Something in between🔞

16.6K 587 133
                                    

Jangan mesem-mesem liat angka 18.

Ini hati w teriris-iris nulisnyaa huaaaa.
Wkwkkwkwkw

Oke iklan dulu sebelum mulai

Ternyata di dorm nax sesat ada nyamuk:( atuttt:( soalnya dia cuma mau gigit pilix doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata di dorm nax sesat ada nyamuk:( atuttt:( soalnya dia cuma mau gigit pilix doang.

Pan aku juga maooooo.

—————————

Malam itu, Felix baru saja menyelesaikan pekerjaannya di sebuah Club yang berada di gang sempit. Ia lelah luar biasa. Telah lebih
Dari seminggu Felix bekerja disana. Mengumpulkan uang sedikit demi sedikit guna menutupi kebutuhan hidupnya. Untuk membiayai kuliah, juga bekal untuknya dimasa tua kelak.

Bukan tanpa alasan ia bekerja keras, Felix barusaja ditinggal kedua orangtuanya dalam sebuah kecelakaan pesawat beberapa minggu yang lalu.

Karena ia tak memiliki siapapun yang tersisa, juga peninggalan kedua orangtua yang tak seberapa, makadari itu, Felix memutuskan untuk bangkit lagi.

Menata ulang hidupnya yang porak poranda, hingga kelak hati dan jiwanya bisa seteguh istana Raja. Ya. Felix tak ingin berlarut dalam kesedihan.

Felix duduk disebuah halte untuk menunggu bis yang akan membawanya pulang. Hari sudah sangat larut dan ia benar-benar kelelahan.

Ia duduk di pojok kursi besi dengan memakai earphone di telinganya.
Kepalanya ia sandarkan pada dinding halte guna mengurangi rasa lelahnya.

Lee felix adalah anak yang manis. tahun ini, ia barusaja menginjak usia 19 tahun. Tepatnya 2 bulan sebelum ia kehilangan orangtuanya.
Felix masih sangat terpukul bila harus mengingat semuanya.

Ia merapatkan jacketnya karena angin malam yang mulai bergerak ribut.

Tidak jauh dari tempat Felix menunggu, ada seorang pria yang diam-diam mengamatinya dari kegelapan. Senyumnya merekah sempurna dibalik hoodie yang ia kenakan.

Ia mengamati Felix yang tengah terpejam ditempatnya.
Di tengah keramaian orang.

Sudah tiga hari ia selalu mengikuti pria manis itu saat ia telah selesai bekerja, namun hanya sebatas mengamati setiap gerak geriknya di Club, mengikuti langkahnya di gang sempit saat akan pulang dan menunggunya naik ke bis dengan selamat.

Bukankah beberapa hari ini aku sudah terlalu baik?

Menjagamu.

Mengamatimu.

Membiarkan tangan-tangan kasar itu menjamahmu.

Kali ini,

Takkan ku biarkan.

Ia memantikkan korek api untuk membakar gulungan daun tembakau kering itu lalu menghisapnya kuat. Menghembuskan nafasnya dalam ditemani kepulan asap yang membumbung tinggi di udara.

Uri Lixeu⚠ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang