1.

4.7K 512 58
                                    






Pagi-pagi sekali, sekolah udah ramai, berhubung udah tahun ajaran baru yang akan segera dimulai

Masa orientasi udah selesai, tetapi KBM masih belum efektif seperti biasanya. Guru-guru masih mempersiapkan rpp dan juga serangkaian persiapan yang lain




"Sihoon!"



Sihoon berbalik saat ada yang memanggil namanya, lalu melambai saat tau yang datang adalah sahabat baiknya. Ahn Hyungseob

"Kamu Dicariin Yeonjun dari kemarin"

Sihoon mengernyit bingung

"Kok baru kasih tau sekarang?"

"Lupa, hehehe" Hyungseobnya nyengir polos

Sihoon mendengus, lalu pergi meninggalkan Hyungseob

"Ya! Mau kemana?!" Teriak Hyungseob

"Keruang osis, mau ikut?!" Sihoon bales teriak

"Gak ah! Mau Cari kursi dulu, biar dapat kursi dibelakang!"

"Ambilin aku juga ya Seob!"

"Hyungseob! Sihoon! Jangan teriak-teriak!"

Mampus, pak Namjoon udah berhenti dan kini berada didepan Hyungseob

"Bapak juga teriak kok!"

Habis ngomong gitu, Hyungseob lari ninggalin pak Namjoon yang udah mau marah, tapi batal karna ia udah kebelet pipis dari berangkat kesekolah tadi



.

.

.






Sihoon jalan pelan pas di koridor menuju ruang osis, tapi langkahnya terhenti pas matanya melihat kumpulan cowo lagi mojok dilorong toilet dekat taman.

Sihoon berdecak lalu dengan tergesa berjalan kearah kumpulan cowo itu.

"Ekhm!" Sihoon berdehem pas liat salah satu dari mereka udah mau ngehisap rokok, tapi buru-buru dimasukin lagi pas Sihoon datang

"Kalian bisa gak sih taatin aturan sekolah untuk tidak merokok?"

Dua dari mereka menatap Sihoon malas,

"Berisik lo Hoon, masih pagi juga. Lagian sibuk banget sih urusin urusan orang. Udah mau lengser juga" yang barusan ngomong itu Si Changbin yang baru aja masukin rokok kekantong saku

"Oke, gue bakal anggap ini gak pernah terjadi, tapi jangan kaget poin pelanggaran kalian makin bertambah,  lagian gue gak bakal kesini kalau aja-"

"Kalau apa?" Salah satu dari mereka menatap Sihoon remeh

Sihoon memutuskan tatapan dari Lee Hangyul, si berandalan sekolah.

"Gue anggap gue gak pernah liat hal ini"

Sihoon pergi ketempat osis, samar-samar ia juga mendengar gerombolan berandalan itu juga membubarkan diri





.

.

.






Greb!

Brak!



"Sakit bego" maki Sihoon pas tangannya bertabrakan dengan daun pintu

"Heheh, maaf hoonie. Kangeeennnn"

Sihoon memutar matanya malas pas Hangyul masang muka melas dengan suara sok imut

Ia duduk disalah kursi yang ada diruangan tersebut. Lalu bersedekap memandang Hangyul malas

"Kamu ngerokok kan?"

Hangyul buru-buru berlutut didepan Sihoon lalu ngambil jari-jari pacarnya lembut

"Gak Hoonie, aku gak ngerokok kamu bisa cium napas aku" Hangyul meniupkan nafasnya diwajah Sihoon dan benar aja, nafas Hangyul gak ada bau tembakau. Malahan harum mint dari pasta gigi

"Kalo aku gak muncul tadi, kamu pasti bakal ngerokok kan?"

Jadi, sebenernya Sihoon udah punya pacar udah mau jalan ke 2 tahun. Lee Hangyul namanya. Selalu jadi langganan guru BP

Selain keluarga, gak ada yang tau kalo keduanya pacaran termasuk teman-teman mereka.

Bisa geger satu sekolah kalau tau  Kim Sihoon  siswa berprestasi berpacaran dengan Lee Hangyul yang berandalan dengan segala kebobrokannya

"Enggak kok, tadi aku baru datang terus ketemu sama Changbin dan Mark"

Sihoon mendengus tidak percaya, heran dia tuh kenapa dulu bisa nerima Hangyul jadi pacarnya, padahal dari dulu Hangyul udah kurang ajar jadi orang

"Beneran Hoonie, aku gak ngerokok. Jangan marah gitu dong"

Lama-lama Jijik Sihoon sama tingkah sok imut pacarnya itu

Plak


Sihoon nepuk jidat Hangyul terus nangkup pipi pacarnya itu

"Aku gak larang kamu ngerokok, asal jangan disekolah. Ini udah tahun terakhir jadi kamu jangan buat ulah sampe lulus dulu"

Hangyul ngangguk-ngangguk lalu meluk perut Sihoon erat.

"Kangen... kamu liburan kenapa gak bilang-bilang sama gak bisa dihubungin sih?"

"Yang gak kasih kabar ikut kompentensi dance siapa duluan?"

Hangyul garuk kepala terus nyengir

Sihoon sama Hangyul emang saling jujur.

Sihoon gak larang Hangyul buat ngerokok tapi bukan berarti Sihoon suka kalo Hangyulnya merokok. Dia ngomong pelan-pelan dan gak langsung maksa

Setidaknya Hangyul gak ngerokok disekolah atau saat berdua dengannya

Keduanya juga gak saling larang kalo mau pergi kemana aja, asal kasih kabar.

"Ya udah, minggir.. aku mau keruang osis"

Hangyul bangun dari posisi berlututnya,  sedangkan Sihoon masih duduk.

Dia mengadahkan tangannya pada Hangyul

"Apa?" Tanya Hangyul bingung

"Minta uang, aku tau kamu menang minggu lalu. Gak mau teraktir maunya uang aja. Mau ajak adek kamu jajan ke kantin nanti"

Hangyul ketawa, mengacak rambut Sihoon gemas. Lalu ambil dompetnya di saku celana

"Bawa aja dompetnya, kasih sama Dohyun juga. Aku gak sempat kasih uang jajan sama dia karna belum sempat ketemu dirumah"

Sihoon ambil dompet Hangyul lalu berdiri, lalu tanpa aba-aba mencubit perut Hangyul kuat

"A-aduh.. Sakit Hoonie, sakit sakit"

Sihoon nyubit gak tanggung-tanggung. Udah diambil sedikit terus di puter kuat lagi. Kan ngilu

"Gimana mau ketemu dirumah, kalo kamu pulang nya jam 2 malam!"

Hangyul mengusap perutnya yang baru aja dicubit Sihoon, sedangkan Sihoon udah keluar dari ruang kom. Tanpa mau menoleh kepadanya.

Padahal tujuan dia ketemu sama Sihoon kan mau minta ciuman di bibir, bukan cubitan tak berkepri-kulit-an  seperti ini







.

.

.

To Be Contiue

.

.

.

Makasih ya kak orionionzz udah kasih izin remake. 

Dan book ini memperjelas kalo aku suka tambahin utang memang huhuhu

Bastard (Hangyul X Sihoon vers) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang