Part 6

84 14 1
                                    

Hari sudah siang, bel istirahat pertama sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, Adele dan Sheina keluar dari kelas bersama karena tadi sempat mendengar pengumuman dari ruang guru bahwa Adele dipanggil.

Dengan segala jenis rengekan dan tawar-menawar yang terjadi akhirnya Sheina bersedia mengantar Adele.

Jujur saja Sheina sangat malas berurusan dengan guru, dia juga malas sekali keluar hari ini. Namun saat dia menolak, Adele akan marah-marah dengan segala ketidak jelasannya. Diiringi hembusan nafas berat, Sheina ikut mengantar Adele dan sekarang mereka sedang di perjalanan.

"Shei, ihh napa bengong mulu sih lo??" sentak Adele

"Badmood gue," jawab Sheina malas.

"Segitu malesnya lo nganterin gue?" tanya Adele dramatis.

"Yaelah dugong, hidup lo drama banget sih. Pms ya pms, udah dianterin nih, bilang terimakasih kek," protes Sheina dengan wajah lempeng.

"Iya iya, makasih Sheina. Tapi bener deh gue gak pms napa dari tadi perasaan lo nuduh gue pms mul- ADUH!"

Adele menabrak seseorang.

Jelas, daritadi gadis itu keasyikan berbicara hingga tidak memperhatikan jalannya sendiri.

Adele kesal! Dia sangat kesal! Buku nya berserakan, Sheina juga hanya diam menatap datar Adele yang sudah bersimpuh di lantai.

Karena amarah yang sudah memuncak, Adele tak segan untuk meneriaki orang yang dia tabrak tadi. Sheina jadi makin curiga kalau Adele PMS garis keras. Baru ditabrak dikit, udah langsung ngegas. Apa kabar yang di FTV itu? Ditabrak dikit, ujungnya cinta.

"WOYY!! JALAN LIHAT LIHAT KALI! PUNYA MATA GAK SIH? AH ELAH MENDING CONGKEL AJA TUH MATA KALO GAK GUNA!!" sarkas Adele sambil merapikan buku-buku nya di bantu oleh orang yang sempat menabraknya.

"I-iya maaf kali gak sengaja," jawab cowok itu lembut. Tapi tunggu! Adele merasa seperti mengenal suara ini, seperti suara cowok yang sangat di bencinya. Dengan aura horor Adele langsung berdiri dan mendongak.

Dan..

Tepat! Dugaan nya sangat tepat! Cowok yang didepannya ini adalah Kevlar. Cowok itu memasang wajah datar seolah tidak pernah terusik dengan teriakan Adele.

"Lo. Tau. Sopan. Santun. GAK!" tanya Adele dengan penekanan di setiap kalimat dan nada tinggi diakhir kata.

"Lah tadi kan kam-"

"Kam? GAUSAH SOK MANIS LO!" teriak Adele kesal karena kalimat Kevlar yang sudah bisa dia tebak.

"Elah Del, Sama temen sendiri kok judes banget sih. Nanti cepet tua loh." Kevlar tersenyum.

"LO TAU GAK SIH HARGA BUKU-BUKU GUE INI?! JADI RUSAK SEMUA GARA-GARA ELO! MAKANYA JALAN ITU PAKE MATA!" Adele berteriak di depan muka Kevlar. Sedangkan Sheina hanya mengambil bangku yang kebetulan dekat dengan nya lalu duduk sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Gadis itu menyaksikan pertengkaran dua manusia yang disebut bodoh. Dengar-dengar, mereka dicap bodoh karena sikap yang dimiliki keduanya sangat membuat gemas.

"Kan udah gue tolong tadi Del. Makasih kek sama gue, malah marah-marah. Itu buku juga masih bagus, cuma ketekuk dikit doang. Lebay banget." Kevlar melangkahkan kakinya kembali dan meninggalkan Adele.

" Kevlar melangkahkan kakinya kembali dan meninggalkan Adele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thanks For Your Perfect Acting, Jerk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang