Seminggu setelah itu aku kembali menemukan surat dengan tulisan yang sama
Dan 3 hari setelah itu aku memergoki Indah teman sekelasku telah menyelipkan surat di buku Bahasa Inggrisku
“oh ternyata lo yang ngirimin surat itu ke gue?" Tudingku padanya
“ sory ke. iya tapi bukan dari gue, temen gue ada yang suka lo. Anggita…" balasnya menunduk
“Hahhh? “ aku salah mengira ternyata. Aku melihat deden berjalan melewatiku ke arah tempat duduknya , dia memandangku dengan wajah ketusnya.
Lalu aku berjalan menghampirinya berniat untuk meminta maaf
“Mau ngapain lo?" Ujarnya sarkas
“maafin gue den, gue udah salah ngira lo" ujarku sendu
“ mendingan lo gak usah deket-deket gue ke, gue gak mau disangka homoan ma lo, najis gue,. Gak sudi" ucap dia menjauh meninggalkanku di tempat duduknya tadi
Dan semakin jauhlah kami, Kami tak pernah bertutur sapa, bahkan untuk mengerjakan tugas kelompok pun ia tak pernah mau ikut kelompok denganku
Jujur aku merasa kehilangannya , kehilangan kebersamaan kita
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
Short StoryOneshoot -Cerita ini saya buat tanpa menjelekan apapun -mohon maaf jika ada kesamaan nama, tempat maupun latar -homophobic auto minggat Cerita original oleh : Arlendanu Adam Alghifary