Mata Sooyoung tanpa dia sendiri sadari sudah mulai berkaca-kaca. Terharu dengan apa yang dia lihat secara langsung di depan matanya.Microphone yang masih di pegangnya lurus sejajar dengan bibir, bergetar pelan. Senyum Sooyoung merekah diantara setetes airmatanya yang perlahan mengalir di susul tetes demi tetes airmata selanjutnya.
Di depannya, lelaki itu terus mendekat. Dengan sebuket bunga di tangan kanan dan microphone yang sama dengan milik Sooyoung di tangan kiri yang mengarah tepat di depan bibir tebalnya yang tersenyum lebar masih melanjutkan syair. Kakinya melangkah pelan dan teratur ikut naik keatas panggung.
"Kok malah jadi kak Brian yang ngasih kejutan?" Bisik Sooyoung pelan saat lelaki itu berdiri menjulang di samping kirinya.
Brian menjawab bisikan Sooyoung dengan kedipan sebelah mata. Senyum lelaki itu masih terpatri lebar di belakang microphone sebelum melanjutkan nyanyiannya dengan lagu yang sedang booming akhir-akhir ini.
"....and i love you 3000." mereka menutup lagu itu dengan indah. Saling menatap dan melempar senyum lembut.
Dengan tatapan penuh cinta, Brian meraih Sooyoung ke dalam pelukan hangat. Menertawai Sooyoung yang masih terus menangis sampai sesegukan di pelukannya.
"Kok malah nangis?"
Sooyoung mendongak dengan muka berantakan yang lucu. Memejamkan mata merasakan tangan hangat Brian yang menghapus airmatanya juga merapikan rambut Sooyoung yang mencuat kemana-mana.
"Kok malah kakak yang ngasih kejutan? Kan kak Brian yang ultah." Kata Sooyoung terbata.
Sedikit kecewa karena merasa kejutan yang dia rencanakan setengah gagal. Kenapa setengah? Karena sebenarnya, Sooyoung sudah merasa yakin saat naik keatas panggung dan mulai bernyanyi dengan riang serta senyum merekah sesuai dengan lagu yang dia nyanyikan.
Sampai di pertengahan lagu, senyum Sooyoung luntur.
Matanya mengedar kesana-kemari mencari Brian ke seluruh penjuru cafe. Lelaki itu tadi sudah duduk manis di meja yang sudah Sooyoung pesan. Tapi sekarang malah menghilang entah kemana.
Pikiran Sooyoung jadi melantur. Jadi sangat negatif, membuat senyumnya makib luntur.
"Jahat!" Sungut Sooyoung. Tangannya menabok dada Brian dengan keras. Membuat lelaki itu mengaduh diantara tawa pelannya.
"Nggak jahat, kan iron man. Yang jahat ibu tiri cinderella."
"Bodoamat! Ngambek!"
Sooyoung bersedekap. Menjauhkan diri dari pelukan Brian, pura-pura marah. Mereka bahkan tidak berniat turun panggung. Masih menjadi tontonan. Bahkan sampai adegan klise Brian yang mengeluarkan sekotak kecil berisi cincin juga di jadikan tontonan gratis pelanggan cafe.
"Kalau di sogok gini masih ngambek?"
Sooyoung melirik sekilas. Memperhatikan cincin yang terlihat berkelas di tangan Brian yang menekuk satu kakinya. Setengah berlutut.
Sooyoung menggeleng, "Maunya pake buku nikah!"
Brian mengambil cincin itu dari kotaknya, memasangkannya di jari Sooyoung. "Udah ini aja dulu." Katanya sambil berdiri.
"Buku nikahnya besok deh, janji!" lanjut Brian sambil menyodorkan kelingking.
Sooyoung tersenyum lebar, mengabaikan juluran kelingking lelaki itu dan kembali memeluknya, "Huhu kak Brian, aku cinta kamu deh pokoknya! Bukan tiga ribu, tapi satu juta ribu!"
Klise kan? Untuk pasangannya serasi.