"Hey, ada apa dengan ekspresi itu?" Jack yang melihat kehadiran jane di ruangannya, juga ikut menyadari mood wanita yang dia claim miliknya itu.
"Kakakmu, is totally an asshole." Jane membantingkan pantatnya di sofa, lalu kemudian diikutin jake yang menawarinya sekaleng minuman.
"Apa lagi kelakuannya kali ini?"
"Dia menyalahkanku soal pertunangan yang dibatalkan itu. Tidak. Dia menyalahkanku atas semuanya. Lalu.." kalimat jane terputus. Dia kembali mengingat kejadian yang td di pergoki oleh jordan itu.
"Lalu? Apa jane? Teruskan kalimatku. Apa yang dia lakukan padamu?" Ada nada penasaran dan khawatir di kalimat jake.
"Lupakan. Pokoknya kakakmu brengsek."
"Tidak. Lihat aku! Jane, jelaskan!" Jake menatap jane.
"Dia.. hm.. dia.." jane bahkan tidak bisa menatap jake. Apa lagi mengatakan apa yg terjadi.
"Dia menciummu, right?" Menebak itu membuat hati jack seperti teremas. Terlebih saat jane lebih memilih menunduk daripada menatapnya. "Mark brengsek! Dimana dia?!" Bentak jack yang sudah berdiri siap menghampiri abangnya. Tapi ditahan. Langannya digenggam jane.
"Kau tau jane? Melihatmu malam itu dtg saat acara dinner, kau tidak punya ide seberapa senang sekaligus hancurnya aku. Melihatmu dijodohkan dengan saudaraku, membuatku tdk bisa melakukan apapun selain berharap perjodohan itu gagal dan berakhir secepat mungkin. Memikirkan statusmu sebagai tunangannya saja membuatku hampir gila. Kau, wanita yang berulang kali kuajak menikah waktu di roma, akhirnya bertunangan dengan saudaraku? You hurt me jane. But now im not. Tau perjodohan kalian dibatalkan, aku adalah orang pertama yang lega dan bahagia. Tau kalau skrg aku berhak dan punya peluang mendapatkanmu kembali, aku sangat senang."
Jane hampir meneteskan airmatanya mendengar apa yang dikatakan jake. Dia tidak tau kalau pria yang bertahun2 ini dikenalnya masih menyimpan perasaan yang sama untuknya. Selama ini dia berfikir, hubungan yang mereka berdua miliki, hanyalah sebatas have fun. Tidak lebih, mengingat betapa playboynya pria itu.
"Aku pikir kau hanya melihatku sebagai friend with benefit selama ini."
"Awalnya. Dan itu salahku. Aku masih muda waktu di Roma jane. Kau tau itu. Yang kau tidak tau adalah, setelah beberapa kali menghabiskan waktu "berdua" denganmu, pikiranku mulai terbuka. Bahwa betapa bencinya aku jika membayangkan tubuhmu, dirimu, semua yang ada padamu dinikmati pria lain selain aku. Makanya waktu itu aku mengajakmu menikah."
"U kidding me? Sekarang kau mau mengarang cerita?"
"Look into my eyes and tell me if im lying to u right now, jane!!" Sontak kedua telapak tangan jake memegang kedua pipi jane dan memposisikannya agar mereka bisa saling menatap.
Dan ya, seperti dugaan jake, wanita itu bisa langsung tau kalau apa yang dikatakannya adalah benar. Mereka kenal cukup lama dan intens. Jane hapal kapan jake bohong atau jujur.
"See? Im so into you without you even realize it jane. Kau tidak tau seberapa pentingnya kau untukku. Kau tidak tau seberapa hancurnya aku ketika kau meninggalkanku di roma hanya demi mantanmu yang brengsek itu. Dan skrg, kau pikir aku akan diam saja ketika saudaraku menyentuhmu saat kutau kalian sudah tdk lagi terikat dalam perjanjian tunangan itu? No! Dia tidak boleh menyentuh milikku! Tunggu disini, aku akan berbicara dengannya."
"Stop jake!"
"Kenapa jane? Kenapa kau membelanya? Apa kau mulai menyukainya?"
"Kau gila?"
"Lalu?"
"Just dont. Dia sedang kacau. Sedang merasa dikhianati krn tdk dilibatkan. Dia merasa kalah. Been a hard day for him, and i can tell."
KAMU SEDANG MEMBACA
addicted
RomanceDia tau semua tentang cinta sampai dia bertemu dengan pria yang bahkan tidak pernah mau berbicara padanya. Sedang yang satu lagi, Dia tidak tau apa-apa soal cinta sampai pria lain menyentuh wanitanya. Miliknya.