Too late

111 12 0
                                    

Kini, Lubis sedang melihat awan di siang hari di lantai 2, dia sungguh sangat menikmatinya, dan dia menonton video yang kemarin ia rekam dan melihat lihat foto yang sangat menakjubkan, dan pada saat Lubis melihat salah satu foto yang ada di hp nya, ia melihat seseorang yang sepertinya ia kenal

Di sisi lain, pak kepsek masih bingung dengan kejadian kemarin, Lubis berkata yang tidak tidak, ia seperti psikopat,

"Tak mungkin, di sekolah ku, aku tak mengajarkannya menjadi seorang psikopat, dan juga, yah walau aku sendiri terkadang gila dan juga mungkin psikopat, tapi aku hanya melakukannya pada musuh, dia, dia mengatakannya di depan wajah ku, aku sangat ingat aku tak pernah mengajarkan Lubis jadi psikopat, kenapa Lubis"

Ucap pak kepsek merasa sedih, seakan akan ia salah mendidik muridnya

Di sisi lain lagi
Kak Tao, Kak Takio, dan Kak  M-21, mereka sedang duduk duduk

     "Takio, menurutmu, apakah UNION akan mengincar kita lagi?"
Ucap kak Tao sedih

     "Aku, juga tak tau, tadi saja ada serangan lagi"
Jawab Kak Takio

     "Aku berpikir, apakah kita bisa hidup dengan tenang dan senang?"
Ucap Kak M-21 turut sedih

Di sisi Kak Rael, Kak Lazark
Mereka sedang berada di kamarnya Kak Lazark

     "Rael, apakah kau berpikir ingin pulang ke lukedonia?"
Tanya Kak Lazark

     "Kak, aku merasa agak betah sih, apa lagi ada Lubis"

     "Apa?, Lubis?, bukan kah kau menyukai Seira?"

     "Eh, uh, bukan salah ngomong Kak, maksudnya aku senang ada keluarga baru"

     "............, jadi kau tidak ingin pulang?"

     "Mmmmmm, kak, boleh gak.............. Mmmmmmmmm. ...... Kita........   ............ Tinggal disini aja?"

     "Kau, menyukai Lubis?"

     "B...... Bukan Kak, aku memang betah disini, aku senang juga, orangnya juga kayaknya ramah ramah kak"

     "............., ya sudah kalau itu mau mu"

Rael pun memeluk Kak Lazark

Di sisi Rai

     "Regis, dimana yang lain?, bukankah sekarang harusnya kita berkumpul?"

Tanya Rai yang sedang menyeruput teh nya

     "Aku tak tau tuan, mungkin mereka sedang berada di tempat lain"

     "Ada apa ini, kenapa, kenapa suasana nya jadi berbeda begini?, aku merasa agak aneh dengan hawa dan suasana di sini"
Ucap Kak Karius yang tiba tiba datang dari kamarnya

Tiba tiba, ada sesuatu yng berwarna hitam kemerah merahan di atap ruangan tersebut

     "Tuan Karius, kenapa ada hitam kemerah merahan di atap?"
Tanya Regis

     "A..... Aku juga tak tau, aku, aku jujur, aku tak melakukan apa apa, aku hanya berjalan kesini"

     "Aku pernah merasa kan hawa ini, hawa ini berasal dari Lubis"
Ucap Rai dengan santai

Regis + Karius :" Lubis?"

Dan Rai pun mengangguk

Tiba tiba Rai pun berdiri, dan berjalan, Kak Karius dan Regis ikut dari belakang, ternyata mereka ke lantai 2

Dan ternyata benar, disekeliling Lubis terdapat hawa hawa hitam kemerah merahan, dia terlihat syok

     "Lubis, aku merasakan kau sedih, kau merasa sangat marah, di dalam dirimu terdapat banyak sekali amarah, rasa ingin membunuh dan juga, dendam, Lubis, kau dendam pada siapa?"
Ucap Rai dari belakang Lubis dengan lantang

Noblesse : story of Lubis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang