-Cahaya Malam

28 2 0
                                    

Dapatkahku petik bintang, ku ingin menyimpannya satu saja dihati ini agar kelak jika hatiku kelam, maka ia yang menerangi.

Drrrttttttt drrrrttttt

"Apasihh, malam gini? ooo Video Call dari Kahfi!!!! apaaa!!"

Malam pergantian waktu untuk menuju hari ulang tahunku aku malah tertidur pulas bagaikan kebo. Dan tiba tiba Handphone bergetar, dan ada video call masuk dari Kahfi, aku tidur dengan rambut acak acakan, kamar yang berantakkan, yah maklum aku dalam proses perbaikan diri seperti dahulu lagi.

"Hallo? Assalamualaikum? Dhi ?Kamu udah tidur yah?" suara Kahfi terdengar.

"Aduhh keangkat lagi, gimana inii, " berbisik.

"I-iya Waalaikumussalam Hallo bentar aku lagi pake hijab, "

"Oke aku tunggu, "

"Eeehmmm, Iya napa? Kangen yah, " sembari menunjukkan wajah imut.

"Zina woi, zina, gak boleh berlebihan, oke to the point aja. "

"Oke serius nih yah. "

"Happy milad yah Dhifa, barakallah fii umrik, semoga kamu selalu di lindungi Allah Swt, semoga hijrahnya adalah obat dari semua luka, ohiya maaf ganggu kamu tidur. " ucap Kahfi dari Amsterdam Belanda disana sekarang pagi.

"Makasihhhh calon Imamnya jodoh kamu, aku sayang Kahfi, " ucap Dhifa.

"Sama-sama calon makmumnya ak-, " terpotong.

"Apa Kahf? ak apa?"

"Ak-ku mau makan dulu yah. Yaudah dadah see you jangan lupa sholat tahajud, doa, ngaji, hafalan, sholat. Assalamualaikum Dhifa, " Kahfi melambaikan tangan.

"Dah Whuaalaikumussalam, hh oke deh tahajud dulu baru tidur dah kahf, iya bawel, " Dhifa menutup telpon setelah Kahfi dadah dadah.

Ucapannya tak sekedar ucapan bagiku, itu adalah jawaban dari doaku, yah saat selesai tahajud aku berdoa,

"Semoga di usiaku 17 tahun ini, aku bisa membanggakan keluarga, menjadi anak yang berguna bagi masa depann,dan banyak rezeki, dan Kahfi adalahhh hoammm jhodohkhuuuummm. " Dhifa tertidur.

Hijrah ku, membawa aku pulang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang