Mungkin jika malam itu aku tidak meminta orang dewasa menghilang dari dunia ini, aku tidak akan tertidur di atas kubangan darah yang keluar dari perutku, terbaring lemah tak berdaya, hanya dipeluk oleh dingin yang melumpuhkan setiap urat nadi.
Situasi kacau dengan guyuran air dari atas memang sangat dramatis, apalagi dengan keadaanku yang sedang sekarat. Namun, itu bukanlah air hujan, melainkan cipratan air dari penyiram rumput otomatis.
Sunyi sekali ... padahal di sekitarku perang sedang berkecamuk hebat.
Sejenak ada yang menendang kepalaku tadi, karena ia lari terbirit-birit dari kejaran orang tuanya sendiri. Ingin sekali aku teriak memakinya karena sudah seenaknya menendang kepala orang. Namun, percuma saja. Aku sama sekali tidak mempunyai tenaga, barang mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang kucintai dan sedang menangisiku sedari tadi.
Ah, bolehkah aku mati saja? Aku sudah tidak kuat melihat hancurnya dunia ini, melihat orang tua dengan anak saling bunuh, melihat manusia sudah hilang akal dan nuraninya. Sudah bolehkan aku menutup mata? Membawa pergi semua penderitaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTARASA (Bumi Tanpa Orang Dewasa)
ActionBlurb : Membenci orang tua sudah menjadi rahasia umum bagi remaja. Namun, apa jadinya jika pada suatu hari, para remaja terbangun dan menyadari bahwa seluruh orang dewasa di atas 20 tahun menghilang dari Bumi. ...