10(Ingin tau?)

2.6K 90 5
                                    

Semoga sukaaa

Waktu menunjukan 19:00 sebuah mobil sudah terparkir di depan rumah yg cukup sederhana.

"Terimakasih pak"ucap Nayya sambil menoleh ke dosen kulkasnya itu. "Ya sama sama"ucap Aldo datar sambil melihat Nayya.

Nayya mengulurkan tangannya, Aldo diam tak mengerti. "Tangan bapak"ucap Nayya kemudian Aldo memberikan tangan kanannya.

Nayya menunduk menempelkan hidungnya di punggung tangan Aldo. Kemudian ia mendongak "saya duluan ya pak" ucap Nayya sambil tersenyum.

Ia keluar dari mobil dan menutup pintu mobilnya dan langsung masuk ke dalam rumah nya. Aldo terdiam masih dengan menatap tangan kanannya.

Terulas senyum bahagia di bibirnya yg beku. Kemudian ia menatap rumah Nayya dan terlihat gadis itu masih melihatnya di kamar karena hordeng yg terbuka dan menunjukkan sosoknya.

Mobil Aldo memiliki kaca yg cukup gelap bahkan dari luar jendela pun tak akan tau. Aldo kemudian menyalakan mobilnya dan pergi.

Nayya sungguh senang entah apa yg ada di perasaannya saat ini. Padahal dia sangat membenci gurunya itu,kini jantung nya terus berdetak kencang.

😇😇😇

Pagi ini Nayya sudah berada di universitas dia datang cukup pagi kali ini. Entah apa yg membuatnya ingin cepat cepat sekolah.

Dia menunggu di taman, dengan setumpuk lembaran di sampingnya. Kemudian seseorang mengejutkan dari belakang.

Dorrr

Nayya tersentak kaget, akhirnya ia menengok tertunjuk lah sosok Reno yg sedari tadi tertawa. "Ih.. Reno! Kamu tuh ngagetin tau gak"ucap Nayya sambil kesal.

"Hehehehe ya maaf abisnya lo pagi2 gini ngelamun"ucap Reno sambil duduk di sebelahnya.

Nayya masih cemberut dengan tingkah Reno, "lo masih di hukum sama pak Aldo?"ucap Reno bertanya.

"Menurut lo?"ucap Nayya ketus, Reno kemudian bersimpuh di depan Nayya "ya maaf,gue gak sengaja ngelakuin itu"ucap Reno.

"Iya,tapi lain kali jangan kaya gitu"ucap Nayya sambil menunjuk Reno. Reno tersenyum kemudian mengangguk.

"Yaudah gue mau ke ruangan pak Aldo dulu"ucap Nayya sambil berdiri, Reno yang melihat hal itu langsung bertanya "mau gue anterin?".

"Gak usah, gue bisa sendiri"ucap Nayya lembut kemudian ia tersenyum hangat, "yaudah gue duluan ya"lanjut Nayya kemudian ia Pergi dari sana.

Reno masih menatap punggung Nayya yang berjalan menjauhinya. Sampe kapan lo akan menjauh Nayya? Lo tau gue selalu menyayangi Lo bahkan dari orang tua gue sendiri.

~~~~~
Tok..tok..tok

"Ya masuk"ucap seseorang dari dalam,Nayya segera membuka pintunya dan masuk dengan lebih sopan.

"Ini pak,saya mau ngasihin tugas hukuman saya."ucap Nayya sambil tersenyum manis. Aldo melihatnya sebentar kemudian ia mengetik kembali.

Nayya yang terdiam dan kesal akhirnya maju dan memberikan lembaran lembaran itu di atas meja Aldo.

"Siapa yang suruh taro?"ucap Aldo dingin, Nayya yang mendengar hal itu langsung bingung.

"Gak ada sih pak cuman tadi bapak diem aja yaudah saya taruh disini"ucap Nayya menjelaskan.

Please jangan bikin emosi gue naik, ini masih pagi pak batin Nayya menggerutu. "Seharusnya kamu tanya dulu"ucap Aldo datar.

"Kamu gak sopan"lanjut Aldo, Nayya lagi lagi harus menghembuskan nafasnya kasar. Aldo hanya melihatnya tanpa ekspresi sama sekali.

"Iya pak maafkan saya, yasudah kalau begitu saya permisi"ucap Nayya pelan dan terlihat senyum yang tidak ikhlas.

"Siapa yang suruh kamu pergi?"tanya Aldo, Nayya lagi lagi harus menahan emosinya. Sungguh Dosen sangat menyebalkan.

"Kamu harus disini,bantu saya meriksa jawaban kamu tadi malam. Bisa saja kamu mencurangi saya"ucap Aldo sambil melihat lembaran lembaran itu.

Huh! Dasar udah nyuruh sekarang nuduh, heh kanebo gue ngerjainnya tuh bener bener tau! Sembarangan gue curang batin Nayya menggerutu

"Astaghfirullah pak,saya ngerjain ini tanpa ada unsur curang. Yasudah kalau bapak gak percaya saya bisa bantu bapak"ucap Nayya lembut.

Akhirnya Nayya duduk di depan meja Aldo sambil meriksa semua lembaran lembaran itu. Aldo tersenyum kecil mendengarnya.

"Saya dengar kamu butuh pekerjaan?"tanya Aldo yang masih pura pura meriksa lembaran.

Nayya langsung mendongak, ia terkejut mendengar dosen menyebalkan ini bertanya. "Iya pak"ucap Nayya singkat.

"Keluarga kamu tidak mencukupi?"tanya Aldo kembali, Nayya langsung terdiam kemudian ia menjawab.

"Gak kok pak,saya pengen kerja karena ingin mandiri dan merasakan menghasilkan uang dari keringat sendiri"ucap Nayya mantap.

Aldo kemudian terdiam tak lagi bicara kini Nayya yang bertanya padanya "memang kenapa pak? Apa bapak butuh asisten?"ucap Nayya bertubi-tubi.

Thanks for reading:)

Musuh Tapi Menikah2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang