Hari ini Raya bangun lebih awal karna tidak ingin seperti kemarin lagi. Dan saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya bersama Ridal. Mereka pun sampai disekolahnya dan memarkir kan motor yang ditaikkan oleh mereka.
"Bawain tas gue," ucap Ridal setelah melepas helm dan turun dari motornya serta menyerahkan tas nya pada Raya.
"Kenapa gue yang bawa? Ini kan tas lo," tanya Raya.
"Gue nyuruh lo buat bawain tas gue," jelas Ridal.
Raya mengernyitkan alisnya, "Lo bawa aja sendiri," cecar Raya.
"Lo lupa sama kesepakatan kita?," tanya Ridal.
Raya kesal tetapi ia hanya pasrah dan tidak bisa mengelak. Raya meraih tas Ridal dan membawanya. Lalu mereka berjalan menuju kelasnya masing-masing. "Nih tas lo, gue mau ke kelas," ucap Raya saat berada dilorong sekolah. Karna kelas Ridal dan Raya berbeda arah jadi Raya menyerahkan tas Ridal yang dibawanya.
"Kenapa dikasih ke gue?," tanya Ridal sambil menatap Raya.
Raya melihat Ridal segan, "Gue mau ke kelas, kelas kita kan beda arah," Raya menjawab.
"Gak. Lo harus bawa tasnya sampe kelas gue," perintah Ridal sambil memasang wajah garang. Raya geram dengan sikap Ridal, namun ia berusaha untuk sabar. Mereka pun langsung menuju kelas XII Ipa2.
Setelah sampai dikelas XII Ipa2, mereka langsung masuk kedalam kelas tersebut.
"Nih tas lo! Gue mau ke kelas gue," ujar Raya ketika berdiri disebelah meja Ridal sambil menaruh tas Ridal diatas meja.
"Nggak! Temenin gue dulu disini!," Ridal melarang Raya untuk pergi ke kelasnya.
Raya melengos, sebal dengan apa yang dilakukan Ridal kepadanya. "Ya gak bisa gitu lah, gue juga punya urusan," Raya mengelak.
Ridal menatap Raya dengan tatapan tajam, "Gue bilang nggak ya nggak!," bentak Ridal.
Raya menatap Ridal heran, "Kok lo jadi ngatur-ngatur gue sih?," tanya Raya, namun Ridal hanya menaikkan sebelah alisnya. "Jangan mentang-mentang gue satuju sama kesepakatan kita yang kemarin-kemarin lo jadi seenaknya ngatur-ngatur gue gini, kaya babu pula," sambung Raya lalu pergi dari kelas Ridal dan menuju kelasnya. Ridal hanya diam sambil melihat Raya yang pergi dari kelasnya.
Raya sedang menyusuri koridor untuk menuju kelasnya. Raya benar-benar kesal dengan apa yang diperlakukan Ridal kepadanya. Sepanjang jalanan menuju kelasnya ia hanya menggerutu tidak jelas, namun langkah kakinya terhenti saat ada seseorang yang menarik lengannya dari belakang. Sontak, Raya pun terlonjak kaget dan langsung menghadap ke kearah tarikan tersebut.
Raya bingung, karna yang menarik lengannya itu adalah salah satu siswi SMA MAHAWIRA yang belum dikenalnya. Raya mengernyitkan alisnya. "Maaf, ada apa ya?," tanya Raya sopan santun kepada siswi tersebut. Ternyata ia adalah Adara, cewek yang dikabarkan menyukai Ridal. Raya belum mengenal Adara.
Adara menatap Raya dengan sinis dan langsung menarik tangan Raya. "Ikut gue," ucap Adara. Sedangkan Raya yang merasa bingung hanya menuruti ucapan Adara.
"Mau kemana ya?," tanya Raya.
"Ikut aja," jawab Adara singkat dan melangkah lebih cepat.
Mereka pun sampai disuatu tempat yang masih berada diwilayah sekolah yaitu dibelakang sekolah. Disana terlihat sepi, tidak ada satu pun murid lain yang berada disana terkecuali mereka berdua.
Adara melepaskan tarikannya dan memepetkan tubuh Raya ke salah satu pohon besar yang berada disana. "Maksud lo apa deket-deketin Ridal?," tanya Adara to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POSSESSIVE ICE
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!;) . RIDAL ALTERIO, sosok cowok tampan, dingin, cuek, dan posesif terjebak dalam permainan yang ia buat sendiri dengan adik kelasnya yang bernama RAYA VRILLYA. Dengan memanfaatkan kesempatan hingga membentuk sebuah...