bullshit. Wonwoo jelas tahu itu bohong. Ia menghela napas, ia tidak perlu bertanya lagi. Ia hanya perlu mengikuti permainan Mingyu dan menuntaskan semua ini. Hanya seminggu.
"Wonwoo—"
Wonwoo tidak menjawab, ia segera naik ke atas motor tanpa suara. Mingyu melongo melihatnya, namun ia pada akhirnya menyalakan motornya dan menjalankannya.
"Di mana rumahmu?"
.
.
.
.
OKay,
Day 1 aku akhiri sampai disini :3
Nah, sekarang, masih ada yang tertarik baca lanjutannya?
Thanks for review. I'm so happy you all like this fict. I love you.
Betewe, karena kalian sudah memaksa saya untuk lanjut, jadi, sekarang saya yang maksa kalian review. Oke,
Jangan lupa review~ clik the review button and insert your comment~ im waiting! ;) ;) :3
Written by Coffey Milk
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days and Fall in Love ❤ Meanie [⏭]
FanfictionTaruhan, tujuh hari, dan jatuh cinta. #2 coffeymilk #3 bet #3 ichinisan1-3 #4 days #7 seven #9 slash ©2016, Coffey Milk