Hari ini Ridal berangkat sekolah lebih awal, guna menghindari kemacetan seperti kemarin.
"Ridal tunggu!," panggil Nitta---bunda Ridal dari dalam rumah saat melihat anaknya keluar rumah.
"Iya Bun?," sahut Ridal.
"Kamu nggak sarapan dulu?," tanya bundanya sambil menghampiri Ridal.
"Nggak dulu bun. Ridal lagi buru-buru. Takut kejebak macet lagi," Ridal menjelaskan alasannya kenapa tidak sarapan terlebih dahulu.
"Nanti kamu sakit," kelakar bundanya karna khawatir. Ridal memang sangat beruntung mempunyai seorang ibu yang sangat perhatian padanya.
"Nggak bun. Ridal sarapan disekolah aja," final Ridal.
"Oh,, yaudah deh hati-hati ya. Jangan lupa sarapan dulu disekolah," pesan bundanya.
Ridal mengangguk. Lalu menyalami tangan bundanya itu. "Aku berangkat bun," pamit Ridal dari balik helm fullface nya setelah memakainya.
"Iya hati-hati".
•••
Sesampai disekolahnya, Ridal langsung memarkirkan motor sport nya. Lalu ia berjalan menuju kelasnya.
Disana masih terlihat sepi karena ia berangkat pukul enam pagi dan waktu perjalanan ke sekolahnya hanya 10-15 menit.
Ridal pun langsung bergegas ke kantin untuk sarapan. Setelah sarapan ia kembali ke kelasnya, dan sudah ada ke-4 temannya disana.
"Weh abis darimana lo? Kita cariin dari tadi juga," semprot Fatah saat melihat Ridal memasuki kelas.
"Dari kantin," jawab Ridal santai.
"Ya ampun dal, kirain kita kemana. Kita tuh udah susah payah nyari lo. Ternyata lo dari kantin," ucap Ghavin dramatis.
Ridal menaikkan sebelah alisnya. "Emang kalian nyari gue dimana?,".
"Ditumpukkan buku," ucap teman-temannya Ridal serentak dengan polosnya.
Ridal memutarkan kedua bola mata nya. "Lo kira gue kutu?,".
Teman-temannya saling berpandangan dan beralih memandang Ridal. "Lu kan emang kutu buku," cecarnya bersamaan dan terbahak-bahak.
Ridal hanya menggelengkan kepalanya karena heran dengan tingkah teman-temannya itu.
Ridal memang suka membaca buku pelajarannya, sebab itulah dia mempunyai otak yang begitu cerdas.
Saat ini waktu masih menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit jadi mereka masih punya waktu untuk mengobrol.
"Weh keluar kelas yuk? Kita cari mangsa," ajak Aksen yang merasa sumpek didalam kelasnya.
Teman-temannya pun langsung setuju dengan ajakan Aksen. "Wih,, gue demen nih, hayulah!!" ucap Ghavin.
Mereka berlima pun langsung keluar kelasnya. Dan duduk ditempat yang sudah disediakan.
Tiba-tiba Aksen melihat beberapa sisiwi dari jauh yang sedang berjalan beriringan mengarah kearahnya untuk menuju kantin. Namun disalah satu dari mereka ada yang asing. "Weh liat, siapa tuh?," tanya Aksen sambil menunjuk segerombolan siswi tersebut. Yang lain pun langsung menoleh kearah yang Aksen tunjuk.
Mereka memandanginya hingga ternganga sampai segerombolan siswi itu hilang dari hadapannya. Kecuali Ridal, ia hanya menatap datar dalam sekejap.
"Siapa dia?".
•••
Jam pelajaran berlalu. Kini para murid SMA MAHAWIRA sedang beristirahat dan menikmati jajanan yang ada dikantin. Ada yang untuk mengisi perutnya yang lapar, ada juga yang hanya sekedar mencicipi makanan dan minuman yang terjual dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POSSESSIVE ICE
Ficção AdolescenteBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!;) . RIDAL ALTERIO, sosok cowok tampan, dingin, cuek, dan posesif terjebak dalam permainan yang ia buat sendiri dengan adik kelasnya yang bernama RAYA VRILLYA. Dengan memanfaatkan kesempatan hingga membentuk sebuah...