17

3.6K 304 59
                                    

"Kabuto?! Apa naruto sakit parah!? Sampai-sampai kami harus menjaganya seperti itu?!" Tanya sasuke panik pada tabib berambut abu-abu itu.

Kakashi yang berada di pintu hanya tepuk jidat. Yah, kakashi tau apa yang terjadi karena belum lama, istrinya pun mengalami hal yang sama, kemudian setelahnya hidupnya berubah jadi kacau.

.

.

.

Senyum berkembang di wajah tabib dengan kacamata bulat itu. Mungkin apa yang ada di pikirannya saat ini adalah 'kemana perginya otak cerdas kaisar dan jendral besarnya, padahal jika masalah negara mereka begitu cemerlang. Tapi saat masalah seperti ini malah tolol'.

"Yang Mulia Ratu tidak sedang sakit, beliau hanya kelelahan. Naruto-sama sedang mengandung. Usia kandungan sudah dua minggu. Selamat, Kaisar! Anda akan menjadi seorang ayah. Selamat juga untuk anda jenderal, karena anda akan menjadi kakek", ujar sang tabib kerajaan dengan senyum lebar yang sampai dimata, menandakan ketulusan dalam setiap kata-katanya.

"Eeeh", loading.
"EEEEEEEHHH", gotcha. Ini suara Minato dan Sasuke bersamaan, dengan ekspesi tak percaya apa yang didengarnya. Sungguh sesuatu bagi mertua-menantu satu ini, begitu kompaknya saat lola, lebih-lebih lola dibanding Naruto yang biasanya lola.

"Ta... Tapi kabuto! Dia kelelahan karena mengalahkan satu batalyon pasukan. Tenaganya masih tenaga beruang!" Sasuke bergidik ngeri dengan tenaga istrinya yang gila-gilaan.

"Yang mulia?! Apa yang mulia yakin dia mengalahkan semuanya tanpa ada yang mengalah padanya?! Prajurit mana yang tega melukai wanita cantik seperti Naruto-sama?! Saya malah berpikir ada kemungkinan prajurit disana saling serang karena memperebutkannya", kalimat menggoda Kabuto berhasil membuat sang Kaisar menggeram kesal.
"Aku yakin mereka hanya bertahan tanpa menyerang. Tapi yang sangat jelas, ya staminanya yang gila, bukan tenaganya yang besar", jelas sang tabib tak ingin memancing amarah bungsu Uchiha.

"Ooooh", sasuke hanya ber oh ria.

Kriiiiiuuuuk.....

"Uuuuuh!" Naruto terbangun sambil memegangi perutnya. Dengan wajah polos nan lugu memandang semua yg ada di ruangan itu.
"lapar" ujarnya santai seraya turun dari ranjang.

huuuaaaaaah....
Tanpa sadar semua yang ada di ruangan itu mematung dan menahan nafas. Seperti ketakutan kalau bom waktu akan meledak sewaktu-waktu tanpa bisa dijinakkan. Yah, mana tahu tiba-tiba wanita pirang bahenol yang baru saja sadar itu bakal mengamuk lagi.

Hanya saja kekhawatiran mereka berubah jadi cemas manakala wanita cantik yang baru sadar tadi kembali terkulai lemas di lantai.

.

.

.

Di meja makan istana, seperti biasa, hadir seluruh Selir dan Pangeran Itachi yang terlihat selalu sendiri tanpa pasangan. Kelima orang ini menanti kedatangan sang pemimpin kekaisaran untuk makan malam bersama. Namun, orang yang ditunggu belum jua terlihat batang hidungnya. Barulah beberapa menit kemudian, pria tampan bersurai raven yang ditata melawan arah gravitasi itu memasuki ruang makan dengan membopong wanita cantik bersurai pirang panjang.

You Are Mine! (you is mine revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang