Biarkan hujan yang mengusap airmataku.
Sampai di rumah, aku hanya terpaku diam, mamah dan kedua kakaku begitu khawatir melihat ku dalam keadaan basah kuyup,, aku memandang binar mata mamahku yang khawatir lalu sementara aku menangis memeluknya
Tuhan, Aku hanya ingin seperti orang lain, agarku tak lagi melihat kehawatiran dalam wajah mamahku.
Lalu seketika semua menjadi gelap,
Aku sadar aku telah berada disalah satu rumah sakit di kotaku. sementara infus telah menancap di tangan kananku.
seminggu aku dirawat dan hanya berapa hari lagi liburan sekolah usai, teman dekatku setiap hari datang untuk menjengukku, namun tidak dengan Deden, bahkan aku masih belum melihat wajahnya semenjak hari itu.
aku sadar, dia tak mungkin mau menjengukku, bahkan dalam mimpipun tak mungkin dia lakukan, aku hanya orang bodoh yang mengharapkan cinta dari seseorang yang bahkan dia sangat membenciku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
Short StoryOneshoot -Cerita ini saya buat tanpa menjelekan apapun -mohon maaf jika ada kesamaan nama, tempat maupun latar -homophobic auto minggat Cerita original oleh : Arlendanu Adam Alghifary