15

4.4K 322 45
                                    

"Dia sengaja membuat kita menonton adegan panasnya dengan kaisar", geraman sang selir haruno pun semakin dalam.

"DASAR BOCAH PELACUR SIALAN!"

Kaisar yang mendengar teriakan itu tersentak dan menoleh ke arah sumber suara, lalu tertegun melihat kedua selirnya masih berada di istana bulan. Di tatapnya dingin sang selir merah muda, Sasuke kesal karena barusan saja dia sudah hampir klimaks. Tapi karena umpatan selirnya itu klimaksnya batal. (Rasanya nggak enak lho).

"Oh, ada penonton rupanya", ujar Sasuke dingin sambil memutar bola matanya. "Kenapa kalian masih disini?! Melihat tontonan gratis?! Tubuh istriku memang yang paling indah".

Ia baru menyadari kalau masih ada dua selirnya di dalam istana bulan. Menjadi bahan tontonan memang tidak menyenangkan, apalagi yang menyaksikan adalah orang yang tidak disukai. Oh astaga tubuh indah sang Kaisar yang hanya milik Ratunya kini ternodai karena dilihat oleh selir.

"Mana sudi, tubuhku masih lebih indah darinya", sahut sakura bergidik jijik yang di angguki karin.

"Lalu kenapa masih disini! Keluar sana?" bentak Sasuke dingin. "Dada tepos isi sumpal saja sok merasa sexy!" Lanjut sang Kaisar, menghina.

"Ppi-pintunya terkunci!" Jawab sakura kali ini sedikit gagap karena takut pada pandangan tajam sang kaisar.

"Yuki! Buka pintunya lalu persilahkan selir Haruno dan selir Yamanaka kembali ke paviliun masing-masing!" Perintah sasuke tegas dengan suara lantang agar terdengar sampai keluar.

"Aku akan menghancurkan mu banci sialan!" Gumam selir Haruno seraya pergi dari istana bulan diikuti oleh selir Yamanaka.

Di istana, selir Haruno adalah selir rank pertama. Selir Uzumaki ada di rank kedua, selir Yamanaka dan selir Sabaku ada di rank ketiga, yang terakhir adalah selir Hyuuga di rank keempat. Tapi, hanya selir hyuuga yang tidak bisa, lebih tepatnya tidak mau tunduk pada selir rank pertama. Membuatnya jadi dimusuhi.

.

.

.

Dua minggu kemudian...

PRAAAAAANK!!!!!
Naruto membanting sebuah vas bunga yang ada di istananya.

"Dua minggu! Sudah dua minggu kaisar sialan itu mengatakan kalau dia akan mengembalikan pakaian ku! Tapi nyatanya nihil! Aaaaaargh.... Ku bunuh sekalian saja ayam sialan itu!" Naruto ngeloyor pergi sendirian sambil mengumpat-umpat suami tercintanya, jemari lentiknya sibuk menjatuhkan segala macam barang yang ia temui di lorong istana.

Ia tak mempedulikan kimononya yang berantakan karena mengamuk dan memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Membanting segala yang ditemukan di hadapannya.
"Sial! Beberapa hari lagi purnama! Bikin kesal saja!" Umpat wanita cantik bertubuh semampai.
"Dan dada ini kenapa semakin besar saja sih! Apa gara-gara di sedot hampir tial malam oleh si Kaisar mesum itu?!"

Yah harap di maklum, naruto sedang memasuki masa in heatnya. Mari kita tinggalkan naru yang sedang mengamuk.

Ditempat sasuke...

"Masalah pemberontakan ini bikin pusing! Mereka terlalu bar-bar dalam bertarung, tak pandang bulu".

"Kau kan kaisarnya, jadi ini harus kau pikirkan!" Sahut pria nanas bermanik kuaci bergaya malas-malasan.

"Hn..."

"Berhenti menjawab dengan kata-kata ambigu seperti 'hn'", ujar shikamaru kesal.

"Hn..." Hanya di depan naruto, sang kaisar jarang mengeluarkan trendmark ala uchihanya itu.
"andaikan rubah buluk kesayangan Aniki, mengalami hal yang sama seperti Naru-ku. Pasti aku tak akan mengalami hal seperti ini, karena Aniki jelas yang akan mengambil alih hak waris kekaisaran".

You Are Mine! (you is mine revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang