Isinya pendek karna aku masih mau test ombak. ✊🏻
.
.
.
"Udah belum?"
"Apanya?"
Junho bersandar di balik pintu dan masih menatap Eunsang. "Kamu senyumnya."
"Kamu bosan lihat senyum aku terus?"
"Nggak, bukan gitu," Junho sedikit panik melihat Eunsang yang nampak cemberut. "Aku selalu suka senyum kamu. Cuma, aku tahu kamu nahan nangis daritadi, Eunsang."
Eunsang tidak bergeming, mengerjapkan matanya beberapa kali. "Aku gapapa, kok."
"Aku nggak bisa dibohongin," balas Junho. "Jangan disimpan sendiri, ada aku 'kan disini? Sini peluk." Tuturnya lagi dan berjalan mendekati Eunsang.
Tidak perlu menunggu lama, karena detik berikutnya Eunsang lantas menjatuhkan diri ke pelukan Junho. Entah, ia hanya butuh tempat bersandar.
"Nangis aja, lepas dulu senyum kamu. Cuma ada aku disini," ucap Junho pelan, kedua lengannya memeluk Eunsang erat. Dapat ia rasakan, tubuh Eunsang yang bergetar dan isakan tangis.
Junho memilih untuk diam, mendengarkan tutur kata dari Eunsang yang bahkan tidak terdengar jelas karena tertutup isak tangis, semakin lama semakin kencang.
"H-huks, aku berhasil debut. Tapi kenapa rasanya sakit, ya?"
"Terlalu sakit sampai aku mati rasa."
Eunsang menahan isakan tangisnya. Ia semakin memeluk Junho erat. Junho melepas pelukannya, menangkup wajah Eunsang yang masih menangis. Junho tidak ingin munafik, ia juga merasakan hal yang sama. Namun, melihat Eunsang yang menunjukkan bebannya, Junho harus menahan. Eunsang butuh sandaran, dan disini Junho berada untuk menemani Eunsang.
"Sst, iya. Aku paham yang kamu rasain," balasnya. "Gapapa kamu sedih hari ini, tapi untuk besok jangan sedih lagi."
Dapat Eunsang rasakan, kala tangan kanan Junho berada di belakang kepalanya dan membawa kening mereka bersentuhan. "Nanti mata kamu sakit kalau nangis terus. Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Itu waktu kita buat bareng-bareng sama yang lain, karena habis itu kita kembali ke rumah masing-masing." Tutur Junho, dan mengusap mata Eunsang yang masih sembab. "Tapi, percaya sama aku. Mau gimanapun, kamu tetap jadi rumah aku dan aku pun bakal jadi pelindung kamu."
Kedua tangan Eunsang digenggam erat oleh Junho, mengusap punggung tangan Eunsang dengan jemarinya.
"Sesuai tujuan kita, kamu sama aku berhasil debut bareng. Jadi, mulai sekarang jangan simpan sesuatu sendiri karena aku selalu ada disamping kamu. Oke, Eunsang. Janji, ya?
Ingin kembali rasanya menangis. Bukan menangis karena hal sedih, tapi hal bahagia berkat Junho. Disini mereka pertama kali bertemu, saling menceritakan dan mewujudkan impian untuk bersama dalam waktu yang lama.
"Oke, Junho. Aku janji."
.
/ The End /
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Junho - Eunsang
Teen FictionHanya cerita ringan yang diperankan oleh Cha Junho dan Lee Eunsang.