37

4.3K 228 32
                                    

Detik demi detik berlalu, aku dan kamu yang dahulu tak saling mengenal menjadi kita. Bahkan cinta pun hadir diantaranya.

Cinta itu unik, datang secara tiba-tiba dan membuat ruang waktu saat bersamamu seakan terhenti. Tak pernah kupikir akan seindah dan seburuk ini.

Aku yang masih polos dalam hal mencintai hanya bisa mengikuti alur. Entah perasaan apa yang nanti akan muncul itu urusan belakangan, yang kutahu kini aku mencintaimu.

Kau juga tak perlu berjanji akan selalu di sampingku selamanya. Itu tak perlu. Yang kubutuhan hanya kau di sampingku menemaniku dan menikmati waktu hingga menua.

___________________________________

Prang.

Suara piring yang dipegang Naira terjatuh. Tubuhnya memang masih lemas karena baru sadarkan diri selepas koma.

"Mama suapin aja ya?" Kata Yoona

"Ke..nyang" balas Naira.

"Kalau gitu jangan bengong, kamu jangan mikirin macem-macem dulu nai. Paham?"

"Aku gak apa-apa, cuma butuh waktu sendiri. Boleh kan?"

Yoona yang melihat anaknya seperti itu hanya tersenyum sambil merapihkan rambutnya. Kemudian ia pergi meninggalkan kamar rumah sakit dan membiarkan Naira terjebak dalam kesendiriannya.

Naira terdiam dalam kesunyian yang mengisi ruangan di sekitarnya. Hanya ada suara dari alat pendeteksi denyut jantung dan sisanya hanya kehampaan. Banyak masalah yang menghampirinya akhir-akhir ini. Banyak unek-unek yang sudah berada di ujung mulutnya untuk diucapkan. Tapi sekali lagi, itu sangat berat. Dan ia hanya bisa menanggungnya sendiri.

Bahkan Yoongi pun tak menghampirinya saat ia koma. Ia tak merasa ada tanda-tanda kedatangan Yoongi. Apa Yoongi sudah tak mencintainya lagi? Semudah itu kah ia melupakan kenangannya dengan Naira.

Sekarang Naira berada di titik terlemah. Ingin berkata tapi berat, ingin marah terasa tak berguna, ingin memaki tapi hanya membuang tenaga. Ingin menangis pun, terlalu sulit karena hatinya tidak bisa merasa lagi. Sesulit inikah jalan yang harus mereka tempuh? Kenapa ini terlalu rumit untuk dijalani, bahkan untuk membuat pra duga tentang masa depan pun tak bisa.

Disisi lain Yoongi sedang sibuk menjelajah pantai. Ia mengitari pantai berkali-kali. Berlari dari ujung ke ujung, sampai akhirnya ia berhenti di satu titik. Titik dimana sebelah tempat yoongi berdiri terdapat sebuah jembatan yang memanjang.

" Gue yakin ini titiknya, gue yakin " katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gue yakin ini titiknya, gue yakin " katanya.

Kemudian ia berjongkok dan mengambil pasir, kemudian pasir tersebut digenggam erat olehnya.

" Semua akan berubah, gue bakal ngerubah apa yang telah terjadi sebelumnya "

"Yoon-"
Kata seseorang yang memegang pundak yoongi dari belakang. Seketika yoongi langsung berbalik dan melihat nya.

"Tania?" Kata Yoongi dengan penuh tanya.

"Iyaa yoon, ada yang mau aku omongin. Ini penting banget, kita gabisa ngomong disini karena terlalu berisik"

"Gue gabisa, ada yang harus gue prioritaskan" kata yoongi ketus.

"Iya aku paham kamu marah, tapi setelah ini aku bakal pergi ninggalin kalian. Maaf ngancurin hubungan kamu sama dia. Setelah ini aku akan pergi ke Paris, ngelanjutin cita-cita aku jadi Model" kemudian Tania berhenti sejenak dan menghembuslan nafas berat.

"Yoon, yang mau aku omongin ini tentang Naira dan 'dia'. Kamu tau dia udah kembali kan? Aku sayang kamu, tapi kamu sayang Naira. Makanya aku berusaha untuk pergi supaya kamu sama Naira bakal baik-baik aja. Dan soal si 'dia' aku punya informasi penting buat kamu, aku gamau kamu kenapa-napa untuk kedua kalinya. Tapi bisa kan kita omongin ini di tempat kesukaan kita dulu?" Lanjut Tania.

Yoongi hanya diam dan menaikan sebelah alisnya. Ia tak paham apa maksud perkataan Tania.

"Oh maaf maksud aku tempat kesukaan aku dulu saat masih sama kamu" lanjut Tania.

Akhirnya Yoongi mengiyakan perkataan Tania dan pergi kesebuah rumah yang isinya hanya ada piano besar yang teletak di pojok ruangan. Dengan beberapa kursi dan sofa dan beberapa barang lainnya. Rumah ini bercatkan putih dengan lampu yang menggantung diatas langit-langitnya. Rumah ini di beli Yoongi sebagai tempat pelampiasan saat ia ingin menjauh dari hiruk pikuk keramaian perkotaan.Tetapi oleh Tania rumah ini malah dijadikan sebagai basecamp saat mereka masih menjalin cinta dulu.

Yoongi menghampiri piano besar yang dulu sering ia mainkan. Membuka penutup tuts dan memekan 2 tuts. Tanpa sadar senyum tergambar jelas di bibir Yoongi. Dan dari belakang Tania yang melihatnya pun ikut tersenyum.

"Kamu tau gak? Aku rindu saat kamu mainin piano itu buat aku. Apa boleh kamu mainin piano itu sekali lagi buat aku sambil nyanyiin lagu paling menyedihkan yang pernah kamu buat itu?  Lagu yang alunan nadanya bisa membuat siapapun terhipnotis di dalamnya. Bisa gak? Ini permintaan aku yang terakhir kalinya Yoon sebelum aku pergi" kata Tania

Yoongi duduk di bangku yang ada di depannya. Ia mulai memainkan piano tersebut. Alunan nadanya sangat indah, seperti setiap orang yang mendengarkan akan merasakan rasa sakitnya. Setelah selesai Yoongi memainkan piano tersebut, Tania mengahampirinya dan duduk di kursi yang berada di sebelah piano.

"Katakan" kata yoongi

"Dia sudah kembali yoon, dia tidak menginginkanmu tapi Naira. Dia menginginkanmu menderita perlahan dan membuat kamu menemui ajalmu dengan cara yang keji melalui Naira. Yoon, tolong jaga Naira. Dia punya cara yang tak bisa kamu baca, dan membuatmu salah kaprah. Saranku, perhatikan polanya. Pola adalah intinya Yoon. Tolong ingat itu. "

Setelah itu Tania pergi meninggalkan Yoongi dan membiarkannya di dalam rumah itu sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu Tania pergi meninggalkan Yoongi dan membiarkannya di dalam rumah itu sendirian. Tania harus segera pergi ke bandara karena pesawatnya harus take off sebentar lagi.

"Maaf pernah meninggalkanmu dan menginginkanmu kembali. Kini aku kalah dan melepaskanmu, jaga dirinya dengan segenap jiwamu. Aku tau kamu bisa. Aku akan membantumu dari jauh" -Tania.

Dinikahin❌SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang