“Gue bingung sama lo ya, Bim.”
“Apa itu?”
“Nada itu cantik, sholehah, baik, penyayang, perhatian, mungkin sedikit galak, tetapi masih bisa dimaklumi galaknya dia loh.”
“Terus?”
“Yakin lo ga ada perasaan sama dia?”
Percakapan itu membuat Bimo berpikir panjang dan melihatku sendirian di kursi ujung. Aku melihat dia, dan tersenyum kepadanya. Bimo tersenyum kepadaku dan membuat teman-temannya makin penasaran.
“Yakin, Bim?”
“Ga ada perasaan apa-apa?”
“Mungkin...”
“Bim!”
“Jangan melamun dong!”
“.....” Bimo melihatku dengan baik.
Kemudian dia tersenyum dan berkata,
“Ya mungkin saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy vs Ukhti (Completed)
أدب المراهقينKata siapa pertemanan antara bad boy dengan ukhti itu mustahil?