*5*

5.7K 149 0
                                    


1 minggu setelah itu, aku menerima anggita sebagai pacarku, aku selalu menyempatkan waktu untuk mengantar dan menjemputnya.

Suatu hari, anggita memintaku menjemputnya di sekolahan selepas kegiatan sekolah yang dia ikuti, selama ku menunggunya, aku berjalan dan masuk keruangan kelasku lalu duduk-duduk di bangku sambil ku buka Hpku.

Sejenak ku melirik bangku deden lalu menghampiri bangku itu,, tampak kotor sekali mejanya oleh tulisan- tulisan dan Logo FC Barcelona
Aku melihat isi laci mejanya, ada sebuah buku yang isinya penuh dengan lagu-lagu ciptaannya
Aku hanya membaca liriknya karena tidak tahu bagaimana nadanya
Namun ku lihat ada secarik tulisan tentang curhatannya.

Mungkin aku berdosa telah menyayangimu
Kau adalah sahabat ku yang takan pernah tergantikan oleh siapapun kau terbaik bagiku
Kau adalah inspirasiku,,
maafkan aku ..
aku merindukan kebersamaan kita
Adakalanya sesuatu hal tak bisa di ucapkan
Dan adakalanya sesuatu hal tak boleh diungkapkan
Cukup aku yang tau bagaimana perasanku padamu
Ini adalah kisah cintaku yang takan pernah bisa menyatu
Inikah takdir dariMu yang kau berikan padaku

aku tahu untuk siapa semua catatan itu namun seketika saat ku baca lebih banyak seseorang memanggilku
suaranya begitu familliar ditelingaku

“Kean?"

“deden"

Kami saling menatap, aku berdiri dan perlahan menghampiri dia membawa buku itu.

Dia tampak kaget dan setengah lesu… wajahnya seketika memucat dan matanya berkaca-kaca

“lo baca itu?" Tanya dia sejenak tertunduk dihadapanku

“maafin gue den,, gue baca curhatan lo" ujarku merasa tak enak

“kenapa lo baca?" Ujarnya setengah takut

“gue sayang lo den,, gue ngerasa kehilangan lo,  gue marah-marah karena gue cemburu, gue tau ini gak wajar, gue tau ini salah, tapi gue butuh lo den, gue mau kita kaya dulu lagi" ujarku menjelaskan

“ gue ga bisa ke, trus didekat lo Cuma bikin gue sakit, gue emang ga bisa kaya orang lain, gue emang bego, gue orang ga punya, tapi bukan berarti lo bisa nyalahin gue trus" balasnya sendu

“maafin gue den, gue janji bakal berubah,, lo sayangkah ma gue?" Tanyaku

Dia mengangguk dan aku memeluk dia

“kenapa lo peluk gue? Lo kangen ya ma gue? Hhayoooo lo suka yah? Ujar dia senyum sinis.

Jujur ku malu tapi aku merasa nyaman seperti itu bersamanya
Sore itu aku tak ingat bahwa niatku kesekolahan untuk menjemput anggita, namun aku pulang duluan bersama deden

Dia mengendarai Mioku dengan kecepatan tinggi mungkin sengaja agar aku memeluknya.. di jalan, kita tertawa bersama sementara hari semakin sore

“ DEDENNN…….. AKU SAYYANNKKK KAMMUUUUU" Ujarku berteriak

“APA KEEEE??????? KURANG KERASSSSS???? "haahhahhah

“AKU SAYANGGGG DEDENNN!!!!!!!!!!"

“KURANG KERASSSS!!!!!!!!!!!!!!"

“eh itu orang pada liatin den hihhi…." Ujarku tertawa

“ BODDO AMATTT"

Aku memeluknya dengan kencang dan dia semakin mempercepat kendaraan


My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang