Seperti yang dikatakan Ten kemarin, hari ini beberapa orang dari Fighter Camp datang ke sekolah mereka. Semua murid kelas dua belas di kumpulkan di aula utama. Semua murid terlihat antusias, kecuali ketiga saudara itu tentunya, mereka hanya duduk malas diantara teman seangkatan mereka, sedangkan yang lainnya terlihat sibuk menghapal.
"mereka benar-benar natusias tenyata" komentar Taehyung.
"ini peluang satu-satunya untuk memasuki Fighter camp" jawab Ten.
"lalu setelah mereka lolos, apa yang akan mereka lalukan? Menjadi bahan tindasan anak SHS besar lainnya?" Changkyun ikut buka suara.
"yang pasti jika mental mereka lemah, mereka hanya akan tinggal nama" timpal Taehyung.
Suasana mendadak hening kala beberapa orang memasuki aula, ada sekitar enam orang yang memasuki aula dengan pakaian yang merupakan ciri khusus Fighter Camp. Jaket biru navi dengan salur putih di bagian bawah, semakin banyak salurnya maka semakin rumit tingkat kesulitan yang berhasil di lewati.
Seseorang bertubuh kekar yang jika di lihat dari salur putih di jaketnya sepertinya dia bergelar cukup tinggi mengingat salur putih itu telah mencapai bawah dada, dia maju dan mengambil microphone dari tiang penyangga. "Hallo semuanya, maaf jika kedatangan kami mengganggu waktu belajar kalian."
ujarnya berbasa-basi.Semuanya menggeleng dengan senyuman cerah, sedangkan Taehyung, Changkyun dan Ten hanya menghela nafas panjang.
"sebelumnya perkenalkan, saya Shin Wonho. Sepertinya kalian sudah tahu tujuan saya dan rekan-rekan saya datang kemari, jadi jangan basa-basi lagi, tes akan di mulai sekarang!"
Wajah cerah para murid berganti tegang, kecuali tiga saudara itu yang kini hanya duduk santai. Keenam orang dari Fighter Camp itu duduk di kursi yang berada di balik meja dengan beberapa lembar kertas di atas meja lengkap dengan alat tulis.
Tes di mulai, satu persatu dari keenam orang tersebut melayangkan pertanyaan yang tentu saja tidak akan langsung di benarkan jawabannya, melainkan di debat terlebih dahulu. Ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa di jawab sama sekali. Taehyung, Changkyun dan Ten benar-benar tak menjawab sama sekali.
Satu orang dari Figter Club yang baru saja melontarkan pertanyaan memandang tajam sekeliling, alis pemuda dengan name tag Kim Namjoon itu menukik saat melihat ada yang tengah bermain ponsel diantara para pelajar. "Kau! Yang sedang bermain ponsel"
Anak tersebut, Changkyun mengangkat pandangannya dan mebatap Namjoon dengan pandangan bingung. "apa?"
"apa aku bilang? Kami datang kemari bukan untuk diacuhkan"
Changkyun menghela nafas panjang. "banyak murid yang memperhatikan kalian tuan, kenapa anda malah memusingkan satu murid yang sedari tadi hanya diam"
"kau tidak diam, kau bermain ponsel"
"itu hak ku, privasi ku"
Kini semua pandangan tertuju pada kedua orang yang tengah berdebat tersebut. Murid lain hanya menghela nafas panjang, Changkyun dengan kelincahan lidah nya memang tak bisa di ragukan. Bahkan Taehyun dan Ten juga ikut menghela nafas.
"jika kau tak ingin mengikuti tes ini, kenapa kau ada di sini?" tanya Namjoon.
"saya hanya mengikuti peaturan yang ada, pihak sekolah mewajibkan semua kelas dua belas untuk hadir, dan saya melakukannya"
"lalu kenapa dari tadi kau sama sekali tak menjawab?"
"pihak sekolah hanya mewajibkan untuk hadir, tidak untuk menjawab"
Namjoon menggeram, bocah ini cukup membuat kesabarannya menipis. Namun ia tak boleh kalah, apalagi hanya berurusan dengan bocah ingusan. "atau kau terlalu bodoh hingga tak bisa menjawab?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Brothers [ Taehyung, Changkyun, Ten] END [Revisi]
FanfictionTiga sekawan yang tumbuh bersama sejak kecil karena mereka tinggal di panti asuhan, mereka saudara tak sedarah, bahkan mereka berasal dari negara yang berbeda. Taehyung yang memang asli dari Seoul, tinggal di panti karena dibuang oleh orang tuanya...