Part 16

65 13 0
                                    

Sheina berjalan santai lalu membuka gerbang rumahnya, langkahnya terhenti seketika saat mendengar keriuhan dari dalam rumahnya, sudah bisa diduga dari kata kata dan suara yang terdengar orang tuanya tengah bertengkar.

Pyarr, suara kaca yang jatuh terdengar nyaring,Sheina melangkah pelan mendekati pintu rumahnya.

Brakk, Sheina baru saja mau membuka pintu tapi ada suara kursi yang gebrak Sheina jadi ragu, hmm kasian Sheina ketakutan mungkin aja bapak ibu nya lagi ngeluarin jurus rasenggan.

"Kok gue takut sih, ini kan udah biasa buat gue, " gumam Sheina menatap pintu dengan tatapan sendu.

Brak, Sheina membuka pintu dengan kekuatan seribu tangan sekali kucek noda dan kotoran langsung ilang, COT.

"Kok berantem lagi rebutan permen yaa?" tanya Sheina sambil menahan air mata.

"Sheina," panggil Karin dengan air mata yang membanjiri pipinya.

"Papa kenapa sih paa jadi orang kasar banget, kalo mau permen beli jangan berantem, kan yang jual permen banyak, Pa." Sheina mah cuma bisa menghibur diri, padahal mah celotehan dia garing, tapi dia berharap banget emak bapaknya ketawa kaya dulu lagi.

"GAK USAH SOK SOKAN NGELAWAK, GAK LUCU, PAPA GAK SUKA SAMA KAMU DAN MAMA KAMU INI." Jleb bener bapaknya kalo ngomong emang dasar upil onta, Sheina bener bener kecewa dan sedih mendengar kata kata papanya tadi kalo udah kaya gitu pasti Sheina males banget ada dirumah.

"IH SAPA JUGA YANG MAU NGELAWAK, LAGIAN KALO ANDA GAK SUKA SAMA SAYA ATAU MAMA SAYA, SAYA JUGA GAK MASALAH, SAYA JUGA GAK PERNAH BILANG KALO SAYA SUKA ANDA KAN?" ucap Sheina Sarkastis membuat ayahnya semakin naik pitam.

"INI NIH ANAK GAK SOPAN BANGET, AJARAN MAMANYA SIHH," bentak Aksara dengan jari tengah nunjuk nunjuk Sheina dan Karin,papa Sheina emang beda dari yang lain kalo marah gak cuma bacot yang ngegas tapi ternyata tangannya juga ikutan ngegas.

"BUSET DAH NIH RUMAH ISINYA BACOT MULU KEBANYAKAN JIN KALI YAA," Sheina kalo udah kepancing sama tingkah laku bapaknya ya gini makin ngegas gepeduli itu bapaknya makin marah, gak patut dicontoh ya yang begini.

Sheina buru buru berlari ke kamarnya buat ngambil perlengkapan mandi dan baju ganti, rencananya dia mau nginep di rumah Ardo malam ini, Sheina udah males banget ketemu upil onta setelah war bacotan tadi.

"Mau kemana kamu??" tanya Aksara dengan nada membentak.

"kemanapun asal senang," jawab Sheina asal. "Maa Sheina mau pergi dulu," lanjut Sheina berteriak supaya mamanya mendengar.

Sheina buru buru berlari menuju rumah Ardo yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya,memangnya di mana lagi tempat yang pas dihati Sheina kalo bukan rumah si Bencong najong.

"Ardoooo, Sheina datang," teriak Sheina saat baru saja memasuki rumah Ardo.

Mendengar suara Sheina membuat Ardo bergegas keluar dari kamarnya,"Sheina, Sheina bawa baju ganti? Mau nginep disini?" Ardo berlari menyusul Sheina yang berjalan santai menuju kamarnya.

"Iya mau nginep, mama sama papamu mana?" Sheina bertanya sembari memasuki kamar Ardo yang super super cute.

"Gak tau. lagi keluar berdua tadi." Ardo menaruh baju ganti Sheina di atas tempat tidurnya

"Ohh yaudah nanti tolong bilangin aja kalo gue mau nginep sini."

"Iya dehh."

"Guee mau mandi dulu deh udah kecut nih badan." Sheina pergi ke kamar mandi tanpa membawa satupun peralatan mandi.

Suara gemercik air terdengar riuh, suara Sheina yang sedang bernyanyi juga terdengar menggelegar seperti petir.

Apa salah dan dosa ku sayang
Cinta suci ku kau buang buang
Lihat jurus yang kan ku berikan jaran goyang, Ardo Jarang Goyang.

Suara Sheina semakin keras ketika mengatakan Ardo Jarang Goyang, sampai sampai iramanya berantakan.

"Ihh Sheina bawa bawa nama Ardo," teriak Ardo tidak terima dengan plesetan lirik dari Sheina.

"Ceilah orang bener juga lu jarang goyang, gausa banyak bacot mending ambilin handuk gue yang di kasur, cepet, " titah Sheina dari dalam kamar mandi membuat Ardo buru buru mengikuti perintah  Sheina.

Pintu kamar mandi sedikit terbuka membuat bau harum dari tubuh Sheina menyebar sampai keluar kamar mandi.

Sheina berada di belakang pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca buram,tapi siluet tubuh Sheina masih tampak dengan jelas.

"Doo ambilin celana dalam gue dong di kasur, lupa tadii" mendengar teriakan Sheina membuat Ardo berhenti memperhatikan siluet badan Sheina,dan mulai mengikuti perintah Sheina.

Beberapa menit kemudian Sheina keluar hanya dengan handuk yang menutupi badannya.

"Yaampun Sheeee kok lo gak pake baju sihhh," protes Ardo merasa risih dengan Sheina yang hanya menutupi badannya dengan handuk.

"Apaan sih, lebay lo, lo iri sama badan gue yang semlehoy? Ceilaah bisa iri juga loo?yaiyalah iri kan punya lo cuma tt hoax"  bacot Sheina mengejek Ardo.

"Ih apaan sih, lagian lo gak pake baju harusnya ya pakeee, " Ardo mencoba membelkangi tubuh Sheina.

"Ehh" Sheina membalik tubuh Ardo dengan kuat.

"Lo tuh sok sokan gamau lihat, padahal ntar kalo lo mau ganti bentuk badan lo, lo pasti mau ngikutin bentuk badan kaya gue,"  celoteh Sheina ke-PD an

Ardo memejamkan mata mencoba menahan diri, "Sheee dieem,"  Ardo mendorong tubuh Sheina sampai tubuhnya terkunci ditembok.

Sheina memegangi handuknya dengan tampang cengo karena kebingungan,"Apaaa ssss_" belum sampai menyelesaikan kalimatnya Ardo menutup Sheina agar Sheina tidak terus bertanya.

"Plis na jangan kaya gini lagi di rumah gue," Ardo menatap mata Sheina dalam.

"Semua cowok serigala,dan lo bisa menjadi mangsa gue kapan aja," Ardo menghela napas gerah. "Jadi gue mohon sama lo, jangan kaya gini lagi!" Ardo menurunkan tangannya dari mulut Sheina.

Dengan tampang cengo Sheina bertanya kepada Ardo yang masih menatap mata Sheina  "Apasih, Do?"

"Lupain. gue bilang kaya gini karena gue sayang ke lo Shee,"  ucap Ardo lalu berbalik badan.

"Buruan pake baju lo." Ardo memberikan baju ganti Sheina yang di bawa Sheina dari rumahnya tadi.

"Iya." Sheina mendecak ogah-ogahan.

"Aaaaaaa," teriak Ardo histeris saat Sheina mau menurunkan handuknya di depan Ardo.

Mendengar teriakan Ardo, Sheina buru buru memegangi handuk yang menutupi badannya, "Oh iya gaboleh ganti disini yaa? " tanya Sheina dengan muka cengoknya.

Ardo menghela napas gerah, lalu keluar daru kamarnya, sedangkan Sheina cuma bisa berdiri dengan muka orang bingung.

"Kenapa sih?" gumam Sheina kebingungan sambil memasuki kamar mandi buat ganti baju. "Lagian gue kan pake handuk. Ardo kenapa sih?" gerutu Sheina merasa aneh dengan sikap Ardo.

Written by: itsichaaa10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Written by: itsichaaa10

Thanks For Your Perfect Acting, Jerk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang