Bastard (Hangyul X Sihoon vers) ✔

29. END

"Aku pasti merepotkanmu dulu" ujar Hangyul buka suara mengusir kecangungan di antara mereka.

"Tidak juga, semua siswa sudah terbagi seperti itu. Kalau tidak ada siswa nakal, sekolah akan hampa" jawab Sihoon tanpa menatap Hangyul

Entah siapa yang memulai, keduanya langsung membahas sekolah dengan Hangyul yang terus bertanya bagaiamana saat ia sekolah dulu

"Apa aku pernah mengusilimu?"

Sihoon menggeleng, karna nyatanya Hangyul mana pernah jahil padanya.

"Apa aku menyebalkan?"

"Lumayan, selain itu.. kau juga susah dikasih tau. Gedeng"

Hangyul terkekeh

"Apa aku tampan?"

Ntah kenapa Sihoon menahan tawa mendengar hal itu, teringat akan ejekan Donghyun dan teman-teman osis dulu

"Tidak, pacar Yunseong dan anggota osis dulu saja terang-terangan mengatakan kau jelek dulu" ucap Sihoon dengan senyum yang menahan tawa

Hangyul tertawa, Sihoon terlalu jujur mendeskripsikan dirinya dulu

"Apa aku pernah menyakiti mu?"

Senyum Sihoon luntur, pemuda manis itu memalingkan wajah karna bingung harus bagaimana

Apa Hangyul pernah menyakitinya?

Jujur, ucapan kasar Hangyul beberapa tahun lalu sangat menyakiti hatinya, tapi berkata jujur itu juga terdengar egois karna memang tidak ada yang harus disalahkan saat itu juga.

"Sihoon?" Panggil Hangyul membuat Sihoon tersadar dari lamunannya

".... Jangan dijawab jika memang itu menyakiti mu. Aku harusnya sadar jika aku memang menyakiti mu. Ku kira kita bisa memperbaiki semuanya, namun bagiku ntah kenapa itu terdengar egois." Hangyul berisi tegak membuat Sihoon menatapnya dengan mendongkak

"..... Aku berusaha memanggil namamu. Ntah kenapa nama 'Sihoon' sangat asing dilidahku"

Sihoon hanya tersenyum kecut. Segitu mirisnya kah hubungan mereka ini?

Namanya saja sudah asing bagi Hangyul, apa lagi dirinya?

"Itu terserah padamu Hangyul...." Sihoon ikut bangkit, lalu memutar arah membelakangi Hangyul

"..... Aku akan pulang sendiri" putus Sihoon, lalu berlalu meninggalkan Hangyul yang terdiam karna sedang memikirkan sesuatu

"Hoonie......"

Sihoon mematung, ia yakin dia tidak salah dengar, pendengarannya juga baik-baik saja.

Ia berbalik menghadap Hangyul yang ternyata sedang melangkah ke arahnya.

Tangan besar pria itu dengan lancang menyentuh pipi Sihoon, disertai tatapan sendu dan sarat akan rindu dan juga rasa bersalah

Tidak ada yang lebih mengejutkan hingga membuat Sihoon refleks menepis tangan Hangyul yang melingkupi pipinya.

"Kau..." Sihoon menatap Hangyul tidak percaya lalu mundur selangkah

Kilas waktu saat Hangyul melupakannya, hingga kepergian lelaki itu, lalu hari-hari berat Sihoon melupakan lelaki itu kini berputar di pikirannya

Sungguh ia tidak senang, karna baginya Hangyul tak lebih mempermaikannya

Untuk apa Hangyul melakukan ini?
Untuk menguji Sihoon?
Membuat Sihoon terpuruk karna tidak bisa beranjak dari masa lalu?

"Kau penipu!..." lirih Sihoon tersenyum miris