“Jelas saya punya hak karena mulai detik ini kamu menjadi pacar saya dan saya tidak menerima penolakan apapun.” Tatap Alaska dingin membuat Clara lagi-lagi syok dengan ucapan yang terdengar gila dari bosnya itu.
Gila itu lah pemikiran Clara untuk bosnya ini, dengan seenaknya mengucapkan kata seperti itu dan tanpa boleh di tolak oleh Clara. What the hell, dia pikir dia siapa bisa berbicara seperti itu, jelas Clara punya hak untuk menolaknya lagipula Clara sama sekali tidak tertarik kepada bos gilanya itu. “WHAT? Bapak gila yah?” Anggap Clara tidak sopan karena berteriak di depan bosnya, tapi untuk apa Clara bersikap sopan kepada bos yang dengan seenaknya mencap dirinya untuk jadi pacarnya.
“Ya saya memang gila, gila karena kamu. Dan satu lagi saya tidak mau ada satu pria pun yang pegang-pegang kamu ataupun berdekatan denganmu.” Tuntas Alaska possesive.
“Gak saya gak mau jadi pacar bapak, lagipula saya gak cinta sama bapak.” Tolak Clara.
“Cinta bisa datang karena terbiasa dan saya gak terima penolakan apapun ingat itu Clara.”Alaska menatap Clara dingin. Pelayan cafe tadi mengantarkan pesanan yang mereka pesan, lantas di terima oleh mereka.
“Terima kasih.” Ucap Clara tersenyum kepada pelayan tadi, lantas pelayan tadi meninggalkan meja mereka.
“Ckck, bisa gak sih kamu jangan tersenyum sama pelayan tadi!” decak Alaska kesal. “Saya tidak suka kalau kamu tersenyum dengan pria lain selain saya, cukup tersenyum untuk saya saja itu lebih dari cukup.” Ucap Alaska lagi.
Clara melongo akan ucapan bosnya itu, dia saja belum menerima Alaska untuk jadi pacarnya, tapi lihat dengan seenaknya bos gilanya itu bersikap possessive terhadapnya. Sungguh tidak bisa di percaya bahwasanya Alaska memang bos yang sangat menyebalkan dan semena-mena dengan perintahnya. “Dengar yah pak, saya jelaskan kalau saya sama sekali belum menerima bapak untuk menjadi pacar saya. Jadi bapak tidak berhak ngatur-ngatur hidup saya apalagi sampai menyuruh saya tidak boleh berinteraksi dengan pria lain.” Jelas Clara berdiri dari duduknya dan meninggalkan Alaska dengan amarahnya.
“Lihat saja Clara saya tidak akan pernah melepaskan kamu.” Kata Alaska memandang kepergian Clara.
~~~~
Drrrttt..Drrrttttt
Clara melirik ponsel yang berada di meja kerjanya untuk melihat panggilan di ponselnya, ternyata panggilan tersebut dari Arland.“Halo Assalamualaikum Kak.” Ucap Clara tersenyum.
“Wa'alaikumsalam, kamu lagi sibuk dek?” Tanya Arland.
“Enggak kok kak, ada apa kak?”
“Nanti pulang jangan kemana-mana yah, kakak mau ngajak kamu makan diluar.”
“Wah kayanya ada yang baru gajian nih.” Goda Clara.
“Hahahahahaha kamu tau aja deh, yaudah pokoknya pulang kerja kakak jemput yah.” Arland tertawa karena tebakan Clara.
“Hahaha iya kak nanti aku tunggu kakak.”
“yaudah kakak tutup yah cantik, Assalamualaikum.” Ucap Arland mengakhiri panggilannya.
“ Wa’alaikumsalam.” Senyum tidak pudar dari wajah cantik Clara, dia sangat senang dengan ajakan kakaknya untuk makan di luar. Clara memang sangat menyayangi kakaknya, karena kakaknya lah yang paling peduli dan juga perhatian terhadapnya. Menurut Clara tidak ada pria yang sebaik ayah dan juga kakaknya.
“Ra nanti sore nonton yuk.” Ajak Indri yang tiba-tiba datang ke kubikel Clara.
“Yah sorry banget nih gue gak bisa ikut.” Ucap Clara dengan tidak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boss
RomanceApa makna kehidupan menurut kalian? Jika kalian berpikir makna kehidupan itu adalah membuat diri menjadi senang, seperti shopping atau bermain-main dengan teman, tapi menurut Clara makna kehidupan itu kecewa. Dulu Clara pernah berkhayal di kehidupan...