*7*

4.9K 112 0
                                    


Pentas Seni Perpisahan kelas 12

Hari yang melelahkan untuk dia karena harus tampil bersama bandnya.

Dia tampak sendiri memainkan handphonenya, aku menghampirinya dan memulai pembicaraan

“ den, bagus mainnya" pujiku

dia melirik dan tersenyum

“ masa? Ke kamu liat?" Tanyanya mengalihkan perhatian

"hemh" gumamku

“makasih ya ke udah mau liat gue.
Ke, ada yang mau gw omongin" ujar dia

“soal apa den?" Tanyaku penasaran

“lo bener pacaraan sama anak kelas 10?" Tanyanya kemudian

“maksud lo anggita? Iya gue pacaran" ujarku. Seketika Deden berdiri dengan wajah kesal

“lo jadian ga ngomong gue?" Kesalnya

“lo kenapa den? Lo ga suka? Kenapa den? Jawab gue den? Kalo lo ga suka trus lo mau gue gimana?" Cerca ku kemudian

“ gak tau ke, gue harus ngomong apa? Gw bingung" ujarnya menunduk

Seketika suara menghening, sekolahan sudah tampak sepi,, hari sudah menjelang sore, awan tampak mendung dan gerimis tiba

“sudah mulai musim penghujan" ujar deden

Seketika kurasakan sakit dalam dadaku , bulu kudukku mulai berdiri, aku tidak kuat terlalu kedinginan, deden menatapku dengan khawatir

“lo kenapa ke?  Lo dingin? Ini pake jaket gue." dia menyibakan jaketnya dipundakku

"kita pulang aja yah?" Lanjutnya

“Gw bawa motor sendiri den" ujarku bergetar

“trus lo ga bisa bawa motor dengan keadaan gini" suaranya cemas

Jujur air mataku mulai mengalir, aku merasa sakit pada dadaku

“pokoknya lo ga boleh bawa motor sendiri, ntar gue telpon orang rumah suruh bawa motor gue pulang" katanya lagi

“udah gue bisa pulang sendiri "jawab ku meminta

“ lo harus nurut ma gue, gue ga mau lo knapa-napa.. gue khawatir!!!" Ujar deden berteriak

“den, kenapa lo kaya gini? Gue mohon jangan terlalu baik, gw takut peraasaan gue tambah besar" ujarku memalingkan wajah darinya

“maksud lo?" Tanyanya cengo

“gue suka lo den, gue cinta lo, perasaan gue lebih dari sekedar kawan?" Ujarku menatap tepat di wajahnya

deden mulai berdiri dengan wajah yang heran

“tapi kan lo cowo" ujar dia

“trus kalo gw cowo kenapa?" Tanyaku polos

“maaf ke, gue masih normal!!!!! ….." Teriak nya di depan wajahku

Deeettthhh serasa sakit hatiku mendengar apa yang di ucapkannya, bahkan dia pergi meninggalkan ku dalam keaadaan seperti ini.


My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang