Let it be🔞

18.5K 480 64
                                    

⚠️WARN⚠️

Wow setelah aku baca koment di chap terakhir kemaren, kayaknya pada minta rame² ya haha.

Kalian suka banget si dedek pilikseu tersiksa

Tapi kesenengan.

Jadi karena aku baik hati dan sangat sombong.

Aku mau up sama Woojin dulu.

Felix stan? This is your dinner. Enjoy it.

PS; BACA NOTE DIBAWAH YA💗

•••

Ini gila.
Ini sudah lewat tengah malam. Harusnya mereka dirumah saja. Tapi malam itu, dua orang pria tengah terduduk berdampingan. Beralaskan tikar seadanya, mereka menghadap laut lepas yang ombaknya bergerak tenang, saling berpelukan menghangatkan satu sama lain. Yang lebih tua menarik yang muda untuk mendekat, mendudukkan ia diantara kedua kaki jenjangnya.

“apa cukup hangat?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“apa cukup hangat?”

Yang muda hanya mengangguk. Menyandarkan kepalanya di dada yang lebih tua. Memejamkan mata sambil menikmati usapan lembut dari yang lebih tua di perutnya.

“ih, geli”

Malam itu sengaja mereka habiskan bersama karena—hey mereka tak selalu bisa bertemu. Seorang business man dan seorang public figure mereka tentunya punya kesibukan masing-masing. Dan malam ini adalah waktu yang pas, untung mereka kembali bertemu dan berbagi kehangatan.

Pantai ini dipilih karena keduanya memang tengah jengah akan pekerjaan masing-masing. Mereka butuh ketenangan. Dan tempat inilah jawabannya. Sebuah pantai yang terletak diujung kota Busan. Jauh dari keramaian dan hilir mudik manusia disiang hari, lalu bagaimana jika malam? Keduanya yakin, takkan ada seorang pun yang akan mengganggu-

Kegiatan mereka nantinya.

;)

“aku sangat merindukanmu. Benar-benar rindu hingga rasanya aku ingin mati saja” yang lebih tua mengeratkan pelukannya sambil sesekali mengecupi pucuk kepala kekasih mungilnya itu.

“adek juga rindu kakak, rindu sekali”

Ia menoleh ke belakang, menatap wajah pria tampannya penuh puja lalu mengecup sekilas bibir sang kekasih. Yang lebih tua tersenyum, ia menangkap tengkuk kekasihnya mempertemukan bibir itu lagi, tapi kali ini sebuah ciuman memabukkan yang sama-sama mereka rindukan. Tangan kekarnya membawa sang kekasih untuk duduk dipangkuannya. Pria mungil itu menurut, ia mendudukkan diri diatas selangkangan sang kekasih.

“ngh.. Ka Woojin, kaka keras”

Ia tak peduli dan kembali mengulum bibir manis yang lebih muda. Mengeksplore seluruh rongga mulut sang kekasih dengan rakus seakan tak ada hari esok lagi.

Yang lebuh muda mendorong kuat dadanya. Dia nyaris mati akibat kehabisan nafas. Ia tatap wajah Woojin yang tampan tanpa cela. Nafasnya naik turun dengan hebohnya, jelas saja ia dapat mendengar detak jantung pria dewasa itu.

Uri Lixeu⚠ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang