Sooyoung menepuk jidatnya sendiri melihat kelakuan absurd jungkook kali ini, pria angkuh tersebut tidak pernah sehari saja, tidak membuat masalah untuk sooyoung dan juga namjoon, tentu saja. Bagaimana bisa jungkook menjadikan dokumen kerja sama untuk mengelap mejanya yang terkena tumpahan milkshake dan sialnya dokumen itu harus di serahkan ke klien dua menit kedepan. Sangat tidak masuk akal sekali dan apa kata pria itu barusan, dengan gaya arogan dia mengatakan, 'itu urusan kalian'. Sangat tidak berperi kemanusiaan!.Jungkook sebenarnya sedang mencari masalah atau apa?, jelas-jelas sooyoung sangat tahu, jika pria itu sengaja membuat nya emosi untuk mencari perhatiannya. Kekanakan sekali, sooyoung juga masih punya batasan makanya dia memilih diam dan mengabaikan jungkook sejak tiga jam yang lalu. Pria itu sekarang duduk di sampingnya, berpura-pura membaca dokumen yang malah berujung bermain pou. Harusnya jungkook menjadi gamers saja dari pada menjadi direktur utama.
"Lama sekali" jungkook kembali mengeluh, sudah dua jam sooyoung kembali menulis salinan untuk dokumen kerjasama yang kebetulan tidak di save di komputernya, terima kasih banyak untuk daepyonim nya yang jerk. Pria sialan tersebut sangat baik hati sampai menambah daftar pekerjaan untuk sooyoung, sedangkan namjoon. Pria itu sibuk dengan urusan lain yang mengharuskan dia bekerja di luar kantor.
"Kalo bukan karena anda, pekerjaan saya akan cepat selesai" Sooyoung berniat menyindir tapi jungkook kelewatan tidak tahu diri, ralat, pria tersebut memang tidak tahu diri.
"Aku lapar" sebenarnya jungkook bisa saja meninggalkan sooyoung dan pergi makan karena rapat jungkook ditunda sampai dokumen kerjasamanya selesai.
"Anda bisa pergi daepyonim, tidak ada yang melarang anda" kalimat sopan tersebut malah ditanggapi berbeda dengan jungkook yang menaruh kepalanya dimeja dan menghadap sooyoung dengan wajah ditekuk.
"Kamu mengusirku sekertaris park?"
Sooyoung memutar matanya, dia tidak menyangka akan berhadapan dengan sikap jungkook yang selalu bertanya hal tidak penting yang memang sudah jelas jawabannya. Saat ini mereka sedang berada di ruangan sooyoung dan beberapa karyawan wanita yang lewat, nyaris separuh dari mereka berbisik tentang kebersamaan sooyoung dan juga jungkook yang jarang terjadi. Keduanya sangat jarang akur bahkan terlihat tidak dekat. Hubungan sooyoung dan jungkook selama 3 tahun ini, tidak lebih dari rekan kerja. Makanya beberapa karyawan terkejut melihat keduanya terlihat akrab, mungkin.
"Kenapa kamu tidak mau berkencan dengan pria sempurna seperti aku sekertaris park?"
Sooyoung tidak menjawab, dia hanya mengangkat sebelah alisnya sekilas menatap kearah jungkook yang terlihat 'imut?' dan apa yang sooyoung lakukan selanjutnya adalah menampar dirinya sendiri karena mengatakan kalimat tidak pantas, sejak kapan jungkook imut, lucu sekali pikiran sooyoung. Mungkin, berada di dekat jungkook membuat otaknya menjadi kurang waras dan tertular virus jungkook yang suka melindur."Aku tahu kalo aku tampan, kaya raya, mapan, sempurna, digilai banyak wanita dan kamu mungkin memang tidak sebanding denganku tapi bukankah, kamu tidak perlu jual mahal sekertaris park?, kamu membuat harga diriku berada di titik terendah saat kamu menolak tanpa memikirkan jawabannya" jungkook kembali mengoceh, bahkan sebelum sooyoung menjawab. Wanita berumur 27 tahun tersebut hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan kesibukannya tanpa perlu menjawab jungkook.
"Kenapa wanita selalu diam saat ditanya?, apakah kamu mendadak dalam mode silent?" Kalimat tanya jungkook merebut perhatian sooyoung, jemarinya berhenti mengetik di keyboard komputer dan sepenuhnya perhatiannya jatuh pada wajah jungkook yang kelewatan tampan, pria tampan yang sinting.
"Daepyonim, satu hal yang perlu anda ketahui. Wanita tidak suka di tanya" sooyoung menjawab dengan suara yang nyaris berbisik, tidak punya tenaga untuk membalas jungkook tapi pria ini merebut semua perhatian sooyoung, lebih kasarnya pria ini menganggunya.
"Tapi aku suka bertanya" jungkook melipat tangannya kedadanya dan menatap sooyoung dengan pandangan dingin. Tidak ada pandangan yang penuh cinta atau apapun, itu malah lebih melengakan.
"Dan aku tidak suka menjawabnya"
Sooyoung tersenyum tipis dan mengangkat satu tangannya di depan wajah jungkook, tanda dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan mereka.
"Aku juga tidak suka ketika kamu tidak menjawabku"
Tanpa sadar, bibir sooyoung berdecak. Dia berusaha mengalihkan perhatiannya kembali ke layar monitor dan tersenyum lega ketika menekan print di layar. Dia berdiri dan berjalan kearah tempat print yang berada beberapa langkah dari tempat duduknya, diikuti jungkook tentu saja.
"Jangan mengikutiku!" Sooyoung yang sudah kesal, membentak jungkook. Pria itu tidak keberatan hanya menundukkan wajahnya dan mensejajarkan dengan wajah sooyoung.
"Kamu menarikku makanya aku mengikutimu" bisik jungkook. Andaikan sooyoung menyukai pria tersebut, mungkin dia akan meleleh mendengar kalimat yang penuh dengan kebohongan itu tapi sayangnya tidak. Bukannya senang, dia malah merinding seakan mendengar sesuatu yang mengerikan.
"Anda membuat saya merinding" kata sooyoung, menjauhkan wajah jungkook darinya dengan jemarinya.
"Kamu menulariku!" Balas jungkook yang kembali mengikuti langkah kaki sooyoung yang sedang sibuk menyusun berkas dan dokumen kerjasama perusahaan. Dia sedang merapikannya dan memisahkan keduanya.
"Memangnya aku virus?" Jutek sooyoung tapi jungkook malah tertawa.
"Iya, kamu virus menyebalkan yang kurang ajar. Dasar anak ayam"
Jungkook menyentil dahi sooyoung sebelum dia berlari memasuki ruangannya sendiri dengan tawa yang masih tersisa. Rasanya aneh, jungkook harus menahan detak jantungnya yang seakan bermarathon ketika berada di dekat sooyoung.
Semenjak ciuman mereka, ada yang berbeda dari perasaan jungkook dan tanpa dia sadari, sooyoung sudah mempengaruhinya begitu banyak.Sedangkan sooyoung, dia tersenyum seperti orang bodoh dan menyentuh pelan dahinya yang tidak sakit sama sekali. Sialan, jungkook jerk paling bajingan yang pernah dia kenal. Pria aneh dan narsis tersebut membuat sooyoung harus berusaha mati-matian menahan dirinya untuk tidak mencium pria itu. Kenapa harus jungkook yang berlaku menyebalkan dan membuat dia salah tingkah sendiri. Rasanya sulit untuk sooyoung menahan diri lebih lama, jungkook terlalu menarik untuk ditolak.
💜💋💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad B*stard [JoyKook]
FanfictionSajangnim, begitu aku memanggilnya setiap hari. Sosok jeon jungkook adalah pria jerk yang sayangnya merupakan atasanku dan inilah kisahku bersamanya... antara aku dan dia yang tidak akan pernah menjadi kita +18