Stay sweet[Akashi Seijuro]

9.5K 331 17
                                    

"Berhenti disana!"

Kamu melihat kearah belakang dengan sedikit terkejut. Baru saja kamu ingin membuka pintu kamar hotel, tiba-tiba Akashi mulai berulah lagi. Kamu benar-benar kesal sekarang. Karena senior mu ini selalu mencari alasan agar kamu bisa selalu bekerja dengannya.

"Iya kak?" saut mu dengan tatapan malas. Itu pun membuat Akashi mengerutkan kening.

"Hei, kenapa wajahmu? Tidak senang jika aku memanggilmu?" tanyannya berkacak pinggang.

Ingin kamu berkata jujur, jika yang dikatakan Akashi memang benar adanya. Hanya saja, itu sedikit sulit. Maksudnya sangat sulit. Menolak seorang Akashi Seijuro? Maksudmu menolak pesonanya kali...

Tentu saja itu mustahil. Wanita mana yang mengalihkan pandangannya dari pemuda ini. Jika ada, sepertinya gadis itu takut kena marah oleh pacarnya karena melirik pria lain.

"Anggota kepanitiaan makrab ngumpul tiga jam lagi,"

"Oh kalau gitu saya mau masuk dulu ya k-..."

"Apa selera makanmu masih ada?" Kamu terdiam seketika saat Akashi menanyakan hal yang tak diduga.

Kamu mengangguk pelan, "sebenarnya saya mau makan ramen didalam kamar saja kak." jelasmu sambil menunjuk kearah pintu kamar hotel mu sendiri.

"Jangan," keningmu mengkerut kembali. Ada apa dengan Akashi?

"Jangan makan didalam kamar. Temani aku makan, ada waktu tiga jam sebelum rapat kepanitiaan." suara bariton nya terdengar melembut ditelingamu.

Entah kenapa, kamu malah mengiyakan ajakan Akashi. Ah iya, jangan lupakan fakta bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesonanya. Yap, itu adalah poin pentingnya.

"Mau makan apa?" tanya Akashi padamu sambil membalik-balikkan buku menu. Kamu pun ikut melihat ke buku menu. Ternyata banyak makanan yang punya lemak dan karbohidrat tinggi. Ditambah sekarang jam makan malam. Padahal kamu sedang diet. Ini salah satu hal yang paling mengesalkan.

"Lemon tea, salad dan aca-.."

"Kamu itu mau nge-hemat duit atau apa? Tenang saja, pesan yang banyak. Aku yang bayar." Akashi menurunkan buku menu dari tangannya. Dan membuat tangan kanannya menopang dagunya. Tentu saja dari sisimu dia terlihat ekhem- tampan.

"Ah bukan kak. Saya cuman lagi diet. Dan-"

"Diet? Hei, jangan menyakiti tubuhmu. Jika bersamaku tidak ada kata diet. Pesanlah yang membuatmu kenyang." kebiasaan sekali bagi oknum berambut merah ini untuk memotong pembicaraan orang lain. Tapi, kamu merasa ada yang aneh dari Akashi. Kenapa dia bisa perhatian gini? Dan itu sangat manis.

"Kalau begitu sama 'kan saja dengan pesanan kakak." senyummu. Tiba-tiba Akashi berdiri dari tempat duduknya. Dan mendekat kearahmu. Jarak wajaha kalian hanya 10 cm.

Deg..

"Ternyata kamu bisa tersenyum seperti itu juga ya? Kalau begitu, setiap bersamaku kamu harus memberikanku senyum seperti itu lagi." Akashi mengusak rambutmu cepat lalu kembali pada posisi duduknya.

Gila, tentu saja. Pria absolut ini selalu bisa membuatmu berdebar. Bahkan rasanya suara jantungmu bisa terde-...

"Santai saja. Barusan aku tadi seperti mendengar detakan dari mu. Kamu yakin baik-baik saja?" terkutuklah Akashi yang sedang sedikit memiringkan kepalamya seperti anak polos. Kemana pria absolut sok berkuasa tadi?!

"A-aku tidak apa-apa. Itu suara perutku yang keronconga . Ah! kak, aku rasa kita harus pergi rapat!" ucapmu gugup sambil berdiri dari dudukmu. Akashi pun terkekeh melihat sikapmu ini.

"Rapat mulainya dua setengah jam lagi. Sudah ku bilang santai saja. Lagi pula aku lebih suka melihat mu seperti ini dari pada kamu yang dingin-.."

Kamu bingung. Pembicaraan Akashi sudah mulai tidak masuk bagimu.

"-.. Lebih lucu dan manis." ucapnya pelan.

Merasa Akashi baru mengatakan sesuatu. Kamu merespon tidak mengerti. Dan makin membuat Akashi terkekeh.

"Berikan,"

Kamu makin bingung. Melihat tidak ada respon, Akshi menarik paksa tangan kanan mu dan meletakkannya pada tangan kirinya.

"Ternyata tanganmu kecil dariku." merah. Defini warna itu untuk wajahmu. Apa yang sedang Akashi pikirkan tiba-tiba bersikap manis begini.

"Apa kamu suka sikapku yang begini?" tanya Akashi menatapmu dalam.

Kamu menggigit bibir bawahmu sebentar, "selain memberiku banyak tugas, asal menyuruhku. Meneriakiku, dan membuatku kesal begitu?"

"Hei, ambil sisi positifnya. Kamu jadi rajin karena jadi sekretarisku." kekehnya lagi.

"Terserah."

"Jadi? Gimana? Apa perlu aku usap begini biar kamu ga marah?" tangan kanan Akashi sudah bertengger diatas kepalamu. Sambil memberikan usapan lembut.

"I-itu..."

"Stay sweet like this. And i will to you too." -Akashi Seijuro.

Sugar -Anime × readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang