Bad B*stard [JoyKook]

Bad Bastard 8

Pekerjaaan sooyoung masih sama seperti beberapa hari yang lalu yaitu menjadi babu jungkook. Dia kira sosok bosnya akan sedikit jinak jika sooyoung memberikannya pelukan tapi malahan makin menjadi. Pria itu semakin senang menyusahkan sooyoung, dimulai dari ajakan sarapan bersama, pulang bersama dan hal lain yang tentu sooyoung malas membicarakannya.

"Si jeon emang udah gila!"

Sooyoung menaruh kasar gelas sojunya ke meja. Menatap geram, bibirnya yang dipoles lipstik merah terlihat mendukung penampilannya. Ditatapnya kedua sahabatnya yang terlihat santai karena tidak mengenal jeon jungkook secara pribadi. Mereka hanya bekerja sebagai bawahan jungkook dan jarang bertemu, dengan kata lain. Hanya sooyoung yang menderita.

"Apa lagi sekarang?" Yerin mengerutkan dahinya, sooyoung sudah tertular oleh kegilaan jungkook yang suka emosi tanpa sebab. Awas aja kalo kejadian sebulan lalu terulang lagi, yerin akan menendang sooyoung sampai ke jeju. Dia tidak mau ketahuan menghibahi jungkook. Yerin sudah kapok dikirim ke kalimantan.

"Dia minta aku nikah sama dia"

Hayoung yang sedang menuangkan bir ke gelasnya terperangah, merasa bersyukur sekaligus senang karena sahabatnya tidak akan menjadi perawan tua. Yah, walaupun pria yang ingin menikahinya adalah orang setengah gila. Sooyoung dan jungkook sama gilanya jadi mereka akan menjadi keluarga yang bahagia.

"Terima aja" balas hayoung cuek.

"Hahahha, gila! Si jeon emang udah gak punya otak"

Gak usah di jelasin kenapa yerin gak suka sama jungkook. Yang jelas keduanya, tidak pernah akrab karena jungkook selalu mempermalukan yerin di depan bawahannya. Siapa coba yang tidak benci jika dipermalukan terus-menerus apalagi kejadian dimana jungkook mendapati mereka sedang asik berghibah ria karena ulah bodoh sooyoung yang suka menelpon orang lain ketika mabuk berat.

"Makanya, aku udah bertekad buat bikin dia kapok karena naksir sama aku" Sooyoung mengepalkan tangannya, mengangkat gelas sojunya dan meminum nya sekali teguk.

Yerin dan hayoung hanya menggeleng, tidak habis pikir dengan ide bodoh sahabatnya. Sooyoung selalu sama jadi percuma menasihatinya, lebih baik mereka berdua taruhan kalo sooyoung akan menelan kata-katanya sendiri.

"Awas ya kalo mabuk, kami gak mau tanggung jawab" Ancam yerin tapi sooyoung cuek. Dia berniat mabuk malam ini. Setidaknya untuk menghilangkan stress.

Hampir dua jam mereka mengobrol dan minum, sooyoung ternyata mabuk berat. Dia mulai mengoceh dan mengambil telepon yerin yang sedang menaruh kepalanya di meja sedangkan hayoung, dia ketoilet.

"Yak!!! Jeon pabo, kemari!!" Sooyoung berteriak kesal membuat sang empu yang berada di sebrang telepon menjauhkan hape nya.

"Pabo?"

"Iya pabo. Pria narsis menyebalkan dan sialan, gara-gara kamu hidupku yang sempurna jadi penuh dengan kesialan"