(2) what can i do? ( ft. Jeon Wonwoo )

1.1K 136 4
                                    

lanjutan 'don't know what to do' ya.....




Wonwoo seperti ingin meledak saat ini juga rasanya. Kaos kaki yang seharian di pakainya, ingin rasanya dia jejalkan ke mulut kakaknya yang sedang tertawa lebar itu. Bukan tertawanya yang bikin kesal, tapi kenapa juga harus tertawa riang gembira begitu bersama pujaan hatinya?

Iya, Park Sooyoung tentu saja. Memang siapa lagi?

Pulang kerja bukan di sambut tawa bahagia malah tawa bikin murka dari kakaknya. Dan lagi, sejak kapan sih si bangsat Brian bisa se-akrab itu dengan Sooyoung. Pakai saling melempar tawa segala.

Tidak tahu ya kalau yang disini sudah luar biasa panas.

"Loh dek, udah balik lo?"

Bukannya menjawab sapaan Brian, Wonwoo justru melengos. Mendecih keras sebelum melemparkan kaos kakinya asal. Lelaki itu menghentakkan kaki melangkah cepat menuju kamarnya di lantai dua.

Meninggalkan Sooyoung yang mengernyit bingung juga Brian yang terkikik geli. Membuat Sooyoung makin mengernyit saat menoleh setelah mendengar Brian terkekeh pelan begitu. Ini kakak durhaka apa gimana? Adiknya ngambek kok malah tertawa-tawa sendiri.

"Susulin sana!" kata Brian sambil mendorong Sooyoung pelan. Dengan kaki, bukan tangan. Kurang jahanam segimana lagi coba, kakak sahabatnya ini.

Sooyoung mendengus, mencengkeram pergelangan kaki Brian lalu menancapkan kuku tajamnya di sana. "ANJIR?!" umpat lelaki itu. Meloncat dari duduknya.

Memandangi dengan nanar bekas-bekas kuku Sooyoung di kulitnya. Sumpah! Perihnya luar biasa. "Perih banget busetdah. Lo kok barbar banget sih heran gue?!"

Sooyoung cuma mengangkat bahu acuh lalu menyandarkan punggung ke sandaran kursi di belakangnya. Mata gadis itu melirik ke lantai dua. Memandangi pintu kamar Wonwoo yang tertutup rapat tanpa suara.


Tanpa sadar, Sooyoung menghela nafas.

Helaan nafas berat yang menarik atensi Brian. Lelaki itu mendongak, menoleh memandang Sooyoung yang masih menatapi pintu kamar adiknya. Tak lama, Brian ikut menghela nafas.

Menepuk pundak Sooyoung pelan, "kalau kangen, samperin!" tutur Brian pelan begitu Sooyoung menoleh.

Gadis itu malah kembali melengos. Menunduk dalam dan lagi-lagi menghela nafas berat. Sooyoung bingung. Wonwoo seperti jadi menjaga jarak sejak saat itu.

"Lo sayang nggak sih sama adek gue?"

Pertanyaan Brian membuatnya langsung menoleh. Mengangguk cepat berkali-kali, "sayang dong. Sayang banget."

"Kalau sayang kenapa di tolak?"

Sooyoung malah mengernyit, "Siapa yang nolak?" tanyanya dengan nada polos.

Dan itu membuat Brian jadi menarik kesimpulan. "Lo..... Nggak pernah jatuh cinta ya?"

Dan Sooyoung mengangguk setelahnya.

Membuat Brian mengusap wajah frustasi. Kalau begini dia juga susah buat bantu Wonwoo, "tapi Wonwoo tuh cinta banget sama elo, Sooyoung." erangnya gemas.

"Iya, tahu. Kemarin Wonwoo juga bilang."

Brian mengangkat satu alisnya, "Ya terus????"


Sooyoung menarik nafas, menghembuskannya pelan, sebelum kembali menunduk dalam. Sebelum akhirnya menjawab dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar Wonwoo yang memperhatikannya dari tangga paling atas.

"Sooyoung cuma nggak tahu harus gimana, kak."









sedang merasa kalau kualitas menulis makin kesini makin memburuk:'(

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang