5.SAMPAH

99 13 0
                                    

Vote dulu yuk!!😁💜

Raya dan Adara duduk disofa berwarna hitam, saat ini mereka sedang berada di ruang BP. Disana hanya ada mereka dan Bu Erna, serta ditemani oleh dinginnya ruangan yang dihasilkan oleh air conditioner (AC).

Bu Erna berdiri didepan mereka sambil berkacak pinggang, menatap dengan sorotan mata yang garang. Raya dan Adara pun hanya menunduk, takut dengan tampang sangar yang dimiliki Bu Erna.

Bu Erna memang sangat dikenal dengan sifatnya yang garang, beliau selalu serius ketika ada muridnya yang bermain-main dan berbuat kesalahan.

"Kenapa kalian berantem?," tanya Bu Erna menakutkan. Raya dan Adara diam, tidak menjawab pertanyaan Bu Erna, mereka hanya menatap ke arah bawah.

Bu Erna yang geram dengan keduanya itu langsung menaikkan volume suaranya. "KENAPA DIAM? JAWAB!!," ucap Bu Erna yang membuat Raya dan Adara terlonjak kaget. Namun mereka masih belum berani untuk menjawab pertanyaan Bu Erna karena mereka juga bingung harus menjawab apa.

Pandangan Bu Erna tertuju kepada Raya. "Raya! Kamu sekolah disini tuh belum lama, tapi udah buat onar aja, mau jadi apa kamu?," omelnya. Namun Raya sama sekali tidak ingin membalas omelan Bu Erna.

Bu Erna menggelengkan kepalanya dan tidak lama pandangan Bu Erna pun beralih pada Adara. "Kamu juga Adara! Sebagai kakak kelas harusnya tuh kamu beri contoh yang baik kepada adik kelas kamu! Bukannya malah berantem begini!!," ucap Bu Erna.

Adara yang mendengar nasihat Bu Erna langsung mendongak, dan membalas ucapan Bu Erna. Berbeda dengan Raya yang hanya diam karena tidak berani membalas. "Tapi ini tuh bukan salah saya bu, dia duluan yang cari gara-gara," balas Adara yang memutar balikan fakta.

Raya yang duduk disebelahnya tidak terima dengan apa yang diucapkan Adara, karena semua ini bukan karna kesalahannya. Raya pun tidak tinggal diam. "Enggak bu!! Semua ini tuh bukan salah saya, tapi salah dia. Tiba-tiba dia nuduh saya yang enggak-enggak," balas Raya seadanya.

Adara mengelak, "Jangan percaya bu! Dia tuh cuma bohong!," .

"Lo tuh yang bohong, udah jelas-jelas lo yang duluan, kenapa jadi gue?,"Raya bersikukuh.

"Emang lo kan?,"

"CUKUP!!!," seketika suara Bu Erna pun menggelegar didalam ruang BK, yang membuat Raya dan Adara tidak berkutik. "Pokoknya sekarang kalian saya hukum! Sapu lapangan sampai bersih!!," lanjut Bu Erna.

"Aduh bu, jangan dihukum dong bu!," Adara mencoba bernegosiasi.

"Mending kita damai aja bu!," lanjut Raya.

"Kalian mau saya tambah hukumannya?!," pertanyaan sekaligus ancaman yang diberikan Bu Erna membuat mereka dengan spontan menjalankan perintahnya. Akhirnya mereka pun langsung ke lapangan untuk menjalani hukumannya.

•••

Setelah melerai perkelahian antara Raya dan Adara, Ridal langsung ke toilet untuk mengganti seragam putihnya dengan kaos olahraga karena siang ini kelas Ridal sedang ada jadwal olahraga. Sebenarnya tadi ia hanya ingin ke toilet untuk mengganti baju, tetapi saat melihat Raya dan Adara bertengkar di koridor ia langsung melerai keduanya.

Setelah selesai mengganti baju, Ridal langsung cepat-cepat menuju ke lapangan, karena sebagai ketua kelas ia harus memimpin murid lainnya untuk pemanasan terlebih dahulu sebelum guru datang.

Saat sedang memimpin pemanasan, dengan tidak sengaja mata Ridal melihat Raya dan Adara sedang menyapu lapangan. 'Rasain lo!' Ridal membatin. Ridal pun langsung mengalihkan pandangannya ke semula, dan fokus memimpin pemanasan.

THE POSSESSIVE ICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang