having fun?

31 2 0
                                    

🍷🍷

Alexis memungut tasnya yang ada diatas meja dengan cepat. Ia mengaduk-aduk isinya mencari kunci mobil.

"cepatlah, Sara!" Sara mengikat tali sepatunya dengan cepat. Ia adalah asisten pribadinya yang sudah menemani Alexis selama lima tahun. Sara berjalan cepat menyusul Alexis yang sudah didepan pintu hotel lalu mengunci pintu.

"sial, kita telat," Sara memutar bola matanya melihat tingkah cerewetnya.

"berisik sekali," akhirnya ia mulai berbicara. Sudah didalam mobil tapi masih saja cerewet. Berkata, kita telat.

"kau tidak membangunkanku!" seru Alexis. Sara hanya menggeleng. Ia menghabiskan malamnya dengan botol-botol minuman lalu tertidur di jam empat pagi.

"talk with my hand," Sara menyodorkan tangannya dalam beberapa detik. Alexis menarik nafas.

Mobilpun berhenti didepan darmaga. "have fun Alexis!" seru Sara ketika ia keluar dari mobil. Ia pun keluar bersama para bodyguard. Para paparazi sudah berkumpul menghalangi jalannya.

"thank you," ucapnya pada Bodyguard yang sudah membantunya. Para bodyguard hanya mengangguk. Ia pun berjalan masuk ke pintu kapal pesiar. Wow besar sekali, pikirnya. Ia berjalan menuju meja yang berisi makanan ringan. Ia mengambil cookies coklat.

Sebuah tangan mengulur didepannya dengan sebuah gelas tangkai berisi sampanye. "this is for you sist," Ia membalas ucapan terima kasih dan tersenyum menatap seseorang yang memberinya lalu mengambilnya. Dia adalah Yasmin Hadid. Adik dari Ashlee.

"hey, Yasmin." seperti biasa perempuan jika bertemu temannya. Merekapun cipika-cipiki dengan senang.

"hey! how was your day?" tanya Yasmin. Alexis hanya tersenyum sambil menepuk pundak Yasmin. Tipikal perempuan.

"as you can see, I'm fine. how about you?" tanya Alexis kembali. Yasmin tersenyum meledek.

"because Justin's back?" Alexis hanya tertawa.

"not your wish," merekapun tertawa bersama. Tanpa mereka sadar seorang lelaki menatap mereka dari jauh.

🍷🍷

"Alexis!" panggil seseorang ketika ia sedang berbicara dengan Mike. Salah satu mantan Friends with benefit nya. Ia menoleh kepalanya. Harry tepat didepannya. Mike pun izin untuk meninggalkannya dengan Harry.

"kau disini juga?" Harry mengangguk. Tiba-tiba seorang pria muncul dari arah berlawanan dengannya. Alexis bosan. Mengapa ia terus bertemu dengannya. Semakin dekat. Pria itu berjalan ke arahnya. Kini pria itu sudah berada disebelah Harry.

"hey," sapanya duluan pada Alexis dan Harry. Harry menengok ke samping lalu memutar bola matanya. Sama seperti Alexis. Bosan.

"mengapa kau disini?" tanya Alexis skeptis. Justin mengangkat alis kirinya.

"kau bukan pemilik acaranya,"

"ah ya aku memang bukan, tapi aku bosan melihat wajahmu," Ia menarik tangan Harry lalu pergi meninggalkan Justin sendirian. Padahal jauh dihatinya Alexis merindukan Justin.

Alexis sedang ada di sebuah acara pertunangan CEO produk gaya ternama. Sergio Herbert. Pertunangan mewah yang diadakan di sebuah kapal pesiar di Hawai. Sergio juga merupakan teman baiknya. Harry berjalan menyamai langkah Alexis.

"kau belum bertemu dengan Sergio kan?" Alexis berhenti. Benar! Ia belum bertemu dengan pemilik acaranya. Harry mengangguk tersenyum karena pertanyaannya betul.

"okay, here we go," tangan Alexis mengerat pada lengan Harry, membuat Harry terpaku. Merekapun berjalan menghampiri Sergio dan Lorena. Pasangan yang sudah bertunangan hari ini. Lorena tersenyum manis saat melihat Alexis dan Harry yang menghampirinya. Sedangkan Sergio masih berbicara dengan koleganya. Lorena membisikan sesuatu pada telinga Sergio yang membuat kepala Sergio menatap ke arah Alexis. Mereka berdua pamit pada koleganya dan berjalan ke arah Alexis.

"kalian sangat cocok," tanpa basa basi Sergio berucap pada mereka berdua. Mereka hanya tertawa mendengar ucapan nya.

Ketika Harry ingin membalas ucapannya. Lorena sudah mendahului. "don't say if you both just friends," merekapun tertawa bersama.

"well, congrats you both! jaga Lorena, inget Gio!" ucapan Alexis seperti sedang menasehati anaknya. Gio memeluk pinggang Loren dengan sayang.

"yes as your wish," Loren tersenyum menatap Gio. Loren juga termasuk teman baik Harry dan Alexis.

"okay, congrats bro and you... princess," ucap Harry yang disusul oleh jitakan Gio. Loren hanya tersenyum malu.

"not your princess," Alexis yang mendengarnya juga membuatnya mencubit Harry. Harry merintih sakit.

"aww! what? are you jealous?" merekapun kembali tertawa. Baiklah, Harry memang selalu tau cara bagaimana menghiburku dari si brengsek itu.

🍷🍷

Langitpun berganti menjadi malam. Sebuah detakan musik membuatnya ikut berjoget. Ia sendiri pergi ke club. Tanpa siapapun. Musik berganti menjadi lagu Jennifer Lopez - dance again. Lagu ini sangat berkeinginan untuk menari dan cinta. Seperti itulah yang Alexis rasakan sekarang. Ia pun berseru senang. Saat suara Pitbull terdengar. Seseorang menarik tangan Alexis. Alexis yang sudah mabuk. Tidak peduli siapa yang menariknya.

Nobody knows what I'm feeling inside
I find it so stupid
So why should I hide

Seseorang itu menciumi leher Alexis. Ia menghela napas dengan hangat membuat Alexis geli. Ia menarik pinggang Alexis dengan pelan. Membuat Alexis mendekat. Alexis tertawa karena tingkah pria ini. Begitu pelan tidak ingin terburu-buru. Alexis menggoyang pinggulnya mengikuti alunan musik. Pria itu hanya melihatnya dengan senyum senang.

If this would be a perfect world
We'd be together then

Pria itu mengelus wajah Alexis. Tangan pria itu membuat Alexis sedikit mengetahui siapa pemilik tangan itu.

I wanna dance,
and love, and
dance again

"Justin?" Pria itu tersenyum ketika Alexis mengetahuinya. Alexis membalasnya dengan mengelus wajah Justin kembali. Justin menutup kedua matanya merasakan tangan Alexis. Alexis menarik tangan Justin lalu mengalungkannya dilehernya. Kini tubuh belakangnya sudah menyadar pada dada Justin. Justin mengeluh. Bagaimana intimnya Alexis sekarang. Mereka pun mengoyangkan tubuhnya bersama. Alexis menggoyangkan tubuhnya dengan intim sama seperti suara sang penyanyi.

Make woman comfortable
Call me bloomer
Can't even show love cause they'll sue ya

Para pengunjung club menatap Justin dan Alexis yang sedang bergoyang bersama. Mereka pun ikut menggoyangan tubuhnya. Ikut merasakan sensasi mereka berdua. Alexis menegak minuman dari seseorang yang memberinya, lalu memberi kembali. Justin tersenyum melihat Alexis yang sudah mabuk. Mungkin Alexis bisa jujur setelah ini.

Who cares what they're gonna say?

Justin memutar badan Alexis. Justin mencium Alexis. Lembut namun sedikit kasar. Justin merasakan senyuman dari Alexis. Mereka tidak peduli suara sorak para pengunjung club yang memberi semangat pada mereka agar lebih dalam.


suara Jennifer Lopez berhenti tepat saat tubuh Alexis terjatuh, dengan cepat Justin menangkapnya.

Sial.

🍷🍷

gila. susah banget nyambungin cerita pake musik. oke.

Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang