Tidak bnyak yang berubah sejak pertunangan. Jane dan Mark masih sibuk dengan kegiatan masing2. Seperti sekarang, gadis itu sedang mencari sebuah buku di perpustakaan kampusnya.
"Kau mncari sesuatu nona?"
Jane berbalik menatapnya sejenak kemudian lanjut mencari sambil bertanya., "Menurutmu?"
"Uw. Kau ternyata cukup sinis untuk ukuran wajah semanis wajahmu."
"Im engaged. Go." Usir jane. Masih sambil mencari.
"Oh I know."
"Good. Go."
"Tidak bisakah kau sedikit ramah pada calon iparmu?"
"Aku tidak akan menikahi kakakmu, jadi aku tidak perlu ramah pada mu Jack. Pergilah. Jgn mnggangguku. Tidakkah kau lihat aku sedang sibuk?" Sekali lagijane mengusir.
"Oh aku tau kalian tidak akan menikah. Makanya aku mencarimu."
"Untuk?"
"Usaha?"
"Usaha apa?"
"Mendapatkan mu?"
Jane tertawa yg kemudian ditegur oleh pengunjung perpustakaan yg lain. Lantas dia berbisik. "Hentikan candaanmu, karena itu tidak lucu, jack."
"Kau tertawa, berarti lucu."
"Oh kau benar. Aku tertawa."
"See? Kakakku tdak akan pernah bisa membuatmu tertawa seperti aku. Jadi lebih baik kau denganku." Ucap Jake yang semakin mendekat ke arah jane. Terkesan berbisik ketika dia mendekat ke arah kuping wanita itu.
"Stop jake."
"Dan kau tau apa Jane? Dia tidak akan sebaik aku di atas ranjang." Kini Jake benar-benar berbisik di kuping Jane. Membuat gadis itu bergedik. Melangkah mundur.
"Kau bahkan tidak sebaik itu jake. So stop." Ucap Jane sambil tersenyum sinis. Berbalik meninggalkan jake. Tentu saja pria itu mengikut.
"Oh c'mon jane. Kita berdua tau sebaik apa aku."
"Pst! Kecilkan suaramu!"
"Kenapa? Aku mengatakan yang sebenarnya."
"Itu menurutmu, dan, aku tidak mau orang mendengarmu dan berpikir macam-macam"
"Berpikir bahwa kau pacaran denganku tapi bertunangan dengan kakakku?"
"Hah! Biarkan aku meluruskan ini, jake. Kita tidak pernah pacaran."
"Tapi kita pernah menghabiskan malam-malam bersama. Oh tidak hanya malam. Pagi , siang dan sore juga. Apakah itu tidak termasuk pacaran?"
Panik orang-orang mendengar, jane menginjak kaki jake. Jake tertawa.
"Kecilkan suaramu, jake bastian!"
"Sure!" Setuju jake, kemudian melangkah mendekat. Merangkul jane, dan membelai rambutnya, seraya berbisik, "but, be mine, jane carlstone."
Jane membalas tatapannya. Tatapan pria yang sudah lama tidak dilihatnya itu. Jake Bastian. Mereka pernah berkuliah di kampus yang sama dulu, di Roma. Walaupun tidak berpacaran karena saat itu mereka punya kekasih masing-masing, dia cukup dekat dengan seniornya itu. Cukup dekat hingga mereka sering menghabiskan hari-hari bersama.
"Bersama"."Jake, jake, jake, jake. Look how times flies, but you still the same jake seven years ago." Ucap jane yang yes, masih dalam pelukan jake. Saling membalas tatapan.
"Tapi kau tambah anggun. Cantik. Lucky Mark. But shame on him karena aku akan merebut Jane ku kembali."
Jane tertawa. Dia sangat mngenal Jack dengan semua ketikdak seriusannya dlm berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
addicted
RomanceDia tau semua tentang cinta sampai dia bertemu dengan pria yang bahkan tidak pernah mau berbicara padanya. Sedang yang satu lagi, Dia tidak tau apa-apa soal cinta sampai pria lain menyentuh wanitanya. Miliknya.