05. Black Rosé

1.7K 192 23
                                    

Setelah makan malam, para pendatang di bebaskan untuk melakukan apa saja asal jangan membuat keributan. Hal itu di manfaatkan oleh tiga bersaudara yang kini tengah berkeliling  mencari tempat yang cocok untuk Ten latihan, beruntung suasana camp nyaris sepi karena semua orang memilih untuk tidur.

Langkah ketiganya terhenti di saat mereka sampai di samping gedung yang mereka tinggali, ada sebuah tanah lapang di sana yang di kelilingi pagar kawat berduri.

"mereka benar-benar tak membuat celah sedikitpun" ujar Taehyung.

"aku yakin, pagar itu juga di lapisi oleh tegangan listrik dan leser sensor" timpal Ten.

"tempat ini tak jauh ada bedanya dengan tempat isolasi" imbuh Changkyun.

"nah sekarang, siapa dulu yang akan mengajari Ten? Kau atau aku?" tanya Taehyung.

"kau saja dulu hyung" jawab Changkyun.

"baiklah, ayo Ten"

Ten menghela nafas sebelum kemudian mengikuti Taehyung yang sudah berjalan agak menjauh dari bangunan. "sepertinya badan ku akan sakit semua" batin nya.

"pasang kuda-kuda mu!" titah Taehyung.

Ten langsung memasang kuda-kudanya, ia menatap Taehyung was-was. Pasalnya Taehyung selalu mengatakan kalau kuga-kudanya buruk.

Taehyung menghela nafas, ia berjalan kearah belakang Ten dan memajukan kaki belakang Ten. "ini terlalu jauh" ia berjalan kearah samping kanan, tanpa aba-aba ia langsung menjegal kaki belakang Ten dari arah dalam, membuat Ten jatuh terduduk. "perhatikan tumpuan tenaganya, coba lah untuk mengganti tumpuan dengan cepat karena itu akan berguna di tengah pertarungan." ia mengulurkan tangannya untuk membantu Ten untuk kembali berdiri.

Sedangkan Changkyun hanya berdiri seraya bersandar pada dinding dan memperhatikan kedua saudaranya itu, sedikit menghela nafas saat melihat cara melatih Taehyung yang keras, ia dulu juga begitu.

"sekarang serang aku!" titah Taehyung.

Ten menghela nafas sebelum kemudian maju menyerang, melayangkan pukulan pada Taehyung, namun sepetinya memang tak akan mudah karena Taehyung dapat menghindari semua serangannya.

"fokus! Jangan ragu untuk memukul, tumpukan kekuatanmu di kepalan tangan yang akan kau gunakan untuk menyerang!" Taehyung berseru dengan lantang.

Ten membuang nafas sebelum kemudian menyerang Taehyung yang kini sudah bersiap.

Bugh!

Bugh!

"Lagi!" perintah Taehyung seraya menghindari setiap serangan Ten.

Bugh!

Bugh!

"lebih keras!" Taehyung menepis pukulan Ten yang mengarah ke wajahnya.

Bugh!

Bugh!

"lebih cepat!" Taehyung terus menyeneriaki Ten setelah adik bungsunya itu melayangkan pukulannya, sudut bibirnya tertarik naik saat merasa pukulan Ten semakin lama semakin kuat dan cepat. Bahkan sesekali ia tak dapat menghindar, membiarkan beberapa lebam menghiasi wajah tampannya.

Ten menghentikan serangannya kala tenaganya mulai surut. "cukup hyung, aku lelah" ujarnya dengan nafas tersenggal.

"baiklah, kau boleh istirahat"

Dengan gontai Ten berjalan kearah Changkyun yang sedari tadi hanya diam.

"Kkung" panggil Taehyung.

"wae?" tanya Changkyun.

"maju lah"

Changkyun berjalan kearah Taehyung. "apa kau tak lelah?"

Three Brothers [ Taehyung, Changkyun, Ten]  END [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang