P u t u s

39 3 1
                                    

Lepaskan jika dirasa sulit. Karena sebuh hubungan adalah tentang sepasang, bukan hanya aku atau kamu.
-Devina Anastasya-

Rooftop SMA Nusa Bangsa memang menjadi tempat paling tepat untuk melepas penat. Membiarkan angin menerpa wajahnya dan meniup pelan anak rambutnya, di sinilah Anala berada akhirnya.

Ia memutuskan untuk tidak kembali ke kelas melainkan menuju rooftop untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Berulangkali meyakinkan diri bahwa keputusannya tepat. Bahwa yang baru saja ia lontarkan pada Devi tidaklah salah.

Hingga saat ini, Anala sendiri masih belum yakin terhadap perasaannya kepada Dio. Maka hanya hal ini yang bisa ia lakukan hingga saat di mana ia benar-benar yakin dengan perasaannya. Meski ia sendiri tak pernah tahu kapan waktu yang tepat itu akan datang.

Anala menarik napas dalam kemudian mengangkat lengan kanannya dan memperhatikan gelang berbahan dasar tali kur yang melingkari pergelangan tangannya. Gelang yang Dio berikan kepadanya setelah pemuda itu begadang hanya untuk membuatkan gelang itu untuknya.

Gelang yang Dio katakan merupakan simbol persahabatan mereka.

"Terus jadi sahabat gue ya, La. Apapun yang terjadi, lo harus tetap andalin gue, seperti gue yang terus ngandalin lo," ucap Dio kala itu.

Apa gue masih bisa jadi sahabat lo Di? Setelah nantinya gue tau perasaan gue yang sebenarnya? Tapi gimana caranya supaya gue tau perasaan gue yang sebenarnya? Batin Anala sambil menerawang pemandangan kota di hadapannya.

****

Seusai menunaikan sholat magrib, Anala bersiap untuk berangkat ke pensi. Tepat saat ia selesai mengoleskan lipgloss di bibir tipisnya, ponsel yang sengaja ia letakan di atas meja berdering.

Tata is calling...

"Halo Ta," sapanya setelah menekan tombol hijau di permukaan benda pipih itu. "Iya ini gue udah siap? Lo udah otw?"

"Ini gue udah di depan gang kompleks perumahan lo. Lo keluar gih tunggu depan pagar. Bentar lagi gue nyampe."

"Oke." Sambungan terputus. Anala memastikan kembali penampilannya, dan bergegas meraih tas selempang yang ia letakkan di atas kasur. Kemudian beranjak keluar rumah dengan tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu.

Baru selesai ia menutup pagar, sebuah mobil berwarna putih tiba di depan pagar rumahnya. Ternyata itu Tata yang tiba menggunakan taksi online. Tanpa berlama-lama, gadis itu segera menaiki mobil tersebut dan kemudian mobil itu melaju dengan kecepatan sedang menuju sekolah mereka. Tempat diadakannya pensi.

****

You and me we made a vow
For better or for worse
I can't believe you let me down
But the proof is in the way it hurts
For months on end I've had my doubts
Denying every tear
I wish this would be over now
But I know that I still need you here

You say I'm crazy
'Cause you don't think I know what you've done
But when you call me baby
I know I'm not the only one

Lagu Sam smith berjudul I know I'm not the only one melantun merdu di telinga Dio melalui earphone yang sejak tadi ia kenakan, menemani perjalanannya menuju bus untuk pertemuan OSIS wilayah Jabodetabek.

Sialnya lagu itu seakan menyindir dirinya. Ditambah lagi cuaca mendung dalam perjalanannya dari Jakarta-Bandung seakan semakin mendukung nuansa sendunya. Membuatnya kembali teringat insidennya pagi tadi tepat saat ia tiba di sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best F(r)i(e)nd (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang