Dirimu adalah kenangan yang telah silam.
Yang selalu hadir tepat sebelum mataku terpejam.
Terus menghasut egoku secara lembut.
Hal yang tak pernah gagal membuatku hanyut.
Lirih berbisik melewati sanubari.
Kemudian bercerita dari balik mimpi.
Menciptakan pertikaian antara logika dan hati.
Yang mungkin sudah tidak bisa lagi untuk bersinergi.Dari kamu,
Yang mengasingkanku sampai titik terjauh waktu.
Masih adakah sedikit rindu untuk diriku?
Untuk sekedar melepas rinduku yang tidak pernah menuai temu.Untuk kamu,
Yang sudah jauh pergi tanpa pernah tau jalan kembali.
Masih adakah bagian dariku yang masih tertinggal didalam hati?
Untuk sedikit memberi harapan kepada rasa yang selalu kusamarkan dengan puisi.Andai saja,
Masih ada sedikit waktu yang bisa kau berikan.
Bersama untuk sekedar menikmati senja sampai waktunya terbenam.
Jika memang itu memungkinkan,
Aku akan berdiri di ujung cakrawala untuk menahan mentari agar tidak tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Hati
PoetryRank #1 puisiromantis (29 April 2019) Rank #1 puisipuisi (30 April 2019) Sebuah kisah tentang perjalananku untuk menghapus luka, dengan cara melihat luka dengan persepsi yang tidak menyakitkan. Mengindahkan luka dengan mengubahnya menjadi bentuk fra...