AB - SEPULUH

24 1 0
                                    

Happy Reading😊

~~~

“lo yakin dengan rencana itu?” Tanya David

Alaska mengangguk

Brian menghela nafas, “lo nggak akan menyesal nantinya melakukan itu?” Tanya Brian kesekian kalinya.

Memang saat ini mereka sedang berada di rumah Alaska karena Alaska sendiri yang memanggil kedua sahabatnya saat dia baru sampai sehabis mengantar Clara tadi. Mereka memang sudah bersahabat sejak masih SMP dan ketiganya sekarang sudah menjadi orang sukses yang memiliki perusahaan sendiri, jangan lupakan wajah mereka yang tampan dan banyak sekali perempuan diluar sana ingin menjadi kekasih ketiga pria tersebut. Mereka juga sangat di segani di dunia bisnis dan tidak heran banyak pebisnis yang ingin bekerja sama dengan ketiga perusahaan tersebut. Tetapi meskipun begitu tetap saja tidak ada yang menandingi Alaska Fernandez, bahkan dari ketiganya tetap Alaska yang menduduki 10 dari orang terkaya didunia.

“Memangnya kenapa gue harus menyesal? Lagi pula kalau kalian di posisi gue juga pasti melakukan hal itu.” Ucap Alaska santai sambil meminum kopi yang telah disediakan pelayan dirumahnya.

“Wahh benar-benar gila nih orang, kalo lo sampe ngelakuin itu bisa aja si Clara bakal membenci lo nantinya.” Sahut David yang disetujui dengan Brian. Alaska memang sudah memberitahu tentang hubungannya dengan Clara kepada kedua sahabatnya itu.

Alaska menggelengkan kepalanya, “Dia gak bakal benci sama gue, kenapa kalian khawatir begitu sih.”
David menghela nafasnya, “Bukannya gitu Al, tapi masa gak ada cara lain buat menjauhkan Clara dari siapa tuh cowoknya..”

“Kenan.” Ucap Alaska menyahuti yang dimaksud David

“Nah iya Kenan, masa lo harus melakukan rencana itu demi menjauhkan Clara dari cowok itu sih Al. Masa lo harus menghancurkan perusahaan cowok itu gara-gara cuman cemburu ngeliat Clara deket sama Kenan.” Kata David lagi.

Alaska menatap David tajam, “Cuman lo bilang? Justru gue nggak suka ngeliat mereka berdua dekat mangkanya gue pengen ngancurin tuh cowok.” Ujar Alaska marah
David yang ditatap Alaska bergidik takut, bukannya David takut hanya saja Alaska jika marah pria itu tidak segan-segan melakukan sesuatu diluar dugaan orang lain. Mangkanya David dan Brian sudah tahu bagaimana sifat dari Alaska, bahkan saat mereka masih SMP Alaska tidak segan-segan memukul preman yang berani memalak David kala itu. Bisa di bilang siapa yang berani melawan Alaska berarti nyari mati namanya.

“Maksud David bukan gitu Al, maksud kita tuh kenapa lo nggak pantau mereka dulu. Lagi pula mereka kan deket memang sudah sahabat dari kecil, meskipun mereka mantan kekasih.” Sahut Brian menengahi peperangan yang akan terjadi diantara David dan Alaska.

Alaska mengacak rambutnya frustasi, “Justru itu yang gue takutin, karena mereka mantan kekasih bisa aja ada kemungkinan mereka bakal balikan kan?”

“Coba lo buat Clara jatuh cinta sama lo sedalam-dalamnya dengan begitu dia gak bakal berpaling ke pria lain selain lo, tapi nggak tau yah kalo ngeliat gue mungkin dia bisa berpaling secara gue inikan orang tertampan.” Ujar David dengan percaya dirinya dan membuat Alaska siap untuk memukulnya bila tidak dicegah oleh Brian.

“Tenang dulu Al, tapi benar sih yang di bilang David. Dan kan tadi lo cerita kalo baru lo yang menyatakan perasaan dan dia belum, nah ini kesempatan yang bagus buat bikin Clara jatuh cinta sama dengan begitu dia nggak bakal deket-deket sama tuh cowok lagi.” Jelas Brian

Alaska tampak berpikir sejenak.

“Hmm bagus juga ide lo pada, oke gue bakal minta bantuan lo berdua buat bikin Clara jatuh cinta sama gue dan buat masalah tuh cowok bakal gue pending dulu dan gue bakal tetep jauhin Clara sama tuh cowok.” Ucap Alaska.

Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang