Sebuah bangunan istana megah, dengan banyak pavilion juga taman-taman indah yang terhampar luas. Berbagai jenis bunga-bungaan indah menghiasi disana-sini. Pelayan-pelayan dan para prajurit istana tengah mondar-mandir sibuk mempersiapkan ini itu. Dengan Ibu Suri yang berkacak pinggang memerintah mereka.
"Hei, mengapa kalian begitu lambat! Menantuku sudah dalam perjalanan kemari!" Dengus Ibu Suri pada mereka yang berlalu-lalang. Sedangkan yang diperintah malah cekikikan.
"Baik, Yang Mulia Ibu Suriiiiii. Ibu Suri bisa istirahat, biarkan kami menata semuanya untuk Naru-chan!" Ujar seorang kepala pelayan gemas. Ya, mereka tahu jika menantu tercinta Ibu Suri akan datang. Sepertinya bukan hanya Sang nyonya besar Uchiha yang menyayangi istri dari putra bungsunya, para pelayan dan pengawal pun telah mengenal dengan baik siapa majikan baru mereka.
"Kabuto! Dia itu menantuku! Panggil dengan benar!" Koreksi Ibu Suri pada sang kepala pelayan.
"Haaaaa... Baik, baik!" Sahut pria berkacamata itu. Merusak mood Ibu Suri bukanlah hal yang baik untuk kesehatan telinga. Membayangkan ia harus duduk bersimpuh dengan sang Ibu Suri menasehatinya panjang lebar masalah yang bisa berlangsung selama berjam-jam, uuuugh..... Ogah.
Tak lama usai perdebatan kecil antara Ibu Suri dan kepala pelayannya, sebuah kereta kuda dan iring-iringan memasuki gerbang istana. Kereta kuda bersepuh emas dan perak, berulir indah dengan hiasan pintu berupa permata saphire seindah lautan dan batu onyx segelap malam. Empat kuda penarik kereta berjalan dengan anggun, dua kuda hitam gagah di depan dan dua kuda putih cantik dibelakang. Kereta indah yang dirancang khusus untuk untuk sang matahari dan rembulannya. Kereta kencana yang hanya diperuntukan untuk Kaisar dan Ratunya.
"Kyaaaaa menantuku dataaaaaang!" Pekikan histeris sang Ibu Suri hampir saja membuat kepala pelayannya tuli sesaat.
"Kabuto! Cepat bereskan semua! Cepat!" Titahnya terburu-buru.
"Kalian berlima! Cepat berjajar rapi! Menantuku datang!" Lanjut Ibu Suri pada ke lima selir milik sang putra bungsu. Yang langsung di turuti oleh kelimanya dengan raut wajah yang berbeda-beda."Ah rubah merah kesayangan ku juga datang!" Seru Itachi, bukan sebuah rahasia jika Pangeran Itachi sang putra sulung dari mantan Kaisar Fugaku Uchiha, memiliki kelainan orientasi. Dan juga bukan rahasia pula jika sang pangeran menaruh hati pada pria tampan bersurai merah panjang khas keluarga Uzumaki, bermanik ruby yang bergelar Laksamana Muda Namikaze. Ingat ya Laksamana, jika jenderal itu ayahnya.
"Gempur dia, nak! Mana tahu jika kau gempur terus-menerus dia akan hamil!" Bisik Fugaku, membuat sang putra membelalakkan mata atas kalimat absurd sang ayah.
'dia tulen lelaki, Ayah!'Usai kusir memarkir kereta kuda di pelataran istana, pintu kereta kuda terbuka menampilkan pria tampan dengan surai raven. Pria yang menjadi pujaan hati seluruh wanita muda di wilayah kekaisaran Uchiha. Lalu bungsu Uchiha itu berdiri di samping pintu kereta kuda, membantu sosok yang datang berasamanya untuk menuruni kereta kuda.
Pemandangan yang begitu indah, tungkai jenjang bersepuh tan keluar dari dalam kereta, berhiaskan kimono sutra sewarna senja bersulamkan bunga matahari keemasan dengan kupu-kupu sewarna jelaga menambah keindahan. Surai pirang matahari bergaya jingkrak, sepasang gurat kumis kucing diatas pipi tembam yang bersemu merah, wajah cantik rupawan dengan senyum khas terpatri di wajah yang memesona setiap orang.
"Yang Mulia Ayahanda! Yang Mulia Ibunda! Terimalah salam dari menantumu, hamba masih banyak kekurangan dan ketidaktahuan tentang adat di istana. Mohon Ayahanda dan Ibunda mau mengajari hamba!"
"Uuuuuh, anataaaa! Lihat menantu kita, cantik sekali bukan!" Seru ibu suri mikoto.
"Hn..." Yak ini adalah jawaban khas keluarga Uchiha.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine! (you is mine revisi)
FanfictionDi dalam istana bulan yang indah, bertahtakan perak dan berhiaskan kristal. Siapapun yg melihatnya pasti tahu, istana ini milik seorang ratu. "Apa yang kau lakukan????" jerit seorang bersurai pirang. "kau mengurung ku di istana bulan dengan kedok pe...