Oke semua, pasti udah penasaran ya sama lanjutan ceritanya...
Yaaa udah, mari kita lanjutkan ceritanya, okeee...
Happy reading all...!!!Dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan nya besok, karena badan ku pun sudah capek setelah bolak balik di sana seharian. Sebelum tidur, aku sudah mempersiapkan semuanya agar besok tinggal aku bawa saja kesana.
Pada keesokan harinya (macem cerita terkenal ahh bahasa nya), aku memutuskan untuk ke kantor polisinya pagi hari karena takut ramai dan jika ada sesuatu yang kurang jadi bisa balik ke rumah. Karna kemaren udah kesini, jadi aku udah tau tempat nya dimana. Aku pun masuk dan langsung menemui mbak-mbak yang kemaren ku tanya.
"Mbak, saya mau ngurus skck mbak" tanyaku.
"Sudah lengkap kan berkasnya? Nanti seperti kamaren lagi berkas nya ada yang kurang" jawab mbak itu sambil meledek ku.
"Kemaren kan saya gak tau mbak kalo ngurus ini persyaratan nya banyak" jawab ku sambil memberikan map merah berisikan persyaratan nya.
Ku lihat di dalam ruangan itu semakin lama semakin ramai orang yang berdatangan. Aku pun duduk di sebuah kursi dengan meja yang lumayan tinggi. 10 menit kemudian, nama ku pun dipanggil
"Dimas ryandi ganteng (ehh gak beneran yaa, hanya imajinasi recehku)" panggil mbak-mbak yang tadi aku berikan berkas ku tadi.
Segera aku bangkit dari duduk ku dan menghampiri nya
"Kamu isi formulir ini, itu ada 3 lembar, isi semua. Setelah selesai, kamu antarkan kembali ke saya ya" jelas mbak itu kepadaku.
Setelah menerima formulir itu, aku kembali duduk di meja yang aku duduk tadi, dan langsung mengisi formulir itu. 5 menit aku mengisi formulir itu yang sebenar nya isinya per lembar nya itu sama, ga ada bedanya. "Untuk apalah dibuat sampe 3 lembar, padahal kan sama aja isinya" fikirku dalam hati sambil mengisi formulir itu.
Setelah selesai semua ku isi, aku pun bangkit dan menyerahkan formulir itu ke mbak-mbak tadi.
"Ini mbak" omong ku sambil menyerahkan formulir itu.
Dia pun mengambil formulir itu dan mengecek nya.
"Silahkan duduk dan tunggu panggilan lagi ya" jawabnya sambil meletakkan formulir ku di samping kanan tangan nya.
Aku pun berjalan kembali ke kursi, tempat aku duduk tadi. Sambil menunggu, aku memperhatikan sekeliling, dari mulai orang-orang yang ada di dalam, mbak-mbak tadi, ruangan lain, sampai aku memperhatikan ase (ituloh kipas angin besar yang bikin ruangan itu jadi dingin banget kayak disalju #kampungan).
15 menitan juga aku menunggu disitu. Masih asyik chat sama bebeb (aslinya jomblo😅), namaku pun akhirnya dipanggil.
"Dimas ryandi" panggil mbak-mbak yang lain, bukan yang tadi nerima formulir ku.
Segera aku menghampirinya."Kamu ke pintu sebelah untuk cek sidik jari, setelah sidik jari, kamu bawa hasil sidik jari nya kemari" jelas mbak-mbak yang wajah nya lebih jutek dari mbak-mbak yang nerima formulirku.
"Kenapa ga ada mbak-mbak yang mulus gitu, cantik, yang bentuk tubuhnya gimana gitu. Ni malah tua-tua semua, keriput semua lagi, ditambah jutek nya yang buat ku tak betah. Semoga saja diruangan sidik jari nanti mbak-mbak cantik" doaku sambil berjalan ke ruangan sebelah.
Aku pun sampai dan mengetuk sebuah pintu kayu.
"Permisi" sambil membuka pintu kayu itu.
"Silahkan masuk" jawan seseorang di dalam ruangan itu yang kudengar adalah suara bapak-bapak.
"Sial ternyata seorang om-om yang ada di dalam" fikirku dalam hati.
"Saya mau cek sidik jari pak" jelasku kepada bapak itu.
"Iya bapak tau, kan memang ini tempat cek sidik jari, bukan warung kopi" jawab bapak" itu sambil meledek.
"Apaan sih pak_-. Lucu kali lawakan bapak" gumamku dalam hati sambil mengulurkan tangan ku untuk di cek jari jemari ku.
Sekitar 15 menit, bapak tua itu mengecek jari jemariku. Dan hasil nya pun muncul, dia memberikan secarik kertas yang menurut ku itu seperti kertas coret-coret biasa.
"Terima kasih pak" seruku sambil berjalan keluar ruangan itu.
Aku pun berjalan kembali ke ruangan mbak-mbak jutek tadi dan memberikan kertas yang mereka sebut "hasil sidik jari" tadi (padahal bentuk nya persis seperti kertas corer-coret untuk ngitung fisika ku, bahkan masih bagus kertas ku lagi_-). Mbak-mbak itu menyuruhku duduk kembali.
10 menit berlalu, akhirnya skck ku selesai. Mbak-mbak itu menyuruhku memfoto copy kan skck itu untuk di legalisir. Akupun kebingungan mencari tukang foto copy disitu, karna yang aku tau jarak tukang fotocopy sama polres itu jauh.
"Mbak, tempat fotocopy terdekat dimana ya?" tanyaku kepada mbak-mbak polisi yang ku tau namanya adalah tri, karna ku baca tanda pengenal yang ada di bagian dada mbak itu.
"Akhirnya aku menemukan mbak-mbak polwan yang cantik" gumamku dalam hati."Oo bapak jalan lurus aja, ruangan paling pojok itu tempat fotocopy pak" jelas dia sambil menunjukkan ruangan nya.
"Hahh? Bapak?? Apa tampang gw seperti bapak-bapak??" kesalku lagi-lagi dalam hati.
Bergegas aku berjalan ke tempat yang dibilang mbak-mbak ngeselin tadi (cantik-cantik tapi ngeselin_-). Ternyata benar ada tukang fotocopy disitu. Setelah aku fotocopy, aku kembali untuk melaglisir fotocopy yang kubawa.
Dan setelah di legalisir, skck ku pun selesaiii, horeeeeeee....
"Akhirnya, besok aku tak akan bolak balik ketempat ini lagi" ucapku sambil berjalan ke tempat parkir.Sekian dulu cerita di chapter 3 ini, akan berlanjut ke chapter 4 yaa, stay terus di cerita sayaaaaa.....!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STMKG Experience
AdventureCerita ini mengisahkan seorang anak yang ingin menggapai impian nya menjari seorang taruna stmkg. Bagi kalian yang pernah mendaftar stmkg, pasti bakal senyum-senyum sendiri lah bacanya... #cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi dari si penulis Pe...