Flashback on
Terdapat tiga orang di taman yang indah sekali, mereka sedang bermain bersama dengan senang, amat senang
"Vii, kamu nanti masuk SMP mana?" tanya seorang laki² kecil yang berkulit putih, berambut lemas dan berwajah tampan.
"Aku gak tau" jawabnya.
"Nanti sama aku ya Estiii, nanti aku jagain kamu" kata satu laki² yang tinggi, berkulit sawo matang, mancung dan tentunya tampan.
"Aku gak tau No, nanti aku kasih tau kalo papah sama mamah udah pulang ya"
"Nanti Adit sama siapa kalo Navi sekolah diluar kota?" kata laki kecil berkulit putih itu, ia bernama Aditya.
"Pokoknya nanti kita bilang ke mamah kamu ya Estt, nanti kita paksa ya Dit!" kekeh Ano.
"Iya paksa aja mamah sama papah, aku Juga gamau pisah sama kalian berdua. Pokoknya kita bertiga terus ya"
"Siapp boss!" kata Adit dan Ano.
"Kita harus bisa bujuk mamah sama papah dit, gamau tau" bisik Ano.
Adit mengangguk dan memperhatikan Navi lagi,
Navi adalah Restina Vioni, nama Navi diambil dari RestiNa Vioni.
Ano adalah Devano yang diambil dari ujung nama dan adit diambil dari nama Reza Aditya,Mereka memiliki nama panggilan kesayangan masing-masing,
Hingga pada waktu masuk ajaran baru, mereka baru mau masuk di kelas satu SMP. Ano yang harus ikut keluarga nya ke Inggris karena ada urusan jadi Ano harus belajar disana dan yah, di lulus SMA hanya empat tahun karena Ano sangat pintar.
Navi, ia pindah ke ke luar kota sampai pada akhirnya ia kembali ke kota kelahirannya Jakarta.
Dan Reza hanya diam di apartemen yang dibelikan kakek nya untuk Reza...Flashback off
Hari kamis, pukul 06.35 pagi ini Caca diberangkatkan ke Singapura. Didekat Caca sudah berderet para sahabatnya untuk mengucapkan kata 'Cepat sembuh' berkali², sampai Reza tak henti membacakan doa agar Caca diberikan kesembuhan total dan yang lainnya.
"Mamah, Papah sama Caca pergi dulu ya. Doain semoga Caca cepet sembuh dan bisa main lagi sama kalian" kata Yani.
"Iya mah, Dinda doain terus kok. Ano, jagain Caca ya" antusias Dinda.
Ano memang ikut ke Singapura, ia sudah izin ke kedua orangtuanya untuk menemani Caca berobat dan lagipula kedua orangtua Caca tidak keberatan akan hal itu.
"Siapp neng, mohon doanya semua"
Reza yang melihat hanya terdiam dan sesekali air matanya turun, "Kasih gue kesempatan buat ikut ke Singapura No"
"Gak, gue gak akan ngizinin lo sampe kapanpun. Gue kecewa sama lo, gue benci sama lo. Inget kata² gue digudang!" ucap Ano penuh emosi.
"Mah, pah, Eja mau ikut. Mau nemenin Navi" lirih Reza ke Yani dan Huda.
"Mamah sama papah gabisa apa² kalo Ano udah gini Ja, maafin ya. Mohon doanya aja ya Ja"
Reza sedih, menyesal dan rasanya ingin bunuh diri saja. Pasalnya, ia sudah kehilangan rasa kasih sayang dari kedua orang tua dan kini sahabatnya, kesayangannya terbaring lemah karena racun yang ia beri dari kepsek.
Reza terus mengerutuki dirinya bodoh, sangat bodoh!
Reza POV
Gua benci sama diri sendiri, kenapa gua ga sadar kalo Caca itu Navi? Kenapa firasat gua dari awal kalo Caca itu gak asing bener? Kenapa semuanya berubah dalam sekejap? Gua salah apa ya Allah?
Reza mohon ya Allah, sembuhkan lah Navi eja yang selalu eja cari, yang selalu eja pikirin walaupun waktu itu pacaran sama Laura
Sembuhkanlah ya Allah,,, aamiin
TBC✨
Navi gws :(
Caca cpt sembuh :(
Author kasian ngeliat eja gitu :(Help me :(, bingung happy ending apa sad ending:(
:(
:(
:(
:(
:(
:(
:(
:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Reza •Slow Up•
Teen Fiction[Peringatan!!!] Follow, vote and coment oke?, Oke! Reza Aditya seseorang yang dikenal dengan sikap dinginnya, ia memiliki wajah tampan dan sikap dinginnya terhadap semua orang disekitarnya. Ia juga memiliki banyak misteri dalam hidupnya. Tapi Reza a...