Act [Kuroko Tetsuya]

2.2K 196 11
                                    

"Tuan putri,"

Kamu menutup mulut laki-laki yang ada didepanmu ini. Sengaja, menghindari agar seorang pun tidak tahu kalian sedang bertemu. Kembali kamu menatap kesekeliling lingkungan dari balik dinding ini. Memeriksa apa keadaan sedang aman.

"Tuan putri," nafasnya yang hangat terasa ditelapak tanganmu walaupun kamu sedang memakai sarung tangan. Perlahan tanganmu digenggamnya, dan dia bawa untuk menyentuh dadanya disebelah kiri.

Tentu saja wajahmu seketika memerah. Alias salting. Sedetik kemudian, dapat kamu rasakan sebuah dentuman kuat dari dada bagian kiri pria yang jaraknya dekat denganmu saat ini.

"Apa..." kamu menatapnya dengan perasaan yang aneh. Sedangkan dia masih saja menggantungkan ucapannya.

"Apa, kamu merasakan detakan jantungku tuan putri?"

"CUT!!!!"

Kalian berdua pun menghentikan skinship yang barusan kalian ciptakan sesuai skenario.

"Apa-apaan itu! Kurotet! Berikan emosi menggoda dikalimat itu. Dan kamu, harusnya kamu tampak malu-malu bukannya tegang. Hahh... Ini yang kalian sebut teater festival sekolah? Yang benar saja!" sang sutradara sangat kesal. Marah habis-habisan kepadamu dan Kuroko. Siapa lagi jika bukan Kise. Si kuning ini tiba-tiba ingin terlibat dalam kelancaran teater untuk festival sekolah. Padahal, biasanya dia malah cuek. Tapi kali ini beda.

Merasa melakukan kesalahan, kamu pun menunduk. "Maaf, ini semua salahku. Kalau aku tidak tegang. Tetsuya tidak akan terganggu dalam naskahnya." ucapmu bersalah.

"Tidak apa-apa, kamu tidak salah kok. Aku kurang cukup... Ehm.. Berlatih menggairahkan." tangan Kuroko yang lebih besar dari tanganmu itu tiba-tiba mengusap pucuk rambutmu. Melihat sikap Kuroko yang begitu manis. Kamu memberinya senyum terimakasih.

Tanpa ada badai, hujan, atau meteor yang jatuh ke bumi. Tiba-tiba seorang absolut datang bersama  si item tapi gans.

"Guys! Aku berhasil ngompas dompetnya si Akashi. Jadi aku beli banyak jajanan untuk kita semua. Ayo istirahat dulu, latihannya lanjutkan nanti saja." serunya. Siapa lagi jika bukan Aomine Daiki.

"Kamu pasti menyesal jika aku bilang harga dompetku lebih besar dari jumlah uang yang kamu keluarkan untuk belanja." balas Akashi yang ternyata sudah berdiri disamping Kuroko.

"Sial, harusnya aku jual aja dompetnya sekalian. Padahal sudah susah-susah belanja banyak." gerutu nya membuat mu sedikit tertawa kecil.

Pada akhirnya kalian pun istirahat sebentar. Dan kamu sibuk melakukan dua kegiatan sekaligus. Menghayati naskah drama dan menyeruput susu kotak.

"Woah, tuan putri bekerja keras ya~"

"Aaakkk!!" kamu tiba-tiba kaget otomatis bergerak kebelakang menjauhi Aomine. Karena Aomine yang sengaja menjahilimu dengan cara berbisik. Hal itu sukses membuat bulu kudukmu menegak.

Tak sadar, karena kamu kaget. Kamu sudah berada dipangkuan Kuroko. Kebetulan jarak kalian dekat dan gerakan kamu yang reflek.

"A-anu..." Kuroko menatapmu malu. Tapi entah kenapa kamu terfokus pada telinganya yang tiba-tiba memerah.

"Hei, kita terlalu dekat..."

"A-ah maaf!" dengan cepat kamu menghindar dari Kuroko, lalu tegak dan membungkuk meminta maaf.

Sugar -Anime × readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang