AB -DUA

69 4 1
                                    

Tiinggg..

Setelah pintu lift terbuka Clara berjalan dengan kaki yang masih terasa sakit menuju ruang kerjanya dengan pikiran yang masih tidak mengerti maksud dari atasannya tersebut.

“Setelah jam makan siang kamu keruangan saya.” Sampai detik ini Clara masih terngat perkataan Alaska dan tidak mengerti kenapa dia harus menghadap keruangan sang CEO, padahal dia sering melihat teman kerjanya ketika telat tidak sampai disuruh menghadap ke pemilik perusahaannya itu, paling-paling kena omelan bu Siska yang galaknya melebihi emak-emak kosan.

“Masih gak ngerti deh gue kenapa harus sampe keruangan tuh orang.” Ucap Clara tanpa sadar sudah sampai di kubikel tempat dia kerja. Untung saja bu Siska tidak berada di ruangannya,karena ruangannya bersebelahan dengan staff keuangan.

“Keruangan siapa Ra?” Tanya Indri yang sedari tadi memperhatikan Clara sedari tadi.

“Astagfirullah, lo ngagetin gue aja deh.” Kaget Clara karena dengan kehadiran Indri.

“Siapa yang ngagetin lo, orang jelas-jelas dari tadi gue udah disini pas lo masuk.”

“Oh sorry gue gak sadar kalo ternyata ada lo disini.”Ringis Clara ketika merasakan kakinya yang masih sakit.

“Gila padahal gue segede gini loh, eh tapi ngomong-ngomong tadi lo sempet bilang katanya lo disuruh keruangan seseorang gitu. Keruangan siapa sih Ra? Dan kaki lo kenapa tuh? Dan tumben banget lo telat.” Tanya Indri yang keponya mulai kumat. Indri Titania ini partner kerja sekaligus sahabat Clara, meskipun Clara baru 2 bulan bekerja tapi mereka sudah akrab layaknya temen yang udah lama kenal. Dan Clara juga punya sahabat di tempat ia kerja yang terkenal dengan kegilaannya dan kegokilannya yang udah melewati batas normal, dia Anhol Sylomytha. Mereka bertiga memang sudah akrab sejak Clara mulai masuk di perusahaan ini.

Clara menghela napas. “Gimana yah gue jelasinnya, masalahnya gue juga gak ngerti kenapa harus keruangan tuh orang.”

“Ya tinggal jelasin aja sih Ra, ayolah Ra gue kepo berat nih. Cepet cerita sama gue sini mumpung si Anhol lagi ke toilet sekalian semedi dia disana.” Ujar Indri yang membuat Clara tertawa.

Clara pun mulai bercerita dari awal dia terlambat kerja dan sampai dimana dia bertemu dengan Alaska. Sebenarnya Clara hanya mengetahui Alaska dari teman-teman kerjanya saja, karena dia baru masuk kerja selama 2 bulan, jadi untuk pertama kalinya Clara baru bertemu dengan Alaska pagi tadi. Clara sangat tau kalau Indri sangat mengagumi sosok Alaska yang menurutnya sangat tampan dan juga perfect, lagipula siapa yang tidak suka dengan sosok Alaska yang sangat sempurna itu. Tapi tidak untuk Clara.

“Jadi gitu ceritanya Ndri, dan untung aja bu Siska gak ngeliat gue telat.” Ucap Clara Setelah menyelesaikan ceritanya.

“OMG DEMI APA PAK ALASKA NYURUH LO KERUANGANNYA?” Teriak Indri yang membuat seisi ruangan menatap ke arah mereka berdua.

“Heh kalian berdua mau kerja atau mau ngobrol? Kalau mau ngobrol mending pulang aja gak usah kerja sekalian, memangnya kerjaan kalian udah selesai hah?” Tanpa disangka teriakan Indri terdengar sampai ke Bu Siska yang baru saja memasuki tempat staff bagian keuangan.

“Mampus deh gue kali ini, lo sih pake teriak-teriak segala.” Kesal Clara menatap Indri tajam.

“Hehehehe maaf kelepasan.”

~~~

“Eh Ra ke kantin nggak lo?” Tanya Anhol.

“Enggak deh Hol, lagi diet gue.” Jawab Clara.

“Sok diet dah lo, kalo udah gendut mah gendut aja gak usah segala pake diet.”

“Iye tau gue lo bilang gitu biar gue nyamain kaya badan lo kan, Tapi emang gue lagi gak nafsu makan.”

Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang