1

15.3K 740 50
                                    

Disclimer by Masashi kishimoto
Story by hanazoni hikari
Pict boleh nyomot di google
Yaoi story. Tidak diperuntuk bagi yg tidak menyukai ehehhee (ambigu)

Bila ada kesamaan dalam cerita bukan karena disengaja.
Dipublish ulang karena remake

.

.

.

Langit malam yang hitam bertabur bintang, berubah menjadi jingga. Api bertebaran di sudut-sudut kota, rerumputan hijau, terhapus merahnya darah. Saksi dari ratusan bahkan ribuan nyawa yang bergelimpangan.
Kerajaan Uchiha tengah mengalami kudeta cukup besar, dimana pemimpin dari masih tersembunyi apik di tempat yang juga masih antah berantah.

"Aku harus turun ke medan, ayah!" Tegas pemuda pria berparas cantik menawan.
"Ayah seorang panglima perang yang sudah pensiun dan uzur saja ingin berada di garda depan. Lalu, Sasuke dirimu juga seorang Kaisar akan ada disana, lalu kenapa aku harus diam menunggu kepulangan kalian?" Lanjut pemuda cantik bersurai kuning dengan suara imut yang melengking tinggi. Suara yang menjadi ciri dari bungsu Namikaze itu. Seenaknya ia mengatakan jika ayahnya telah uzur.

"Tidak, Naruto! Kau harus tetap disini, dirumah mu bersa..."
"TIDAK!!! AKU BERHAK UNTUK TURUN KE MEDAN PERANG, SASUKE!" Tegas Naruto keras kepala, menyela pria berambut raven yang paling dihormati di seluruh Kerajaan.
"Aku berhak turun ke medan perang, untuk membela Kerajaan ini, KAISAR!" Dengan penekanan pada kata kaisar.
"Aku seorang laki-laki, itu kewajiban ku. Dan lagi, kau bukan siapa-siapa dalam hidupku, bagaimana bisa kau melarang ku?! Kau yang seharusnya menghargai keinginan rakyatmu membela Kerajaan malah melakukan hal sebaliknya?! Kaisar macam apa dirimu?!" Lanjut Naruto sambil berdecak kesal dengan kalimat yang menusuk jantung.

Orang yang dibentaknya hanya tersenyum, menurut sasuke apa yg sedang laki-laki ini lakukan adalah kelinci yang sedang berusaha mencicit sekeras mungkin pada singa. Terlalu imut untuk membuatnya kesal. Setiap saat Sasuke harus menahan diri untuk tak memakan naruto.

"Anak ku! Cukup! Apa yg kau katakan sudah terlalu kelewatan! Sasuke-sama adalah seorang Kaisar, ia melarang mu turun ke medan perang bukan dengan tanpa alasan".

"Ayah! Bagaimana ayah bisa mengatakan hal itu. Ayah seorang Jenderal! Seorang panglima perang yang paling disegani di kerajaan ini, bagaimana ayah bisa mengabaikan bahwa aku laki-laki yang seharusnya turun ke medan perang?!"

"Naruto! Mengertilah! Kau tidak bisa berada di medan perang, kau hanya....".
"Minato-san", panggil Sasuke, menyela, yang Minato terdiam sambil menatap Sasuke.

"Baiklah!" Sahut Minato setelah perbincangan dalam diam antara ia dan sang Kaisar.
"Kushina, tolong bawakan aku teh dingin!" Pinta Minato pada istrinya.

Fuuuuuuuuh......
Kushina yang sejak awal menonton perdebatan sengit antara Kaisar dan juga putranya hanya bisa menghela napas panjang. Ia bingung harus bagaimana.

Naruto memang terlahir sebagai laki-laki, hanya saja dia mengalami kelainan genetik sehingga dia lebih terlihat seperti perempuan dan bisa dibuahi. Bukan hanya terlihat, Naruto memiliki waktu khusus dalam satu bulan ia akan berubah menjadi wanita saat bulan purnama menjelang sampai seminggu setelahnya. Jadi, Kushina ragu untuk melepaskan putranya untuk masuk ke medan perang, begitu juga yang dipikirkan Minato dan Sasuke. Membayangkan bungsu Namikaze itu berada di medan perang dengan nyawa yang kapan saja memiliki kemungkinan untuk terrenggut. Tidak! Itu tidak boleh terjadi.

You Are Mine! (you is mine revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang