On The Way

1.4K 104 10
                                    

"Kau tinggal saja di apartemen, rumah ini akan terlalu besar untukmu sendiri" Eomma yeonjun menyarankan setelah mendengar kabar yang membuat yeonjun tak ingin melanjutkan makan malam di depan matanya.

"Appa tidak kuat jika harus bolak - bolak dari hongkong setiap 2 minggu" Appa yeonjun berkata setelah meneguk segelas air.

"Kenapa aku tidak tinggal dengan hyung?" Yeonjun berusaha bernegosiasi.

"Aku akan tinggal dengan Hyein" Hye In adalah kekasih hyung.

"Baiklah, aku sudah keyang eomma, aku ke kamar ya" Yeonjun bahkan belum makan setengah dari makan malamnya. Memikirkan bahwa iya tidak tinggal dengan orang tuanya selama setahun membuatnya susah menelan makanan.

Sudah dua bulan semenjak ryujin pertama menginap di rumah yeonjun dan setelah itu ryujin akan dengan tidak tau malu datang ke rumah menginap tanpa bertanya lebih dulu.

Bahkan pernah suatu ketika yeonjun menemukan ryujin sudah terlelap di bawah selimut di tempat tidurnya tanpa mengatakan sepatah katapun sebelumnya.

Tapi tidak bisa berbohong, bahwa di saat - saat seperti ini hanya nama ryujin yang muncul di kepalanya yang bisa menghiburnya. Yeonjun mengambil ponselnya dan mengirimi ryujin pesan.

Yeonjun
Neo eoddiya?

Ryujin
Jib-eseo, wae?

Yeonjun
Aku sedih

Tiba - tiba yeonjun menerima panggilan. Ryujin? Kebiasaan. Aku kan sedang tidak ingin bicara. Pikir yeonjun.

"Yeoboseyo? Aku kan sudah bilang kau hanya boleh telepon kalau aku mengijinkan" Yeonjun sudah menekan tombol pick up call. Suara yeonjun terdengar seperti mengomel.

"Yaa, aku hanya khawatir, kau bilang kau sedih, ada apa?" Yeonjun terdiam ketika ryujin mengatakan ia khawatir, gadis ini sebenarnya tak punya niat mengganggu.

"Aku tidak tau menceritakan dari mana" Yeonjun terdengar ragu - ragu.

"On the way"

"On the way? Ke mana?" Yeonjun tidak mengerti.

"Ke rumahmu, akan lebih mudah menceritakan jika kita berhadapan, bye"

"Yaaa, tidak per- lu" Ryujin mematikan telepon terlebih dahulu sebelum yeonjun menyelesaikan kalimatnya. Yaa, jinja, gadis ini membuat yeonjun frustasi. Kenapa ia tidak pernah bertanya dulu. Astagaaaa.
.
Yeonjun di kamar dan suara gadis itu yang masih di ruang tamu sudah terdengar sampai kamar. Sepertinya ryujin berbicara dengan eomma yeonjun. Mereka sangat dekat karena ryujin tidak punya rasa malu dan eomma yeonjun menyukai sikap ceria ryujin.

"I'm coming" Yeonjun membuka pintu dengan kakinya. Benar. Kakinya. Iya membawa kantong plastik di kedua tangannya penuh dengan makanan. Ryujin meletakkan semua di night stand dan menjatuhkan dirinya di tempat tidur.

"Ceritakan" Ryujin kembali dalam posisi duduk mendengarkan dengan seksama apa yang Yeonjun ceritakan.

"Yaa, dunia ini kadang tidak adil, aku ingin tinggal sendiri tapi kau yang diharuskan tinggal sendiri"

"Hmm benar"

"Aku akan setiap hari mengunjungimu, jangan khawatir, kau tidak akan kesepian"

"Kau tidak akan merencanakan ide nekat dengan diam - diam menumpang tinggal di apartemenku kan?" Yeonjun curiga karena tingkah laku gadis ini tidak bisa ditebak dan segala hal yang tidak masuk akal sering dia lakukan tanpa merasa bersalah.

"Ide bagus" Ryujin tersenyum memperlihatkan giginya sambil tertawa. Yeonjun melemparinya dengan bantal karena kesal. Ryujin hanya semakin terbahak. Beberapa menit kemudian yeonjun ikut tertawa.

Tiba - tiba mereka harus berhenti karena ponsel ryujin berbunyi. Wajah ryujin terkejut dengan ekspresi yang susah ditebak. Ryujun berdeham dan merubah suaranya agar terdengar lebih halus.

"Yeobeoseyo, dae ada apa sunbaenim?" Sunbaenim? Pikir yeonjun. Yeonjun tidak bisa mendengar suara di ujung telepon. Yeonjun hanya memperhatikan suara ryujin yang sengaja dibuat lebih halus tidak seperti biasanya.

"Besok? Tentu saja!!! Ah maksudku iya aku bisa, aku tidak ada kelas"

"Baiklah, sampai jumpa" Ryujin mendekap teleponnya sambil tersenyum tidak jelas.

"Siapa?" Yeonjun penasaran siapa orang yang membuatnya ryujin  merubah suara seperti wanita selayaknya.

"Dia hyunjin sunbaenimmmmm!!!! Dia sunbae tampan yang ku ceritakan seminggu lalu!!!"

"Ahhh, kau akan pergi dengannya?"

"Iyaa, aku akan menonton dengannyaaa!!!" Ryujin berteriak di setiap kalimatnya seperti ada energi yang meletup - letup dari dirinya. Namun tidak tau kenapa, yeonjun seperti merasakan sesuatu yang sesak. Ah mungkin karena yeonjun berpikir iya akan semakin jarang ditemani yeonjun karena ryujin punya teman baru. Pikir yeonjun.

"Ahh aku harus memakai baju apaaa"

"Pakai saja baju yang biasa kau pakai, kau selalu datang dengan baju berbau asam ke sini"

"Yaaa!!!! Ya aku selalu memakai baju bersih, ku pukul kau" Ryujin mengangkat tinjunya.

"Ahh mian, ampun, aku kan bercanda" Yeonjun menyilangkan kedua tangannya di kepalanya melindungi dirinya dari tinju ryujin.

"Hyunjin sunbaenim itu wajahnya seperti dewa, astaga apa kau pernah melihatnya? Dia di tahun ke 3 sekarang"

"Apa peduliku, kalaupun kita bertemu aku tidak akan memperhatikannya, aku kan tidak gay"

"Yaa dasar"

"Sudah aku mau tidur" Yeonjun sudah menutup dirinya dengan selimut.

"Yaa jangan tidur dulu, aku kan jauh - jauh datang ke sini". Ryujin mendekati yeonjun yang memunggunginya. Ide jahil terlintas di kepala ryujin.

Ryujin mendekati yeonjun dan meniup lehernya. Ryujin memposisikan dirinya mendekati leher yeonyun. Dan fuuu~~

Diluar dugaan yeonjun membalikkan badannya refleks dan terkejut mendapati ryujin yang wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah yeonjun.

Untuk beberapa saat ryujin dan yeonjun hanyut di mata masing - masing. Nafas yeonjun memburu. Secara tidak sadar tangan yeonjun menyentuh rambut ryujin dan turun ke pipinya.

Ryujin menutup matanya secara naluriah. Yeonjun tidak tau harus melakukan apa dengan reaksi yang ryujin lakukan. Tubuh yeonjun terasa sangat gerah. Ryujin merasakan aroma mint di nafas yeonjun menyapu wajahnya. Wajah ryujin seakan memiliki magnet, setiap detik yeonjun menghilangkan jarak antara wajah mereka. Hitungan detik wajah mereka sudah hanya dipisahkan udara tipis.

Dan...

~~~~~~

Tbc
.
.
.
Iya aku juga geregetan sama si njun 😌😌

Iya kan pengen tiba - tiba masuk kamar njun terus jorokin dua kepala manusia itu 😌

Comment yang banyak dong biar rajin publish.

Vote juga dungsss

Switched Role [ Yeonjun X Ryujin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang